SIAPKAN MENTAL KALIAN!🤘
***
"NAY NAY!!"
"EH NAYZA MANA NAYZA?!"
"WOI NAYZA MANA WOI?!"
"MEI NAYZA MANA MEI?!"
Lio berteriak panik di dalam kelas Nayza, mencari batang hidung Nayza yang entah di mana keberadaannya."Heh! apaansi?! apa ada apaan?" tanya Meisya ikut panik.
Dengan nafas yang ngosngosan, Lio menjawab pertanyaan Meisya. "Genza, kumat."
Mendengar jawaban Lio, Meisya langsung ngacir keluar kelas untuk menyusul Nayza dan Tania yang tadi sedang ke toilet.
Lio ikut membuntuti Meisya yang berjalan ke arah toilet perempuan.
"NAYYY!!!"
"Itu, di gudang belakang. Buruan Nay, sebelum mati tu anak orang." kata Lio kali ini dengan wajah seriusnya.
Nayza yang sudah paham dengan maksud Lio itu hanya memasang wajah santainya, sesekali memutar bola matanya malas karena mendengar ocehan lebay dari Meisya dan Tania.
Mereka berjalan mengarah gudang belakang, dari ujung Nayza sudah dapat melihat apa yang Genza lakukan saat ini. Dengan Aron di sampingnya yang hanya diam mengamati Genza.
"Genzaa."
Suara Nayza. Hanya suara Nayza yang dapat meredamkan kebrutalan dari seorang Genza.
Genza mengatur nafasnya, menyugar rambutnya yang sudah basah dengan keringat. Genza melepaskan kerah laki-laki yang tadi di tinjuinya itu dengan kasar.
Nayza menarik pelan lengan Genza, Genza menendang sekali lagi laki-laki yang sudah terkapar lemas itu hingga pingsan kemudian berbalik mengikuti langkah Nayza.
"Ada apaansih?" tanya Meisya bingung dengan situasi.
"Ni ngebuntutin Genza. Disuruh jable yang kemaren."
"Astaga- apa tida malu teman.." kata Meisya tak habis fikir.
"Te-terus gimana? emang dia udah ngapain aja?" tanya Tania gugup. Karena dari tadi Aron tidak melepaskan pandangannya dari Tania.
"Ngikutin Genza mulu ni anak dari kemaren, difoto-fotoin disuruh kirim ke Gisca."
"ANJIM SEREM BANGET." teriak Lio.
"Terus kenapa bisa ketauan?" tanya Meisya.
"Udah di intai sama Genza dari kemaren. Tadi Genza masuk kamar mandi ni orang ngikut juga. Setres gak tuh?" kata Aron menjelaskan.
"Iuuuh, itu disuruh si Gisca Gisca itu apa mauan dia sendiri?" tanya Meisya sembari tertawa ngakak.
***
"Genzaa, udah dong mukanya jangan ditekuk gitu, nanti gak ganteng lagi loh." kata Nayza membujuk Genza.
Genza masih kesal dengan perempuan yang bernama Gisca itu, bisa-bisanya dia menyuruh orang untuk membuntuti dirinya.
"Jijik banget aku Ay. Gak suka sama orang kayak begitu. Gak jelas."
"Hm, sama."
"Aku datengin aja apa ya Ay?"
"Aku aja." kata Nayza.
Genza menatap Nayza yang juga sedang manatapnya menunggu persetujuan dari Genza.
"Bener?" tanya Genza.
"Hm, nanti aku ajak Lio sama Aron. Boleh?"
Genza langsung cemberut, "Aku?" katanya menunjuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genza dan Nayza [on going]
Teen FictionGenza Haki Ardana, yang katanya tidak bisa hidup tanpa sosok Nayza Putri Adeeva. 2 orang yang dikenal "Datar" oleh orang-orang di sekolahnya, dan sama-sama memiliki nasib yang menyedihkan. "I would rather die than let you go, Nay." -Genza