HELLO ;)
***
"Ayo dong Nay anterin gue ke kelas, Gue gak berani sama Genza Nay.... Nanti pasti dia nonjok gue deh."
Lio saat ini sedang membujuk Nayza, saat tadi berlari keluar kelas Lio pergi ke kantin kemudian tidak berani untuk masuk ke kelas lagi karena takut akan ditendang oleh Genza.
Alhasil Lio berlari ke kelas Nayza, menunggu guru kelas Nayza keluar.
"Ayoo dong Nayyy," rengek Lio pada Nayza."HEH! BERISIK BANGET SIH! SONO DAH PERGI!" teriak Tania jengah dengan Lio.
"Berisik lo pacar jamet!"
"Pacar palalo petak!" kata Tania sebal.
"Ayoo dongg gaisss anterin gue," katanya lagi membujuk Nayza, Tania, dan Meisya.
"Gue gak mau ah." kata Tania.
"Yah, gak setia kawan banget," jawab Lio kesal.
"Bodo. Gue gak mau ketemu Aron. Lagian sejak kapan kita temen?" tanya Tania menohok membuat Lio mengelus dada sabar.
"Gue juga lagi nulisin ini," kata Meisya menunjuk buku bendaharanya.
"YAH! MASA NAYZA SENDIRI!" teriak Lio frustasi sedikit tersenyum.
Nayza menghembuskan nafasnya pelan, tetap degan wajah datarnya. Nayza berdiri, "Ayo," kata Nayza terpaksa.
"Hayoloo Lio, nanti Nayza ngambek loh." kata Meisya memanasi.
"Hooh, lo ganggu Nayza pasti tambah dimarahin Genza nanti." ikut Tania.
"Enggak lah, gak mungkin. Ya gak Nay?" katanya menaikan sebelah alisnya.
"Hm." kata Nayza kemudian keluar kelasnya duluan.
Lio mengekorinya di belakang, Nayza tiba-tiba berhenti.
"Kenapa Nay?"
"Depan."
"Ha?"
"Depan, Lio."
"YAALLAH BISA GAK SIH NAY LO TU GAK KAYAK GENZA?? GUE GAK NGERTI ANJIR," teriak Lio dengan wajah lelahnya.
"Serah," kata Nayza melanjutkan jalannya.
Sampai di depan kelas Genza, Nayza kembali berhenti. "Udah?" tanyanya.
"Makasih yaaa."
"GENNN INI GEN SI JAMET DISINI NIH!" teriak Aron yang melihat Lio berdiri di depan pintu. Aron keluar, menghampiri Lio.
"Kemana aja lo?" tanyanya, Aron belum melihat ada Nayza juga di sana karena terhadang oleh pintu.
"Kepo lo ngab."
"Yeee, tiati aja lo bentar lagi di gorok sama Genza." ancamnya menakuti Lio.
"TUH KAN NAY! MASA GUE MAU DI GOROK!" kadu Lio.
"Lah? ada Nayza?" tanya Aron bingung.
Genza keluar karena mendengar Aron menyebut nama Istrinya, saat Genza sudah mendekat, Lio langsung bersembunyi di belakang Nayza.
"Nay? ngapain?" tanya Genza lembut pada Nayza, tidak memperdulikan Lio yang sibuk bersembunyi darinya.
"Lio." kata Nayza singkat.
"Ganggu?"
Nayza hanya menggeleng, "Aku ke kelas lagi ya."
"Aku anter."
Nayza hanya mengangguk, Lio sudah berlari masuk ke kelasnya.
"Ikut dong," kata Aron.
Genza dan Nayza tidak menjawab, Aron tetap membuntuti keduanya dari belakang.
"Lio ke kelas kamu tadi?" tanya Genza.
"Iya."
"Kenapa mau anterin dia?" tanya Genza aneh.
"Gak nganterin dia."
"Jadi?" tanya Genza bingung.
"Jemput kamu," jawab Nayza terkekeh, Genza hanya tertawa pelan mengacak rambut Nayza gemas.
"Dih bisa ternyata ni orang bedua uwu-uwuan." batin Aron.
***
"AAAAA INI ORANG KENAPA BISANYA CUMA BIKIN GUE TERBANG AJA SIH MEI!" teriak Tania, menggoyang-goyangkan badan Meisya heboh.
"Halah! lo nya aja yang baperan."
"Aelah! lo gak bakal paham Mei."
"Serah Tan, serah."
"MANA CAKEP BANGET LAGI! AH! GILA GUE LIATNYA!"
"Siapa?"
Tania mendongakan kepalanya kaget, setelah tau siapa yang bertanya tadi Tania langsung panas dingin. Tania Langsung menyembunyikan handphone-nya di bawah kolong meja.
"Eh? enggak, gak ada." kata Tania menggeleng dengan senyum kakunya.
"Cakep banget apa cakep aja Tan?" tanya Aron, Mengulum senyumnya.
Tania tidak menjawab, hanya membalas dengan tawa kecilnya. "TADI ARON LIAT GA YA KALO GUE LAGI LIATIN FOTO DIA??! AAARGH MAKK MALU BANGET ANJIR TOLONGIN GUE!!!" batin Tania berteriak.
Meisya hanya menahan tawanya melihat tingkah Tania yang tidak bisa bergerak itu, "Mampus," gumam Meisya pelan.
***
TBC.
-fragile-
KAMU SEDANG MEMBACA
Genza dan Nayza [on going]
Teen FictionGenza Haki Ardana, yang katanya tidak bisa hidup tanpa sosok Nayza Putri Adeeva. 2 orang yang dikenal "Datar" oleh orang-orang di sekolahnya, dan sama-sama memiliki nasib yang menyedihkan. "I would rather die than let you go, Nay." -Genza