13. silent

48.1K 6.1K 231
                                    

VOTE & KOMEN BISA X.

(~‾▿‾)~ ~(‾▿‾~)

Sejak kembali dari kantin tadi sampai hingga sekarang di jam pelajaran terakhir, Meisya tidak biasanya hanya diam saja, dia juga tidak mau menjawab semua pertanyaan dari Tania, bahkan saat Tania menjahilinya dia hanya tetap diam tidak menghiraukan.

Berbeda dengan Tania yang tidak menyadari perubahan dari Meisya, Nayza malah sedari tadi memperhatikan wajah temannya itu yang memang hanya melamun tidak tau sedang memikirkan apa. Nayza benar-benar mengamati pergerakan Meisya yang terlihat cukup membuat dirinya dilanda penasaran.

"Kenapa?" akhirnya Nayza mengeluarkan suaranya saat tak sengaja Meisya bertabrakan pandang dengan dirinya.

"Ha? gapapa Nay."

Tania yang baru menyadari ada perbedaan dari ekspresi menyebalkan Meisya itu juga ikut bertanya, "Lo kenapa sih? kayaknya dari tadi gue liat diem doang. Nahan boker ya lo?"

Meisya memutar bola matanya malas, "Boker pala lo mledus."

"Dih, pala lo aja yang meledak." balas Tania asal, tak mau kalah.

Nayza lagi-lagi mengamati ekspresi Meisya, dia merasa ada yang ditutupi oleh Meisya. "Something wrong?"

"Enggak Nay, sumpah dah." jawan Meisya dengan wajah meyakinkan.

Tania menaikan sebelah alisnya, "You know you can share anything with us, right?"

"Iya anjir, tau. Gak usah sok-sok Bahasa Inggris geli gue denger suara lo."

Tania terbahak, dia lega akhirnya Meisya kembali dengan wajahnya yang seperti biasa, dan selalu emosi jika dijahili Tania. "Nah, gitu dong jangan diem-diem doang ntar dikira kesurupan lo."

"Iya bawel."

"Eh eh, lo tau gak Mei?" ucap Tania tiba-tiba heboh karena baru mengingat sesuatu.

"Apaan?"

"Masa kemaren gue ngeliat si wibu lagi makan di pecel lele deket rumah lo." kata Tania memberi tahu bahwa kemarin sore dia baru saja melihat Lio makan di pecel lele dekat rumah Meisya.

"Ha? terus?" tanya Meisya.

"Kayaknya dia bareng cewek deh, gue gak keliatan banget sih, soalnya waktu gue lewat tuh, si cewenya duduk di belakang peyangga tembok gitu, paham gak?" tanyanya memastikan bahwa Meisya mengerti maksud dari ucapannya.

"Ohhhh, iya-iya, terus?"

Tania memasang wajah jengkel, "Teras terus mulu setan."

Meisya terbahak, "Lah terus gue harus jawab apaan dah?" tanyanya masih terkekeh.

Tania memutar bola matanya malas,"Tumben banget gue liat tu wibu jalan sama cewek, dapet dari mana ya dia?" tanya Tania membuat Meisya menggelengkan kepalanya heran.

"Dih, ngapain lo kepo banget gitu? suka lo ya sama dia?!" Acung Meisya menuduh Tania yang mukanya tiba-tiba panik karena ditodong seperti itu.

"Eh gila ya lo?! lo kali tu pacarnya si wibu!" balas Tania dengan nada sewot plus nyolotnya.

Meisya hanya terkikik, ngakak melihat wajah Tania yang kesal dengan dirinya, selain itu juga dia tidak mau menanggapi ucapan terakhir dari Tania tadi.

***

*Flashback Lio saat makan pecel lele bareng cewek*

"Lo jadi jemput gak sih?! lama banget!"
Suara lengkingan di ujung sana membuat Lio menyemenye sembari memasang sendalnya yang berbeda kanan dan kiri itu.

Genza dan Nayza [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang