Part 34 (Q👄V)

35.2K 5.4K 770
                                    

Hai hai! baik gak gue update lagi jam segini :(

Jangan lupa follow Instagram baru (@Genzanayza_ofc)

Jangan lupa vote dan spam commentnya! karena ngeliat komenan kalian tu bisa bikin gue tambah semangat nulis!!! 😡💖

Kalo bisaa, comment di tiap paragraph yaa<3

Selamat membaca.

***

"PAK MISUAAAAA!!!"

Lio berlari mengejar Genza dan Aron yang sedang berdiri di depan kulkas berisi minuman.

"Apaansih?" tanya Aron ketika Lio sudah berdiri di sebelah keduanya.

"Dih, gak manggil lo ya. Sorry," jawabnya songong.

"Serah anjir." balas Lio lelah.

"Kak Genza?"

Genza memasang wajah datarnya, malas sekali lagi lagi ada saja yang menganggunya.

Aron yang melihat Genza tidak akan membalas teguran dari adik kelasnya itu bersuara, "Kenapa dek?"

Adik kelas itu tersenyum, menyelipkan rambutnya ke telinga, "Aku punya ini, buat kak Genza." katanya lembut memberikan coklat beserta surat ke hadapan Genza.

Genza tidak menghiraukannya, setelah membayar minuman tadi Genza langsung melangkahkan kakinya pergi, Aron dan Lio diam saja tidak tau harus apa juga.

Adik kelas yang merasa dicueki oleh Genza tadi mengejar Genza, masih berusaha berbicara pada Genza.

"Kak?"

Genza tetap tidak menggubrisnya, Adik kelas itu tetap berjalan bersisihan di sebelah Genza, ketika ada orang yang menatap ke arah mereka, dia malah semakin mendekat berjalan di sebelah Genza, agar terlihat akrab.

"Kak Genza, tolong ambil ini kak."

"Aku beliin ini buat kakak."

"Kak?"

Dalam hati Genza sangat ingin membanting perempuan di sampingnya ini, mati-matian Genza tetap memasang wajah datarnya.

Karena lelah dicueki oleh Genza, alhasil adik kelas itu mengambil tangan Genza paksa bermaksud agar Genza balik menatapnya. Genza berhenti, menghentakan tangan Adik kelasnya itu kasar.

Genza memejamkan matanya menahan emosi, menggelutukan giginya tak tahan ingin membongem wanita di depannya ini.

"Genza?"

Nayza. Untungnya Nayza datang, Nayza diberi tau Aron dan Lio tadi.

Nayza tersenyum, memegang tangan Genza lembut. Adik kelas di depannya tadi masih shock karena takut melihat wajah sanggar Genza.

"Genza kenapa?"

Genza menggeleng, "Pulang."

Nayza mengangguk, "Ke mobil duluan sana."

Genza menurut, meninggalkan Nayza bersama adik kelas yang membuntuti tadi.

"Kenapa ngikutin Genza?" tanya Nayza pada adik kelasnya.

"A- aku mau ngasih ini kak," katanya menyodorkan surat serta coklat.

Nayza tersenyum penuh arti, "Buat Genza?"

"I-iya kak."

"Suka?" tanya Nayza menaikan sebelah alisnya.

"Aku? suka kak Genza?"

Genza dan Nayza [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang