Di tengah kemumetan hari ini, akhirnya baru sempet update skg wkwk 😲😲.
Gais btw, sekarang Genza ada passwordnya.
"GENZAAA PASSWORDNYAAA??"
jawabnya bgini yak
"Ayaaangg."
nada nya kek ngerengek manjah pen tak culik bawa ke rawa-rawa gitu ya gais😭✊askaksk inget ya, without capslock. Karena Genza ga mungkin mau teriak-teriak sama Nayza wkwk.
YOK BISA YOK 1K KOMEN YOK WKWKW😘✌
***
Sepulangnya dua sejoli itu dari bertemu dengan Gisca tadi, Genza dan Nayza langsung kembali ke apart mereka.
Saat ini Nayza sedang menemani Genza makan malam.
"Ay kok gak makan?"
"Gak ah, kenyang."
Genza mengerutkan dahinya, "Kenyang makan apa?"
"Makan cinta dari si ganteng."
Genza berhenti mengunyah makanannya. Mengerucutkan bibirnya lucu sembari tersenyum salting, "Dahlah, capek ngunyah makanan. Mau makan kamu aja."
"Akunya gak mauu wlee," cibir Nayza.
"Biarin, nanti aku paksa."
"Jahat," kata Nayza memicingkan matanya.
"Jahat demi cinta gak papa." bela Genza.
"Mana ada begitu."
Genza tertawa, membawa piring bekas makannya ke wastafel dan langsung mencucinya. Setelah itu Genza kembali duduk lagi di depan Nayza.
"Kamu tu kenapa selalu bisa jadi juara satu sih ay?" tanya Genza dengan wajah sok serius.
"Juara satu apa? sekolah?"
Genza menggelengkan kepalanya. Nayza semakin memperlihatkan wajah bingungnya, "Terus? juara satu apa lagi dong?"
"Juara satu di hati aku."
"Di hidup aku."
"Di dunia aku."
(((author pingsan)))
***
• HARI PERTAMA UJIAN SEKOLAH.
"Ayyy? liat nomor ujian aku gakk?"
Genza sibuk mencari-cari kertas kecil yang berisi nomor ujiannya di celah-celah meja belajar miliknya dan milik Nayza.
"Apaa?" tanya Nayza yang baru saja keluar dari kamar mandinya dengan seragam sekolah yang sudah melekat di tubuhnya.
"Nomor ujian aku, liat gak?"
Nayza memasang wajah datarnya, "Awas," katanya menyuruh Genza minggir.
Genza mundur, membiarkan Nayza mencari barang yang dia cari.
"Udah aku bilang siapin semuanya semalem." kata Nayza datar tetap membongkar isi meja milik Genza.
"Lupa ay, maaf."
Nayza menduduk, mengambil kertas yang dicari Genza tadi yang terselip diantara pembatas meja.
"Nih," katanya datar, mulai menggambil hair dryer untuk mengerikan rambutnya.
Genza tersenyum lembut, "Makasih ayyy, janji besok gak teledor lagi."
Nayza ikut tersenyum dan mengangguk, "Sarapan duluan sana."
"Gak, mau nunggu kamu aja."
Nayza tersenyum kecil melihat Genza yang duduk di pinggir kasurnya dengan sesekali membenturkan tumit kakinya ke kasur seperti bocil.
"Lucu banget sih Gen," kata Nayza gemas, menatap Genza dari kaca.
"Siapa? kamu?"
"Kamuu sayanggg."
"Aaa ayaaangg jangan gitu, kok makin hari makin kebalik jadi aku yang sering kamu gombalin," kata Genza cemberut.
Nayza terkekeh, "Dih, aku gak ngegombal."
"Gombal itu namanyaa."
"Enggaaaakkk sayanggg."
"Ayaaanggg," panggil Genza merentangkan tangannya menyuruh Nayza mendekatinya.
Nayza tersenyum, menggangukan kepalanya lucu mendekati Genza dan langsung masuk ke dalam pelukan Genza.
Genza menciumi pundak istrinya itu gemas sesekali Genza mencuri kesempatan untuk menciumi leher Nayza membuat Nayza memukul lengannya pelan.
"Gak sabar mau ujian, mau cepet cepet lulus." kata Genza.
Nayza hanya tertawa kecil, mengerti maksut Genza. Nayza menarik dirinya dari pelukan Genza, "Udah ah, ayok sarapan dulu."
Genza menurut, mengekori sang istri cantiknya menuju meja makan untuk sarapan dan setelah itu berangkat sekolah untuk mengikuti ujian.
***
"Heh muka datar! lo kaga mau buka buku lagi gitu? bentaran?" tanya Lio kagum pada Genza.
"Gak."
"Ckckck, mentang-mentang pinter," decak Lio menggelengkan kepalanya.
"Bacot."
"Bicit."
"Orang pinter mah begitu, belajarnya sekali doang pas malem. Emang nya lo!" sambung Aron sewot pada Lio.
"Hmm, ya bener sih.."
Lio menggeser duduknya lebih dekat dengan Aron, "Ron, ntar jadinya anak Genza sama Nayza kek begimana yak?" bisiknya.
"Super power mereun, juara umum terus dari TK sampe SMA." jawab Aron tak kalah pelan.
"Hmm, bener," kata Lio mengangguk.
"Terus terus, menurut lo anaknya bakalan dingin juga apa gimana?" tanya Lio lagi excited.
"Minus ketemu minus sama dengan positif. Kayaknya engga deh," kata Aron sok serius.
"Hmm, bener."
TUK
"AW! PAK MISUA! KENAPASIH! JAHAT BANGET DEH!" teriak Lio emosi pada Genza yang melemparinya dan Aron menggunakan papan ljk entah milik siapa.
Genza hanya menatap keduanya datar, sedangkan Aron dan Lio sibuk mengusap-usap punggungnya.
"Gila emang," gumam Aron kesal.
"Since day one." balas Lio menatap tajam sok berani ke arah Genza yang masih memandangnya datar tak peduli.
Pengawas ujian masuk, Aron langsung kembali ke tempat duduknya di barisan depan, sedangkan Lio duduk tidak jauh dari Genza.
Lio masih menatap Genza kemusuhan, "Galak banget. Gue kaduin ayangg baru tau rasa lo!" sindir Lio dengan muka songong bak bocil yang sedang bertengkar.
TBC.
***
Maaf yak pendek.. lagi prustesyen baru pulang ngejob. gk bcnda.■■■
Tadi ada yang nanyain ini udah ada IG RP nya apa belom, jawabannya belom ya gaes.
Gue bingung mau pake visual siapa, gak kebayang siapa-siapa soalnya wkwk😃🖓• Team menangis di awal, tertawa di akhir cung ✋
• Team tertawa di awal, menangis di ujung cung ✋✋
And btw, selamat peye atas 300k kali pembacanya.
and i still can't believe it🙂Ga jadi kasih tau deh haha
KAMU SEDANG MEMBACA
Genza dan Nayza [on going]
Teen FictionGenza Haki Ardana, yang katanya tidak bisa hidup tanpa sosok Nayza Putri Adeeva. 2 orang yang dikenal "Datar" oleh orang-orang di sekolahnya, dan sama-sama memiliki nasib yang menyedihkan. "I would rather die than let you go, Nay." -Genza