Tok, tok, tok. "Nak bangun udah pagi ini kamu ga sekolah? Rere sayang bangun ayo" ucap Amanda yang tak lain adalah bunda Rere.
Tak ada jawaban.
"RERE AYO BANGUN NGEBO TERUS KAMU YA BUNDA SIRAM AIR PANAS NANTI MAU?!"Seketika dikamar Rere terkejut hingga dia terjatuh dari kasurnya yang tidak terlalu tinggi itu.
"RERE KAMU DENGAR GAK?"
"IYA BUNDA INI UDAH BANGUN" ucap Rere.
Berselang beberapa menit setelah Rere mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah, Rere menemui sang bunda di meja makan.
"Kamu itu ya susah banget kalau dibangunin"
"Maaf bunda"
Mereka pun selesai dengan ritual sarapan nya.
"Kalo gitu Rere berangkat dulu ya bunda"
"Eh sebentar, bunda pengen ngomong dulu sama kamu"
"Ngomong apa bun?" Tanya Rere serius.
"Em..bunda berniat buat jodohin kamu sama anak temen almarhum ayah kamu"
"Rere dijodohin? Sama siapa bunda? Rere ga mau pokoknya Rere ga mau titik".
"Kamu terima ya nak, bunda pengen yang terbaik buat kamu. Dia itu anak ustadz, dia baik dan Sholeh". Ucap Amanda dengan rasa tidak enak.
Rere berdiri dari kursi makan nya. "Rere ga mau bunda, Rere bisa cari pasangan sendiri". Ucap Rere sambil menahan air matanya yang hendak mengalir.
Amanda pun ikut berdiri dan mengusap punggung sang anak dan memeluk Rere.
"Maafkan bunda nak, bunda ingin yang terbaik buat kamu"ucap Amanda dengan terisak-isak.
"Iya Rere tau ko bun, kasih Rere waktu ya buat jawabnya"ucap Rere sambil melepaskan pelukannya.
"Iya nak yasudah mending kamu kesekolah cepet nanti telat".
"Iya bun, assalamualaikum". Rere menyalami sang bunda dan meninggalkan nya.
"Waalaikumsalam".
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
--Dirumah Aiman--
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••Meja makan
"Aiman, abi mau jodohin kamu sama anak almarhum temen abi"
"hah? Dijodohin? Aiman ga mau Abi".
"Ini sudah keputusan abi, jadi kamu harus terima ya abi yakin ini yang terbaik buat kamu nak".
"Aiman bisa cari istri sendiri bi, gaperlu abi cariin istri buat Aiman. Lagipula Aiman masih sekolah, Aiman gamau". Ucap Aiman lantang.
"Iya Abi tau, Abi ingin yang terbaik buat Aiman".
"Aiman butuh waktu untuk jawab bi, Aiman mau berangkat sekolah dulu"
"Yasudah Abi tunggu jawaban kamu ya".
"Hm, assalamualaikum". Aiman menyalami Abi dan umi nya lalu berjalan ke depan pintu.
"Waalaikumsalam wr wb". Thoriq dan Aisyah.
••••••••••••••••••••••••••••••••••
Disekolah
•••••••••••••••••••••••••••••••••Kantin sekolah
"Lu ngapa murung re?" Tanya Alena.
"Hooh daritadi ngelamun mulu" Dea
"Gue gapapa"
"Serius? Kita berdua sahabat lo re, masa gamau ngasih tau" Alena.
"Lo berdua janji ye jangan ember, apalagi kalo guru sampai tau awas aje lu". Mereka berdua mengangguk.
"Emang kenapa re? Lo hamil emangnya? Astaghfirullah azim siapa yang hamilin lo re?" Alena.
"Ck bukan goblok, tapi gue tu mau dijodohin"
"HAH?!" Mereka berdua sontak terkejut.
"Berisik anj"
"Lo mau dijodohin sama siapa re? Tanya Dea.
To be continued
______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
AIMAN [ON GOING]
Teen FictionGue Aiman, Muhammad Aiman Syafi'i. Gue salah satu anak geng motor. Street Wolf. Itu nama geng motornya. Gue punya Abi sama umi. Abi gue berbeda sama gue. Abi gue adalah seorang ustadz penceramah. Dan gue? Anak motor yang suka keluyuran tengah malam...