3 : Aruna Dan Alasan Bahagia

4K 296 11
                                    

••••

Ada banyak perbedaan lagi di part ini dan ada banyak scene tambahan jugaa🥰

Happy reading❣️

••••

Pagi ini Aruna sudah siap dengan seragam sekolahnya. Anak itu terlihat menggemaskan dengan seragam kotak-kotak berwarna merah muda yang dikenakannya.

Ada dasi kupu-kupu juga yang membuat penampilannya semakin sempurna. Sekarang Aruna tengah duduk sambil menatap lurus ke arah cermin. Di belakangnya ada Angkasa yang tengah menyisir rambutnya.

Hari ini Aruna ingin rambutnya diikat dua dan dengan telaten Angkasa melakukannya. Dia menyisir terlebih dahulu rambut Aruna sebelum mengikatnya.

"Papa belajar ikat rambut dari mana?" Tanya Aruna sambil menatap pantulan dirinya di cermin.

"Dulu Papa sering bantu Mama mengikat rambut juga." Kata Angkasa jujur.

Memang benar. Dulu Angkasa selalu senang membantu istrinya menyisir rambut juga mengikat rambut yang panjangnya nyaris ke pinggang.

"Rambut Mama panjang? Seperti aku enggak?" Tanya Aruna lagi.

Anak itu menoleh sebentar dan menatap Angkasa dengan mata menyipit.

"Lebih panjang rambut Mama." Kata Angkasa.

"Emm panjangnya sampai semana? Sampai sekaki?" Tanya Aruna yang membuat Angkasa tertawa pelan.

"Sampai segini." Kata Angkasa sambil menyentuh sedikit di atas pinggang Aruna.

Aruna mengangguk faham. Dia kembali diam dan membiarkan Angkasa mengikat rambutnya.

Di depan cermin seraya menunggu Papanya selesai Aruna berkali-kali mengubah raut wajahnya. Dia tersenyum, lalu mengerucutkan bibirnya atau menjulurkan lidahnya.

Berkali-kali hingga Angkasa benar-benar selesai.

"Sekarang makin cantik anak Papa." Kata Angkasa dengan senyuman.

Anaknya itu ikut tersenyum. Aruna terlihat semakin menggemaskan dengan penampilannya yang sekarang.

Mata sipit, rambut yang diikat dua dan senyuman lebar yang menunjukkan deretan giginya yang rapih.

"Sekarang kita makan." Kata Aruna dengan penuh semangat.

"Lapar ya?" Tanya Angkasa seraya mengusap pipi anaknya itu dengan sayang.

Aruna mengangguk sebagai jawaban. Anak itu melingkarkan kedua tangan dileher Papanya ketika tubuhnya diangkat.

Bersama dengan Papanya dia keluar dari kamar. Pergi menuju ruang makan dimana sudah ada Evelyn dan juga Agatha yang merupakan adik perempuan Angkasa.

"Ya ampun cantik bangat anak siapa siiii?" Tanya Agatha yang merasa gemas dengan anak dari Kakaknya itu.

"Halo Tante Ataaaa"

Aruna turun dari gendongan Papanya. Seperti kebiasaannya setiap pagi Aruna mendekati Agatha juga Evelyn untuk memberikan ciuman di pipi mereka.

Thank You, PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang