••••
••••
Pagi ini Agatha dibuat panik karena tidak melihat Aruna di kamar. Dia pergi ke kamar sang ibu karena mengira Aruna ada di sana, tapi ternyata tidak.Ia panik bukan main. Bersama dengan ibunya mereka mencari Aruna dan memanggil nama anak itu, tapi tidak ada jawaban.
Hingga Agatha yang menyadari bahwa ia belum melihat kamar sang kakak langsung membuka pintu kamarnya. Dan berapa terkejutnya ia juga sang ibu ketika melihat Aruna tidur seorang diri di sana.
"Aruna.."
Agatha memanggilnya dengan lirih. Gadis itu berlari menghampiri Aruna yang masih tertidur dan memanggilnya pelan.
Kepanikan yang semula sudah hilang itu kembali datang ketika ia melihat Aruna yang berkeringat di tengah ruang ber-AC ini dan juga bibirnya yang terus memanggil ayahnya pelan.
"Papa.."
Agatha menyentuh dahinya dan dia dapat merasakan hawa panas ketika kulitnya bersentuhan.
Demam. Aruna demam.
"Demam. Aruna demam, Ma." Agatha mengatakannya dengan panik yang membuat Evelyn ikut memeriksa suhu tubuh cucunya itu.
Benar saja, Aruna demam.
"Mama panggil dokter," katanya tak kalah panik.
Setelah ibunya pergi untuk menghubungi dokter kini Agatha mendekati Aruna dengan raut wajah cemas. Dia mengusap pelan keringat yang membasahi wajah Aruna.
Anak itu terus bergumam memanggil sang ayah yang membuat Agatha merasa begitu sedih.
Apa Aruna sakit karena sang kakak mengabaikannya?
"Aruna? Sayang, bisa dengar Tante Ata?" panggil Agatha pelan.
Mata Aruna yang terpejam perlahan terbuka. Dia menatap Agatha dengan sayu lalu merengek dan memanggil ayahnya.
"Papa.."
"Iya, Papa sudah di jalan pulang. Kepala Aruna sakit atau enggak sayang?" tanya Agatha sambil mengusap sayang kepalanya.
Dia sengaja berbohong pada Aruna agar anak itu tidak sedih.
"Papa."
Aruna terus mengucapkan kata itu yang membuat Agatha benar-benar cemas. Beberapa menit kemudian ibunya kembali dan mengatakan bahwa ia sudah menghubungi dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Papa
Teen Fiction"Kalau Mama sayang sama Aruna, kenapa Mama pergi?" Ini tentang Angkasa Narendra yang harus membesarkan anaknya seorang diri setelah kematian istrinya. Menolak untuk mencari pengganti istrinya Angkasa memilih untuk menjadi seorang Ayah dan Ibu untuk...