Part 35 (spoiled naynay)

33.8K 5.5K 1.1K
                                    

Kiw kiw gak update 2 hari apa baru sehari y? lupa.

Baca ini di jam berapa nich?

Jangan lupa follow instagram barunya Genza dan Nayza ya!
(@Genzanayza_ofc)

Vote dan spam Commentnya
jangan lupa bous. Comment di tiap paraghraph iyh..

Selamat merasakan 🦋🦋🦋

***

"Gennn..."

"Genzaa," Nayza menepuk pelan punggung Genza. Memanggil Genza dengan suara yang lirih.

Genza yang tadi tidurnya memang sedang membelakangi Nayza itu belum juga terbangun, masih setia nyaman dalam tidurnya.

Nayza mengambil handphone-ya di atas nakas. melihat jam yang masih pukul 00:10 malam, Nayza terbangun karena merasa badannya sangat menggigil tetapi suhu tubuhnya panas.

"Genzaaa..."

Nayza hampir menangis karena Genza tidak bangun bangun juga.

Nayza terisak, saat seperti inilah saat saat yang paling Nayza benci. Nayza sangat jarang sakit, tapi sekalinya sakit dia akan sangat lemah. 

Nayza menggoyangkan lengan Genza dengan gerakannya yang lemah, "Genzaaaa," panggilnya sudah menagis pelan.

Genza mulai terusik, mengucek matanya perlahan, karena merasa ada hawa panas di punggungnya, Genza berbalik.

"Loh loh loh? kenapa ayang kenapaa?" tanya Genza panik, langsung bangkit dari tidurnya.

Nayza hanya menangis, menahan rasa pusing di kepalanya.

Genza menempelkan punggung tangannya ke dahi Nayza, "Ay panas banget ini ayyy.." lirih Genza kesal dengan dirinya sendiri.

Dengan rasa paniknya, Genza turun dari kasur dan langsung berjalan cepat menuju ke dapur mengambil air hangat untuk mengompres Nayza.

"Ay jangan nangis dong sayangg.."

"Sini sini, aku kompres dulu."

Dengan telaten Genza mengompres kening Nayza, kemudian mengambil selimut tebal dari lemari mereka dan menyelimutinya ke tubuh Nayza.

"Ke dokter aja ya, mau?" tawar Genza.

"Enggaak," jawab Nayza lirih.

Genza menghelas nafasnya, mengelus rambut Nayza pelan, "Masih kedinginan ay?"

Nayza mengangguk, menahan air mata yang ingin keluar dari matanya. "Mau dipeluk Genzaa.."

"Mau peluk aja?"

"Iya-aa," kata Nayza terisak. 

Genza membuka kaosnya, kemudian ikut masuk ke dalam selimut yang Nayza pakai.
"Sini, ngadep sini peluk akunya. Biar anget badannya."

Nayza menurut, Memeluk badan Genza erat.

"Genza jangan pergii," pinta Nayza.

"Iyaa enggaa, kan disini sama ayaang," kata Genza merapikan rambut Nayza.

"Udah jangan nangis dong cantiknyaa akuu, bobo yaa. Aku gak pergi. Aku jagain disini."

Nayza mengangguk, menyamankan posisinya di dalam pelukan Genza, sesekali Genza menepuk pelan punggung Nayza agar Nayza cepat tertidur.

***

Semalaman ini Genza selalu terjaga, tidak bisa tidur dengan tenang. Genza selalu memeriksa suhu tubuh Nayza.

Genza dan Nayza [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang