HEHE>.<
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!
(~‾▿‾)~ ~(‾▿‾~)
"HUAAAA, Akhirnya kita bisa ngemall bareng lagi," ujar Tania heboh setelah mereka masuk ke dalam mall besar yang didatangi ke-3 nya itu.
Nayza hanya tersenyum kecil, sedikit merasa bersalah karena selama ini dia selalu menolak ajakan Tania dan Meisya untuk pergi jalan-jalan bersama mereka.
Ketiga perempuan yang memakai crewneck untuk menutupi seragam sekolahnya itu jalan bersisian sembari melihat-lihat sekitar untuk mencari hal yang sekenanya dapat mencuri perhatian mereka.
"Kita ngapain dulu ya enaknya?" tanya Meisya.
Tania berdehem, "Nonton yuk? ada film bagus nih kebetulan."
"Boleh sih, gimana nay?" tanya Meisya menuggu persetujuan Nayza.
"Hm."
Mereka bertiga berjalan ke arah gedung bioskop. Memesan tiket kemudian membeli beberapa makanan. Selagi menunggu, mereka bertiga duduk di kursi panjang yang terdapat di depan depan studio. "Nay, emang beneran ya, lo sama Genza udah nikah?" tanya Meisya berbisik dengan muka yang penuh tanda tanya.
"Kata siapa?"
"Nih," jawab Meisya menunjuk Tania dengan dagunya, sedangkan yang ditunjuk hanya memasang wajah cengir tidak enaknya, "Abisnya gue gak percaya kalo lo udah nikah. Jadi yaudah gue cerita sama Meisya, hehe."
"Oh." jawab Nayza.
"Jadi bener Nay?" tanya Meisya lagi.
"Hm."
Tania dan Meisya membulatkan matanya kaget, "Demi apa anjir?!" tanya Meisya teriak tertahan. Nayza hanya mengangkat bahunya, terserah mereka ingin percaya atau tidak.
"Gila anjir! kok bisa sih Nay??" tanya Tania dengan wajah yang terlihat sangat bingung.
"Ya bisa aja."
Tania menepuk jidatnya, "Allahu Akbar, ya iya, maksudnya tuh kok bisa gituloh??? kan kalian masih sekolah?"
"Keadaan," jawab Nayza singkat.
Tania dan Meisya masih mencerna maksud perkataan Nayza, "O-oohh, karena keadaan gitu maksudnya?" tebak Meisya.
"Hm."
Tania dan Meisya hanya memasang wajah tidak percaya, tapi juga tidak mendesak Nayza untuk bertanya lebih banyak. Karena itulah Nayza ingin berteman dengan Tania dan Meisya, karena dua orang itu tidak terlalu kepo dengan urusan orang lain. Nayza juga percaya pada mereka.
Meisya berdecak kecil, "Iya sih, kalo diliat-liat, kalian tu kan ambis banget ya di akademik, jadi kalo misalnya bukan karena keadaan, gue yakin kalin gak bakal buat ngambil keputusan ini sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Genza dan Nayza [on going]
Teen FictionGenza Haki Ardana, yang katanya tidak bisa hidup tanpa sosok Nayza Putri Adeeva. 2 orang yang dikenal "Datar" oleh orang-orang di sekolahnya, dan sama-sama memiliki nasib yang menyedihkan. "I would rather die than let you go, Nay." -Genza