Prolog

10.9K 582 26
                                    

••••

Haii ceritanya mulai aku repost❣️

Ada beberapa part yang berbeda dan sedikit aku tambahkan😍

Jangan lupa tinggalkan jejak ya bestie❣️

••••

"Papa, kenapa Mama pergi meninggalkan kita? Apa Mama tidak sayang sama kita?"

••••

"Papa"

Suara itu mengalihkan fokusnya. Dia menunduk untuk menatap gadis kecil berusia lima tahun yang ada di sampingnya.

Namanya Angkasa Narendra. Usianya sudah menginjak dua puluh sembilan tahun.

Dia seorang single parent yang membesarkan anaknya sendirian. Memberikan kasih sayang dan perhatiannya sebagai seorang ayah dan juga seorang ibu.

Saat ini dia ada di pantai untuk menemani putri kecilnya.

Namanya Aruna Narendra. Anak itu sangat lucu dan menggemaskan dengan mata sipitnya.

"Papa bukain, aku enggak bisa buka sendiri."

Anak itu memberikan sebuah permen lolipop kepada Angkasa, minta untuk dibukakan.

Angkasa tersenyum dan membuka permen itu dengan mudahnya. Lalu memberikan lagu pada anaknya.

"Terima kasih Papa"

Aruna mengucap terima kasih dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Dia mengambil lagi permen lolipop nya dan memakannya sambil menatap lurus ke depan.

"Dingin enggak sayang?" Tanya Angkasa dengan penuh perhatian.

Aruna menatap Papa nya dengan lucu lalu menggelengkan kepalanya seraya tersenyum, "Enggak, aku enggak dingin."

Langit sudah berubah warna ketika matahari mulai menghilang di ujung sana. Angin juga berhembus dengan cukup kencang membuat Angkasa takut kalau anaknya kedinginan, tapi ternyata tidak karena Aruna memakai sweater yang cukup tebal.

"Awannya jadi warna oren." Kata Aruna sambil menunjuk ke ujung pantai.

Angkasa ikut melihat ke arah yang sama, dia tersenyum seraya mengusap kepala anaknya dengan sayang.

Mata indah Aruna menatap matahari yang mulai menghilang.

Dan tanpa diduga anak itu mengatakan sesuatu yang membuat Angkasa tak dapat berkata-kata.

"Matahari nya pergi seperti Mama, tapi kalau matahari nanti balik lagi kalau Mama enggak."

Tak ada satu katapun yang Angkasa ucapkan hingga Aruna kembali bicara.

"Papa"

Anak itu memanggilnya dan menatapnya dengan senyuman.

"Besok hari Ibu tadi Ibu guru bilang akan ada acara di sekolah, tapi aku enggak bisa ikut ya Pa aku kan enggak punya Mama?" Kata Aruna.

Jantung Angkasa langsung berdegup kencang. Rasa sesak mulai menyerangnya, tapi Angkasa berusaha tersenyum.

Dia membawa Aruna ke pangkuannya dan mencium kening anak itu untuk waktu yang lama.

"Besok Aruna enggak usah berangkat ke sekolah ya?" Kata Angkasa yang membuat Aruna menatapnya dengan bingung.

Pergi ke sekolah akan menyakiti Aruna.

"Besok kita jalan-jalan saja, Aruna mau kemana? Mau berenang? Mau makan ice cream? Beli boneka yang banyak?" Tanya Angkasa.

Mendengar itu Aruna langsung tersenyum. Dia memeluk Angkasa dan memberikan jawaban.

"Beli boneka yang banyak." Kata Aruna dengan penuh semangat.

Angkasa tersenyum dia menggendong tubuh mungil Aruna dan mengajaknya untuk pulang.

"Sudah gelap, sekarang kita pulang." Kata Angkasa sambil mencium pipi Aruna dengan sayang.

Putri kecilnya itu menurut saja. Dia memeluk Angkasa dengan sayang dan mulai bercerita.

Menceritakan semua kegiatannya ketika di sekolah dengan penuh kegembiraan. Hingga sampailah keduanya pada tempat dimana mobil Angkasa terparkir dengan rapih.

Aruna masuk ke dalam mobil dan duduk manis di dalam sana.

Matanya menatap keluar kaca mobil dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya.

"Cantiknya Papa mau makan apa untuk makan malam?" Tanya Angkasa.

Aruna melepaskan lolipop dari mulutnya lalu menatap Angkasa dan tersenyum dengan mata menyipit.

"Em beef teriyaki." Kata Aruna

"Hm beef teriyaki buatan siapa? Buatan Bibi, Nenek atau...."

"PAPA"

Angkasa tertawa mendengarnya anak kesayangannya itu memang suka sekali masakannya.

"Oke beef teriyaki buatan Papa nanti habis pulang Papa masak." Kata Angkasa

"Yee Terima kasih Papa." Kata Aruna senang

Angkasa tersenyum senang melihatnya.

Tidak peduli seberapa lelah dia dengan semua pekerjaannya, dia akan tetap memperhatikan Aruna.

Memberikan seluruh perhatiannya agar anak itu tak lagi bertanya tentang keberadaan Mamanya.

Keberadaan seseorang yang kini sudah tenang dalam keabadian.

•••••

Haii haiii aku repost yaa ceritanyaa❣️

Semoga kalian suka, jangan lupa vote dan comment yaaa💞

Seperti yang aku bilang tadi bakal ada perubahan, mungkin ada beberapa yang aku tambahkan dan ada beberapa juga yang aku hilangkan🥰

Saran cast untuk Papa Angkasa dongg😌😌

Thank You, PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang