Biasakan memberi vote sebelum membaca.
Happy reading!
➖➖➖
Siang semakin terik saat Nayla memarkir motornya di tempat parkir sebuah kantor perusahaan . Wanita seperempat abad itu kemudian berjalan cepat menuju pintu masuk membawa surat lamaran pekerjaan. Berharap akan menemukan titik terang di kegelapan yang menerpa hidupnya belakangan ini.
Beberapa waktu yang lalu setelah berpikir jernih dan merenung lama akhirnya Nayla memutuskan untuk bangkit. Baginya menangisi keterpurukan tak akan membuatnya lebih baik. Yang ada kondisi lahir dan batinnya akan semakin terancam. Dan ini sama saja membuat orang-orang yang disayanginya menjadi khawatir.
Maka setelah merasa baik-baik saja akhirnya Nayla putuskan untuk kembali mencari pekerjaan dengan modal selembar ijasah SMA yang dimiliki. Yah hanya ijazah inilah yang dirinya punya. Karena ijazah Strata satu yang dimilikinya ternyata tak terbawa saat Nayla kembali ke Jakarta.
Nayla ingat betul dulu dirinya selalu menyimpan dokumen penting di dalam sebuah map berwarna hitam. Di sana semuanya tersimpan rapi mulai dari STNK motor dan mobil hingga ijazah dirinya dan Mas Dika. Nayla menduga kuat saat pulang mengambil pakaiannya beberapa waktu yang lalu Mas Dika juga memasukkan map dokumen itu ke dalam koper. Sehingga ijazah milik Nayla juga ikut serta.
Sial! Padahal jika memiliki ijazah S1 bisa saja Nayla melamar pekerjaan yang lebih baik.
Dan hari ini semuanya terbukti. Ternyata mencari pekerjaan tidak semudah mengetik komentar nyinyir di internet. Sudah berapa tempat Nayla datangi dan hasilnya sama saja. Dirinya gagal mendapat pekerjaan.
"Ada yang bisa dibantu, Mbak?" Seorang resepsionis menyapa Nayla dengan sangat ramah saat dirinya memasuki lobby sebuah kantor perusahaan yang dia tak tau namanya. Terlalu banyak pikiran membuat Nayka sampai-sampai tak membaca nama kantor yang dia masuki.
"Saya mau melamar pekerjaan, Mbak." jawab Nayla tersenyum sambil menyodorkan amplop coklat berisi surat lamaran yang sudah disiapkannya dari rumah.
Resepsionis itu menangkupakan kedua tangannya di dada, "Maaf, Mbak untuk saat ini belum ada lowongan pekerjaan di sini," ucapnya.
"Gagal lagi," keluh hati Nayla nelangsa.
Akhirnya Nayla mengangguk mengerti sambil mengambil kembali amplop yang sempat diulurkan pada resepsionis dengan name tag Sisy tersebut.
"Makasih, Mbak. Saya permisi." ucap Nayla undur diri kemudian melangkah gontai keluar dari gedung tinggi yang tadi dimasuki.
Nayla memutuskan untuk duduk di bawah sebuah pohon rindang yang tak jauh dari tempatnya memarkirkan motor sekedar untuk istirahat menghilangkan lelah. Ini sudah kali ke delepan dirinya memasuki kantor perusahaan dan sama sekali belum membuahkan hasil.
Suara notifikasi dari smartphone yang dibawanya memecah lamunan tentang kegalauan hatinya yang hingga detik ini belum mendapatkan pekerjaan.
Nay, pulang dulu. Makan siang sudah siap. Hari ini ibu masak soto lamongan favorit kamu.
Mata Nayla memanas membaca pesan yang dikirim oleh ibu dari rumah. Semenjak bercerai dari Mas Dika dirinya tidak dapat lagi membantu perekonomian keluarga. Akibatnya ibu harus mencari tambahan lain dengan menjadi buruh cuci di rumah tetangga yang tergolong kaya.
"Bu maaf jika sampai saat ini masih belum bisa membuatmu bahagia,"ucap Nayla sembari menyeka cepat butiran bening yang jatuh beberapa tetes membasahi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas OB, I Love You! (TAMAT)
Literatura KobiecaKehidupan indah bak drama Korea romantis seorang wanita bernama Nayla harus hancur akibat kedatangan seorang wanita yang berhasil menggoda suaminya. Hatinya bagai hancur berkeping-keping saat tak sengaja melihat suaminya bersama wanita itu selingkuh...