HOLLA ;)
***
Genza menyender di depan kap mobilnya. Menunggu Nayza keluar dari kelas sambil sesekali memainkan handphone.
"Haloo pak misua, nunggu bini ya?" tanya Lio yang tiba-tiba sudah ada di sebelah Genza.
Tadi di kelas Genza sudah menghajar Lio, tapi tetap saja Lio masih juga tidak jera untuk menganggu Genza.
"Hm."
"Cek ileh, datar amat kek body supra."
"Bacot."
Lio ikut menyender di mobil Genza, "OOHHH, gini ya rasanya nyender di mobil mahal? Hmm enak juga."
"Hm."
"Widihhh! hp baru tuh gue liat-liat!" kata Lio mengintip hp Genza.
"Bolehh lahh," lanjutnya.
"Nanti." kata Genza singkat membuat Lio nyegir.
"Bener ya pak Misua?" tanyanya memastikan.
"Hm."
"YESS!!!" teriak Lio Girang.
"Besok hajar lagi aja gak papa, biar gue bisa minta mobil mahal kek begini," lanjut Lio tak tau diri.
"Mau?" tanya Genza.
"MAU LAH!"
"Gue gantung di atas monas dulu baru gue kasih." kata Genza santai.
"BUSET! GAK JADI DEH."
Genza memasang wajah datarnya kembali sambil memainkan handphone, tidak lagi mendengarkan Lio yang kini sudah berceloteh panjang lebar tak tentu arah.
"Hai?"
"ASTAGA, HEH! NGAPAIN LO DISINI? BISA AJA LAGI MASUK MASUK KE SEKOLAH ORANG! SANA SANA HUS HUS!"
"Apaansih! gue gak negur lo ya!" kata perempuan yang baru datang itu pada Lio yang menatapnya sinis. Dia menghampiri Genza lebih dekat, Genza belum sadar ada perempuan itu di depannya.
"Hai, gue udah tau nama lo." katanya dengan suara di lembut-lembutkan.
"Genza kan ya?"
"Ganteng banget namanya, kayak orangnya.""Dih, najis mual banget gue." gumam Lio seolah ingin muntah.
Genza tidak mengapik, juga tidak melirik sedikitpun ke arah perempuan itu.
"Kenalin, gue Gisca." katanya menggulurkan tangan ke depan Genza. Gisca terus tersenyum, menunggu Genza membalas uluran tangannya, tapi Genza tidak meliriknya sama sekali."Genzaa?"
Genza langsung mendongak, tatapan matanya melembut ketika melihat Nayza yang ada di depannya. Gisca yang masih berdiri di depannya itu masih tidak di lirik oleh Genza.
"Udah?" tanya Genza tersenyum pada Nayza.
Nayza hanya mengangguk, melihat Gisca yang juga sedang menatap Nayza dengan tatapan sinisnya.
Diliriknya Gisca dari atas sampai bawah, "Lio?," panggil Nayza.
"Ya, cantik? ada apa?" tanya Lio yang masih menyender di kap mobil Genza dengan tangan yang terlipat di dada.
"Ini?" tanya Nayza, menunjuk Gisca dengan jari telunjuknya.
"Hooh cantik, ini nih yang kemaren ngomong mau nikung Nay Nay cantik."
"Ohh.. Genza, mau?" tanya Nayza pada Genza. Nayza hanya menampilkan wajah santainya seolah menawarkan barang pada Genza.
"Ayyyy," kata Genza menggeleng dengan nada sedikit merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genza dan Nayza [on going]
Teen FictionGenza Haki Ardana, yang katanya tidak bisa hidup tanpa sosok Nayza Putri Adeeva. 2 orang yang dikenal "Datar" oleh orang-orang di sekolahnya, dan sama-sama memiliki nasib yang menyedihkan. "I would rather die than let you go, Nay." -Genza