••••
Halo saya updateeee❣️
Happy reading semuanyaaaa🤗
"Halo Mama"
Aruna menyapa dengan riang pada makam sang Ibu seraya meletakkan sebuket bunga yang tadi dia bawa ke sana. Di sebelahnya ada sang ayah yang tersenyum sambil merangkul pundaknya.
Sama sekali tidak terlihat kesedihan di wajah cantiknya. Anak itu hanya tersenyum sambil memandangi makam ibunya.
"Mama pasti senang Aruna datang kesini." Ucap Angkasa.
Senyumannya semakin mengembang ketika mendengarnya. Aruna mendekat lalu memeluk juga mencium nisan itu selama beberapa detik.
"Aku juga senang bisa ke tempat Mama lagi." Kata anak itu dengan riang.
Angkasa tersenyum lagi. Dia memberikan usapan penuh kasih sayang di kepala anaknya.
Kemudian Angkasa membawa Aruna mendekat padanya untuk dipeluk. Matanya terpejam selama beberapa saat ketika memeluk tubuh kecil anaknya itu dari belakang.
Akan seperti apa dirinya jika Aruna bukan darah dagingnya? Angkasa tidak akan bisa menerima kenyataan itu.
"Sebentar lagi aku ulang tahun kalau ada Mama pasti seru nanti aku bisa disuapi kue seperti Caca." Katanya sambil menatap nisan bertuliskan Ayla di depannya.
"Nanti sama Papa." Hibur Angkasa.
Ketika Angkasa melepaskan pelukannya Aruna berbalik dan menatapnya. Anak itu mengangkat jari kelingkingnya di hadapan sang ayah.
"Janji?"
"Janji."
Aruna tersenyum senang ketika sang Ayah menautkan jari kelingkingnya.
"Sudah ya? Kita pulang." Kata Angkasa yang membuat wajah Aruna berubah murung.
"Tapi, kita baru sebentar." Keluhnya.
"Aruna enggak lihat awannya?" Tanya Angkasa sambil melihat ke atas.
Dan sang anak ikut melakukannya. Dia melihat awan yang sudah mulai menggelap.
"Gelap."
"Iya sepertinya mau hujan, jadi kita harus pulang." Kata Angkasa.
Mau tidak mau Aruna mengangguk. Anak itu memeluk lagi nisan sang Ibu untuk waktu yang lama.
Setelahnya dia meraih uluran tangan sang ayah kepadanya. Bersama-sama keduanya pergi dari area pemakaman untuk pulang ke rumah.
Sesekali Aruna menoleh ke belakang untuk melihat makam Mamanya. Lalu tiba-tiba anak itu tersenyum dan melambaikan tangannya seolah di makam itu ada sosok Mamanya yang menatap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Papa
Teen Fiction"Kalau Mama sayang sama Aruna, kenapa Mama pergi?" Ini tentang Angkasa Narendra yang harus membesarkan anaknya seorang diri setelah kematian istrinya. Menolak untuk mencari pengganti istrinya Angkasa memilih untuk menjadi seorang Ayah dan Ibu untuk...