hai semua tolong vote+komen+follow
akunku ya makasiii-------------------------------------------------------
"Bangsat, gue sendiri anjir sedangkan mereka banyak, mana main keroyok aja lagi". "Oh iya man, mana temen kita satu lagi si Andrian?".
"Hm... Andrian tadi pulang duluan ada urusan katanya"Aiman bingung bagaimana menjawab pertanyaan dari Hariz.
"Masa si? Tumben banget dia ada urusan. Masa gue sakit gini dia gaada sih sedih gue"Aiman hanya diam saja.
Flashback on . . .
"Lo serius jawab itu ndri?"Aiman.
"Iya"Andrian.
"Ya Allah ndri emang gaada pilihan lain apa? Ndri gue masih jadi ketua di Street Wolf tapi lo gaada konfirmasi dulu ke gue. Astaghfirullah"Aiman mengacak rambutnya kesal. Bagaimana tidak? Andrian memilih kembali ke Black Cats.
"Gue minta maaf man, gatau harus gimana lagi".
"Gue juga gabisa paksa kemauan lo ndri"Aiman hanya bisa pasrah.
"Maafin gue man maafin, kasih tau yang lain ya, dan gue belum bisa jengukin Hariz di dalam jadi sampaikan aja salam gue". "Ayo ey kita pulang aku ada urusan nih. Gue duluan ya"Andrian berpamitan pada anggota yang lain.
"Loh ini temen kamu lagi sakit loh masa tetiba ada urusan"sahut Dhea.
"Iya nanti aku ceritain ya"mereka berdua pun pergi meninggalkan rumah sakit itu.
Flashback off . . .
"Gitu ceritanya Riz"Aiman menceritakan semua nya pada Hariz dan anggota lainnya.
"Lo bohong kan man? Ga mungkin, Andrian kan benci banget sama Black Cats bahkan dia sendiri yang bilang sama gue bahwa dia gaakan mau balik ke sana lagi"Hariz tak percaya.
"Sama si kita juga ga percaya"jawab para anggota lainnya.
"Gue berani sumpah kalau kalian ga percaya"jleb. Hariz dan yang lainnya tak percaya akan hal itu.
"Ga, ga mungkin gue harus telpon Andrian, hp gue mana"tanpa Hariz sadari, ia sendiri meneteskan air matanya.
"Nih pakai hp gue aja dulu, mungkin hp lo lagi sama bokap nyokap lo"Aiman memberikan hp nya pada Hariz. Hariz pun mulai menelpon Andrian.
"Ya kenapa man? Oh iya gimana Hariz? Udah disampein salam gue buat dia?"Andrian mengangkat telpon nya.
"Brengsek lo ndri"semuanya terkejut saat mendengar Hariz mengatakan kata yang tidak pernah ia ucapkan kepada temannya itu.
"Riz? Lo udah tau semua? Sorry Riz maafin gue, gaada cara lain lagi"Andrian benar benar menyesal.
"Gue ga habis pikir sama lo ndri, gue kecewa".
Tut . . . Hariz memutuskan panggilan telepon itu.
"Riz nanti gue ngomong lagi sama Andrian ya lo jangan khawatir"Aiman berusaha menenangkan Hariz.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIMAN [ON GOING]
Teen FictionGue Aiman, Muhammad Aiman Syafi'i. Gue salah satu anak geng motor. Street Wolf. Itu nama geng motornya. Gue punya Abi sama umi. Abi gue berbeda sama gue. Abi gue adalah seorang ustadz penceramah. Dan gue? Anak motor yang suka keluyuran tengah malam...