Part 29 (one week later)

34.1K 5.6K 848
                                    

Selamat pagi korban masa lalu🤗
kalian baca part ini jam berapa?

Terimakasih sudah membaca
cerita yang gk sberapa ini😚

Terimakasih sudah gemas
dengan si ayang😚

Terimakasih sudah respect
dengan embak Nay😚

Terimakasih sudah mendoakan
peye yang baik-baik, ya walaupun mnjilat krn suruh update terus
😚🤗😗😃💓💀😠🌩✂🗡🗡
Tapi jujurly gue sayang
kalian semua😚😚

Semua komenan kalian gue baca.
Orang-orangnya juga gue inget😭👍

Jangan lupa Vote dan Commentnya ya!😘❤🗡
Ngoghey baiklah, selamat membaca .

***

SATU MINGGU KEMUDIAN

Setelah satu minggu menghadapi struggle terhadap soal-soal ujian, akhirnya, hari ini adalah hari terakhir dimana Genza dan Nayza bersama teman-temannya mengikuti ujian nasional. 

Setelah hari ini mereka akan bebas untuk masuk sekolah atau tidak.

"YOK SEMANGATT YOKK TERAKHIRR YOKK!!" teriak Tania heboh, menyemangati teman sekelasnya.

"Semangat banget Tan?" tanya Meisya.

"Yoi dong, terakhirrr nicch," jawabnya santai.

"Alay jamet."

"Biarin," jawab tania mencibir.

"Tapi ntar lo bakal jarang ketemu sama Aron lagi dong Tan berati?"

"Ya eng- eh gimana?" tanyanya bingung.

"Aron, jarang dong ntar ketemu?"

"Lah... LAH IYA ANJIR!!!! AAAA!!" teriak Tania histeris, membuat teman sekelasnya menatapnya tajam. 

Tania hanya nyegir, "Duh maap - maap," kata Tania.

Tania kembali menatap Meisya dengan tatapan sedihnya, "Iya ya Mei, gak bakal liat dia lagi dong.."

"Liat siapa?"

Tubuh Tania seketika menegang. Membulatkan matanya kaget sembari menatap mata Meisya meminta pertolongan, seakan bertanya pada Meisya lewat kontak mata.

Tapi sialnya Meisya tidak menanggapinya, malah hanya menahan tawanya membuat Tania ingin menonjok wajah Meisya detik itu juga. 

Tania mengigit bibir bawahnya gugup, masih tidak berani membalik badannya.

"Gak bisa liat siapa Tan?" tanya suara itu lagi.

Tania berbalik, "Ha? ini," jawab Tania menunjuk Meisya dan Nayza bergantian.

"Gak bisa liat mereka lagi, hehe," dustanya terkekeh kecil sembari memainkan jari-jari tangannya lucu.

"Kirain gak bisa liat gue lagi."

"Ha? ya enggak lah," ucap Tania menggibaskan tangannya.

"Duh Mei, idupin kipasnya dong!" kata Tania mendadak merasakan panas di sekitarnya karena gugup berada di hadapan Aron.

"Lucu banget sih Tan," kata Aron gregetan. Aron mengapit pipi chubby Tania karena gemas, setelah itu Aron langsung pergi menuju ruang ujiannya meninggalkan Tania yang masih shock dan berfikir bahwa jantungnya pasti sudah berpindah tempat.

Genza dan Nayza [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang