Part 40 (æbsurd)

37.9K 5.6K 678
                                    

hehe..
kangen gak? 👉👈

Komen ditiap paragraph ya guys!!!


Baca aja,
Jangan marah-marah <3

***

"Ciee akhirnya lulusss," goda Genza nyegir.

Genza dari tadi tidak berhenti menggoda Nayza. Padahal Nayza biasa saja, Nayza juga bingung Genza ini kenapa?

"Apasih Gen?"

"Ciee ayaang.."

"Ha?"

"Luluss niiihh.."

"Ya, iya. Terus?"  tanya Nayza mengerutkan keningnya bingung.

"Gak ada terus-terus, cie aja." jawab Genza tidak jelas.

"Gajelas ih, udah ah ayok jalan."

Genza masih saja terus menyoel pinggang Nayza, padahal Nayza dari tadi sudah menyuruh Genza untuk menjalankan mobilnya.

"Aaaa Genzaaa udahhh."
Karena lelah dijahili oleh Genza, akhirnya Nayza mengeluarkan jurus andalannya. Yaitu, merengek.

"Ck, ayooo pulanggg."

"Ciee ayangg ciee.."

Nayza mulai cemberut, tapi Genza malah tambah semakin gencar mencubiti pipi Nayza gemas.

Nayza menatap ke luar jendala, kembali memasang wajah datarnya, "Pulang, Genza."

"Eh, iya-iya ay."

Akhirnya Genza menurut juga karena Nayza sudah mengaktifkan mode datarnya. Dengan gerak cepat Genza menghidupkan mesin mobilnya dan mulai meninggalkan parkiran Sekolah.

***

"Ay, kita jadi gak? liburannya?"

"Terserah."

"Ayang maunya kemana?"

"Terserah."

"Asal sama aku ya?" tanya Genza pede.

"Iya."

"Aaaaaaa ayaanggg."

Nayza tertawa, "Apasih Genzaaaa, kok kamu sekarang makin receh sih?" tanya Nayza gemas dengan Genza.

"Enggak ah."

"Iya ah."

"Ih engaaa ayanggg."

"Ih iyaaa Genzaaa."

"Ayaang mahh.."

"Genzaa mahh.."

Genza memasang wajah datarnya, lelah di jahili Nayza.

"Gak enak kan di jahilin," kata Nayza mencibir Genza.

"Hm."

"Cie, ngambek."

"Gak."

"Masa?"

"Hm."

"Oh, yaudah."

Nayza berdiri dari sofa yang tadi di dudukinya kemudian berjalan mengarah ke dapurnya.

Nayza membuka kulkas, "Kulkasnya kosong nih, gaada isi. Belanja dulu ahh," monolog Nayza dengan suara kencang, kemudian berjalan menuju kamarnya.

Genza diam-diam ikut menyusul Nayza ke kamar, Nayza tidak menegurnya. Setelah siap dengan pakaiannya, Nayza duduk di depan meja rias untuk ber-makeup.

Diam-diam Nayza melirik Genza di belakangnya yang sibuk bolak-balik seperti sedang mencari sesuatu. Nayza menahan tawanya melihat Genza yang seperti ingin bertanya pada Nayza tapi dia urungkan karena gengsi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Genza dan Nayza [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang