Assalamualaikum para readers yg cakep'
Part kemaren ada typo ga?
Seru ga?
Maaf kalau kemaren telat ngepost
Insyaallah aku bakal ngepost sering
Yaudah cus langsung ke part nya aja
Let's go to part gysss...
Pagi sudah tiba, Aiman membuka mata perlahan dan terkejut mengapa ia bisa tidur diruang tamu. Ia sadar ia tidak ada dirumah melainkan ada dirumah Claudya. Tak lama Claudya datang dari arah dapur.
"Man udah bangun?"Claudya tersenyum sembari duduk disamping Aiman.
"K-kok gue ada disini?"Aiman mundur perlahan karna terkejut.
"Kamu kan ketiduran tadi malam abis bantuin aku bersih bersih rumah"Claudya.
"Hah? Berarti dari kemaren siang sampai sekarang gue belum pulang kerumah?".
"Iya kamu dari kemaren disini, aku juga gaenak bangunin kamu".
"Astaghfirullah"Aiman bergegas mengambil jaket miliknya yang ada disampingnya itu dan pergi.
"Man mau kemana?. Ish Aiman aku tadi udah buatin sarapan pagi juga".
Dilain tempat yaitu dimana Rere berada. Rere baru saja sadar dari pingsannya yang cukup lama. Saat membuka mata terlihat dia berada diruangan yang kecil dan berantakan itu. Rere ingin kabur namun tangan dan kakinya di ikat di kursi yang dia duduki tersebut.
"Gue dimana?"Rere tak sanggup menahan air matanya dan menangis.
"Waktu lo sekap dia, ga ada yang liat kan?"Suara orang yang berada diluar ruangan.
"Itu siapa ya?"Rere.
"Ga ada yang liat bos".
"Bagus, gue mau masuk dulu".
"Hah? Gawat dia mau masuk ruangan ini, gue pura pura pingsan aja deh"Rere.
Cekrek pintu terbuka dan orang itu berjalan ke hadapan Rere. "Masih pingsan aja ni orang ya, hadeh pacarnya gatau apa ya kalo cewenya gue sekap"Orang itu bersmirk.
"Suaranya mirip Elvio ini pasti Elvio si haduh gue harus gimana"Batin Rere.
|
|
|
Saat Aiman sampai di apart dan mengetuk pintu tidak ada jawaban, bahkan pintu terkunci. "Re bukain gue udah pulang"Aiman sambil mengetuk pintu cukup keras namun sama saja tidak ada yang membuka pintu itu.
"Aiman"panggil bapak bapak satpam apart.
"Eh pak, kenapa ya?".
"Kamu nyari Rere? Rere nya kemaren sore pergi".
"Hah? Pergi kemana?"Aiman.
"Saya gatau tapi dia pergi seperti buru buru dan gelisah gitu".
"Gelisah? Apa dia pergi nyariin gue ya?". "Yaudah pak makasih ya, Aiman pamit dulu assalamualaikum".
"Waalaikumsalam".
Ditengah perjalanan menuju markas hp Aiman terus berbunyi dan saat Aiman mengangkat nya telponnya mati. Orang yang menelpon Aiman tiba tiba mengirimkan foto yang membuat Aiman sangat terkejut dan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIMAN [ON GOING]
Teen FictionGue Aiman, Muhammad Aiman Syafi'i. Gue salah satu anak geng motor. Street Wolf. Itu nama geng motornya. Gue punya Abi sama umi. Abi gue berbeda sama gue. Abi gue adalah seorang ustadz penceramah. Dan gue? Anak motor yang suka keluyuran tengah malam...