Ciee nyariin😌..
Halohaa! Jangan lupa follow instagram baru Genza dan Nayza offcial ya! (@Genzanayza_ofc)
•
•Sebenernya tadi gak ada niatan mau update. Karena lagi galau bgt abis liat ada yg lewat di comment-an tiktok, "Iya apaan rank skg malah ttg perjodohan, genk motor mulu, MBA blablabla. Malah yang rame tulisannya masih hancur alurnya kemana mana blablbla." Kek sakit hati aja gitu jadi ngerasa gak pantes buat nulis dan takut buat ngelanjutin wkwk..
Maaf ya guys kalo semisal masih banyak kurangnya, salahnya, dan gajelasnya. Namanya masih belajar <3
Dan, gak pernah juga kok maksa org2 buat baca. Kalo suka ya baca kalo enggak yaudah skip aja. Tapi ini kan orang2 yang datang sendiri, berati udah rezeki kan ya.
dahlah, met baca. BTW ini part ter-epic menurut gue, jadi siap-siap wkwk.
Eh bentar, Janlup Vote Comment y. Spam comment plis sampe 500 kalo bisa wkwk mwah :*
***
"Ayangg, gak usah ajalah. Ngapain sih ketemu orang gak jelas," kata Genza merengek pada Nayza yang sedang bersiap-siap di depan kacanya, niat sekali ingin pergi menemui Gisca.
"Gapapa, kepo aja."
"Kamu aja ya yang ketemu dia, aku tunggu di mobil."
"Kamu ikut juga."
Genza hanya menghelas nafasnya pasrah. "Dah, ayok," ajak Nayza.
Genza dan Nayza keluar dari unit apartemennya menuju basement, keduanya menaiki mobil Genza dan Genza langsung mengarahkan mobilnya ke tujuan yang disebutkan Nayza tadi.
Setelah sampai, Genza masih tetap memasang wajah betenya. "Ayy, beneran ini aku ikut turun?" rengeknya.
"Iyaaa Genzaa."
"Harus banget?"
Nayza mengangguk, "Gak mau temenin aku emangnya?" tanya Nayza.
"Ih bukan gitu ayaang. Pokoknya jangan biarin dia sentuh aku ya?" tanya Genza dengan memasang puppy eyes andalannya.
Nayza terkekeh, "Iyaaa sayanggg."
"Hehe, sini peluk dulu." pinta Genza.
Nayza mendekat, membalas pelukan Genza. Nayza mengendorkan pelukannya. "Yok, turun. Gak sabar." kata Nayza penuh arti.
Keduanya keluar dari mobil, menuju pintu masuk sebuah cafe yang telah di tentukan Gisca.
Nayza melirik ke sekitar mencari keberadaan Gisca, setelah menemui Gisca yang duduk di pojok seorang diri, Nayza mendekat.
"Halo, Gisca." sapa Nayza riang.
Gisca mendongakan kepalanya, terkejut karena ternyata Nayza juga ikut. Tetapi setelah itu Gisca tersenyum penuh arti.
"Ah, kebetulan banget ada lo juga. Gue mau ngasih tau sesuatu nih. Yang mungkin nanti bisa bikin lo gak bisa gerak sama sekali." katanya percaya diri.
Nayza memasang wajah penuh excitednya, "Oh yaaa?"
"Ini boleh duduk kan ya?" tanya Nayza lagi, tanpa menunggu persetujuan dari Gisca, Nayza langsung duduk di depan Gisca.
Sedangkan Genza tidak ingin bahkan tidak minat untuk duduk. Genza hanya berdiri di belakang Nayza, menjaga jarak dari Gisca.
Gisca menatap Genza dengan dengan pandangan berbinar, "Duduk Gen." katanya lembut.
"Najis."
Nayza hanya mengulum bibirnya menahan tawa, kemudian Nayza berdehem. "Jadi, gimana? apa yang mau lo liatin ke cowo gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Genza dan Nayza [on going]
Teen FictionGenza Haki Ardana, yang katanya tidak bisa hidup tanpa sosok Nayza Putri Adeeva. 2 orang yang dikenal "Datar" oleh orang-orang di sekolahnya, dan sama-sama memiliki nasib yang menyedihkan. "I would rather die than let you go, Nay." -Genza