LEVI POV
Ku atur dasi biru dileherku, biasanya jika ada Petra dia yang akan membantuku. Namun, melihat wajahnya sekarang membuatku merasa bersalah dengan Y/N. Kenapa setiap aku memiliki orang yang sudah ada disisiku namun aku malah ingin memiliki oranglain?
Ku ambil sebuah box putih dengan pita berwarna hitam diatas meja. Baju ini aku yakin akan cantik jika dikenakan olehnya, Y/N. Aku mulai tersenyum membayangkan tubuh indahnya yang terbalut baju yang ku beli ini. Hari ini walaupun kau bukan milikku, aku akan membuatmu seolah-olah kau adalah milikku.
Ku ambil kunci mobil dan segera beranjak pergi untuk menjemput sang putri. Mood-ku sedang sangat baik, jadi aku akan berusaha untuk membuatnya kembali memiliki rasa denganku.
Ku masukan password pin pintu Y/N, untuk segera masuk dan melihatnya bersiap. Pada saat kita berpacaran dulu, sangat jarang bagiku untuk mengunjunginya. Entahlah aku terlalu sering bosan dengan suatu hal yang monoton jadi aku tidak sering untuk mengunjunginya. Terlebih mengenai urusan pekerjaan yang membuatku harus memperbanyak kerja lembur.
"Ok ka, aku akan mengunjungi bibi kalau begitu"
Aku melihatnya sedang menelepon seseorang, raut wajahnya sedikit panik. Pasti itu telepon mengenai keluarnyanya. Y/N merupakan anak bungsu dari keluarga Yeager dan dia memiliki seorang kakak yang cukup baik padanya, Eren. Ayah dan Ibu mereka bercerai saat Y/N berusia 10 tahun. Lalu pada usia 14 tahun, ibu Y/N - Carla Yeager, meninggal.
Sedangkan ayahnya, Grisha Yeager menikah lagi dengan putri pemilik perusahaan Fritz, Dina Fritz. Keluarga mereka bisa dibilang sangat berkecukupan, sehingga Y/N tidak perlu bekerja, namun semenjak ayahnya menikah lagi, Y/N engan bertemu dan bahkan memakai uang yang diberikan ayahnya.
Namun nasib baik ia masih memiliki bibi dan kakak laki-laki yang cukup baik. Setiap bulan biasanya Eren akan mengirimkan uang. Eren sendiri juga merupakan seorang calon pemilik rumah sakit, peninggalan ibunya. Perusahaan itu sekarang masih diambil alih oleh bibinya, Faye Yeager.
"Eren?" Tanyaku memastikan.
"Levi? Kenapa kau masuk tanpa ijin? Tolong keluar, aku sedang tidak ingin beradu mulut"
"Sesuai yang aku bilang kemarin, aku menjemputmu untuk acara makan malam"
"Aku tidak mau pergi, tolong keluar sebelum aku menelepon polisi"Ku berikan box putih yang berisikan gaun itu untuk Y/N. Ku tersenyum sambil menyisihkan rambut yang menutupi telinganya.
"Dengar, kau harus tampil cantik malam ini, aku akan tunggu di mobil 1 jam, sepertinya cukup kan?" Ucapku.
"Levi! Dengar! Sebenarnya apa yang kau mau? Kau benar-benar sudah kelewatan! Apa mau mu dariku!!!" Teriak Y/N.
"Aku mau kau menemaniku ke acara malam ini"
"Hubungan kita sudah usai Levi! Apa yang kau mau dariku? Kau juga sudah punya Petra kan? Lalu atas dasar apa kau memukuli Jean! Dia tidak ada hubungan apapun denganmu! Tolong pergi dari sini!!!" Teriaknya.
"Sudah dialog drama mu? Aku akan tunggu di mobil"Wajahnya merah marah, namun cantiknya masih terlihat sama. Ku beranjak pergi untuk menunggunya dibawah, pasti ia akan cantik setelah mengenakan baju itu.
"Kau tau Levi? Betapa sayangnya aku padamu? Aku melakukan semuanya untukmu. Kau tidak hadir pada saat aku ulangtahun, aku diam saja. Kau membatalkan janji secara tiba-tiba, aku diam saja. Kau bahkan makan berdua dengan sekretarismu dengan alasan kerja, aku diam saja. Dan hingga kau tidur dengan wanita jalang itu, kau berpikir aku akan diam saja? JANGAN SEOLAH-OLAH BERPIKIR KITA INI BAIK-BAIK SAJA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The Only One [LEVI X READER]
FanfictionJika itu adalah takdir mungkin inilah cara bagaimana aku kehilanganmu. Namun dengan kata "kehilangan" itu tidak berarti aku melupakan. Jika kita bisa bertemu di dunia yang berbeda atau di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu seperti a...