7

1.1K 133 10
                                    

Y/N POV

Cahaya matahari membangunkanku, silauannya membuat tanganku refleks menutupi mataku. Hingga ku sadari bahwa aku sedang tidak dikamar Hange maupun kamarku, ini kamar Levi.

Ku mencari batang hidung pria tersebut, namun dia tidak di kamar. Bajuku juga masih sama seperti yang terakhir aku kenakan. Jadi setidaknya tadi malam ia tidak sembarangan memegang tubuhku.

Ku langkahkan kakiku untuk keluar dari kamar dan setelah membuka pintu. Aku dapat mencium bau seduhan teh yang menyeruak memenuhi ruangan.

"Kau sudah bangun?" Tanya seorang pria yang ternyata adalah Levi.

Iya mengenakan baju putih berlengan pendek sambil tangan kanannya memegang gelas teh. Dia sungguh tampan, rambut undercut nya yang berwarna hitam itu sudah mulai panjang, namun pesona nya masih tetap ada.

"Makanlah, aku membuatkanmu sup" Ucapnya.

Ku berjalan dan duduk di kursi meja makan yang berharapan dengannya. Aku bisa menebak ia tidak tidur tadi malam, kantung matanya berwarna hitam seperti panda. Apa dia lelah? Apakah tadi malam aku membuat masalah? Tunggu! Satu-satunya orang yang membuat salah adalah dia. Dia bahkan membawaku kesini tanpa sepengetahuan ku!

"Kenapa kau membawaku kesini?" Tanyaku yang membuatnya meletakkan gelas yang ia bawa.
"Karena aku tidak mau kau membuat Hange mabuk" Katanya tiba-tiba.
"Ucapkan dengan jujur, kenapa kau membawaku kesini! Apa maumu! Bukannya kau sudah memiliki calon istri!" Teriakku.

Alisnya mulai bertautan, aku bisa melihat kerutan di ujung alis dan bawah matanya. Dia terlihat lelah.

"Itu bukan urusanmu, habiskan sup mu dan aku akan mengantarkanmu pulang" Jawabnya.

Dia bahkan tidak menjawab pertanyaanku. Dia hanya memikirkan diri sendiri, dia egois, dan dia tidak akan berubah. Menyukainya adalah salah satu kesalahan.

Ku beranjak pergi dan keluar dari apartemennya. Berlama-lama disini hanya membuang waktu.

"Aku membencimu"

-5 Months ago-

AUTHOR POV

Surat itu kembali datang lagi. Surat yang bertuliskan tinta merah yang hampir setiap bulan datang, namun kali ini terdapat 5 buah foto gadis cantik.

Levi melihat foto tersebut dengan frustasi. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Pekerjaannya sebagai penerus perusahaan Ackerman sangatlah berat, terlebih dia juga merupakan pewaris sekaligus pemimpin tunggal.

"Mr. Levi... maafkan kami, kami sudah gagal melacak pengirim dari..."
"DIAM! KELUARLAH!" Teriak Levi.

Sudah cukup lama Levi mencari orang tersebut, pengirim surat ancaman. Pada awalnya memang hanya surat ancaman untuk dirinya sendiri dan ia tidak terlalu mempedulikannya. Namun, hal ini berubah setelah foto gadis yang ia cintai berada di surat tersebut, Y/N.

"Oluo... Eld... kirimkan 1 orang sebagai sekretarisku, aku memiliki rencana" Ucap Levi.
"Mr. Levi, kau tidak perlu khawatir... aku akan menjaga Y/N sehingga dia..."

Levi hanya mengangkat tangan dan menyuruh mereka untuk pergi. Dia tenggelam dalam pikiran dan rencananya sendiri, yang ia khawatirkan hanya Y/N.

I'm Not The Only One [LEVI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang