18. ew?

42.1K 5.2K 266
                                    

HELLO;)

***

"Ay, pulang yuk," ajak Genza pada Nayza yang sedang serius menonton acara televisi di depannya.

Nayza mendongak, menatap Genza yang wajahnya sudah terlihat sangat tidak betah untuk berada lama-lama di sini, "Udah?"

"Iya."

Nayza berdiri, membereskan tasnya dan sudah bersiap ingin menemui Mia untuk berpamitan.

"Loh Gen? udah mau pulang?" tanya Mia yang tiba-tiba datang dari arah dapur.

"Hm," jawab Genza cuek.

"Nginep aja lah," sambung ayah Genza yang baru datang.

"Gak deh," kata Genza menolak.

"Gik dih," cibir ayahnya.

Mia hanya terkekeh, "Sekali-kali Gen nginap disini, ayah kamu kangen loh sama kamu."

"Besok ada UTS."

Genza menatap Nayza, meminta Nayza ikut mengiyakan perkataannya.  "Iya kan ay?"

"Gatau, kan kita beda kelas." jawab Nayza polos.

Genza diam, otak Genza ngebug. Genza juga baru sadar kalo Genza dan Nayza tidak satu kelas. Genza memasang muka betenya.

Nayza menahan tawanya, gemas melihat wajah kesal Genza.

"Ohh, iyaya, kalian udah mau ujian kan ya?" tanya Ayah Genza.

"Iya."

"Yaudah kalo gitu pulang sana, keburu malem banget."

"Nayza sama Genza pamit ya bu, yah," pamit Nayza kemudian menyalimi keduanya. Diikuti Genza yang masih menekuk wajahnya bete.

***

"Males banget aku sama diri aku sendiri," kata Genza tiba-tiba.

Saat ini Genza dan Nayza sedang rebahan di atas kasurnya sambil memainkan handphone masing-masing.

"Ha? gimana?" saut Nayza tidak mengerti.

"Males sama diri aku sendiri." katanya lagi.

"Males gimana?"

Genza menarik nafasnya pelan kemudian menghembuskannya kasar, "1, aku gatau kalo hp istri aku yang cantik ini ternyata udah rusak.
2, aku ngebiarin cowo lain ngeliatin senyum cantik istri aku.
3, aku lupa kalo aku gak sekelas sama istri cantik aku."

Nayza melirik Genza, menatapnya dengan pandangan aneh. "Terus? malesnya kenapa?"

Genza memajukan bibirnya lucu, "Serasa gak becus jadi laki."

Nayza menganga mendengar jawaban dari Genza, "Gennn, apasiiih." katanya dengan muka lelah dan menahan tawa sebenarnya.

Genza mendekat ke samping Nayza, langsung memeluk Nayza yang masih cengo aneh karena sikap Genza makin hari makin makin saja.

"Udah ay diem. Tidur aja," kata Genza menyamankan posisinya dipelukan Nayza kemudian menutup matanya dan tidur.

***

"NAYYYYYY!!!!"

"TUNGGUINNN!!!"

Tania mengejar Nayza yang berjalan santai menuju kelasnya, Nayza memelankan langkahnya menunggu Tania.

"Nay! gue ada berita buat lo!" katanya heboh.

"Apa?"

"Kata si Meta, anak sekolah sebelah ada yang nyari kontaknya Genza!" katanya heboh.

"Terus?"

"Dia tuh nyarinya ampe maksa ke satu angkatan kita tau gak sih Nay!"

"Terus?" jawab Nayza, menaruh tasnya di atas meja.

"Ampe minta ke ketos! lo bayangin Nay."

"Males."

"Ya gak gitu juga maksutnya Siti!" kata Tania memutar bola matanya malas.

"Dapet?"

"Dapet apaan? gue? engga ah," kata Tania panik, mengecek belakang roknya.

Gantian Nayza yang menatapnya dengan jengah, "Kontak Genza."

Tania menghadap Nayza lagi,
"O-ohhh... ya enggak lah. Mana ada yang mau ngasih. Kaga berani semua."

Nayza hanya menampilkan smirk tipisnya, "another bekicot." batin Nayza.

***

Saat ini beberapa kelas sedang jamkos, dikarenakan guru-guru sedang rapat, entah merapatkan apa para murid pun tidak tau, yang penting mereka bersyukur kalau ada jamkos.

"Gen, lo kenal sama cewek yang kemaren?" tanya Aron pada Genza yang sedang memainkan game di handphone-nya.

Lio yang tadi sedang rebahan di atas mejanya itu langsung duduk saat mendengar Aron membahas perempuan kemaren.

"Katanya pernah ketemu sama lo Gen," sambung Lio.

Genza hanya mengedikan bahunya, tidak minat membahas perempuan lain selain istri cantiknya.

"Terus katanya mau nikung Nayza. Parah emang cabe-cabean."

"Ha?" tanya Genza tidak mengerti maksud dari ucapan Lio.

"Dia suka sama lo."

"Najis."

"BUSET, DEMEKK NYA BOUS AMPE TULANG BELAKANG," teriak Lio heboh.

"Gue kalo punya bini nanti mau kayak Genza juga lah! setia, bucin, gak mudah kegoda sama cewek lain. Fix idaman," kata Lio mendewakan Genza. "Ya Asal ceweknya dia" sambung batin Lio.

Aron melemparkan tip-x ke lengan Lio, "Berisik deh wibu, ngehalu mulu hidup lo!"

"Apaansih ngabers, sirik aja." balas Lio sewot.

"Tu cewe sampe nge DM instagram gue," kata Aron.

"SERIUS? WAH GILA," sambung Lio lebay.

"Teriak sekali lagi." kata Genza dengan muka datarnya menahan diri agar tidak menonjok muka Lio sekarang juga.

"GAK AH! BODOAMAT BODOAMAT," cempreng Lio semakin berteriak kencang. Genza sudah berdiri bersiap ingin menendang Lio.

Lio berlari ke luar kelas, Berlari entah kemana. Lio memang pandai memancing emosi Genza. Aron hanya tertawa ngakak, Lio tidak akan selamat saat balik ke kelas nanti.

***

TBC.

Genza dan Nayza [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang