"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy birthday dear Y/N~ Happy birthday to you"
Mereka bernyanyi dengan merdu, aku bisa merasakan mereka berusaha untuk senang demi aku. Kak Eren, Mikasa, Armin, Connie, Sasha, Bibi, dan Jean. Sungguh lengkap. Tiba-tiba lampu di matikan, ruangan yang sebelumnya terang kini menjadi gelap.
"Y/N berdoalah kemudian tiup lilinnya" Ucap bibi sambil mencium keningku.Ku menutup mata dan memikirkan keinginan apa yang akan aku buat. Walaupun terdengar klise tapi mereka bilang Tuhan akan mendengarkan harapan ulangtahunmu dan akan mengabulkannya dengan cepat.
"Aku ingin dia berada disampingku lagi"
Setelah ku meniup lilin kue tersebut, lampu-lampu kecil yang bergelantungan diatasku pun menyala. Cahayanya sama seperti bintang berwarna kuning, sangat indah. Mereka juga bertepuk tangan sambil tersenyum melihat kearahku. Kemudian tiba-tiba Jean melingkarkan sebuah kalung di leherku. Matanya melihat kearahku penuh dengan banyak arti, ia tersenyum dengan pipi yang merah disana.
"Happy birthday Y/N, aku harap kau senang dengan hadiah kecilku ini" Ucap Jean.Aku hanya tersenyum sambil mengangguk. Kak Eren kemudian memberiku sebuah kotak berwarna merah lengkap dengan pita hitam diatasnya.
"Ini dariku dan Mikasa" Ucap Kak Eren.
"Ini apa? Kenapa besar sekali?" Tanyaku.
"Hahaha bukalah" Ucap Mikasa.Aku segera membuka kado tersebut, aku bisa melihat sebuah gaun berwarna biru pastel lengkap dengan kartu ucapan disana. Mataku membulat saat membaca ucapan tersebut. Kartu undangan pernikahan.
"Ka-kalian?"Pernikahan yang benar-benar telah aku tunggu, Kakak Eren dan Mikasa. Mereka berdua akan menikah, undangan berwarna putih menjadi bukti bahwa pernikahan akan segera digelar. Aku segera memeluk mereka berdua dengan bibi yang memelukku dari samping.
"Aku harap kau merestuiku adik ipar" Ucap Mikasa.
"Tentu saja! Tidak ada lagi yang mau dengan Kakak malasku! Hahaha Kak Eren, kau sangat sangat beruntung bisa mendapatkan gadis cantik seperti Kak Mikasa" Ucapku yang langsung dibalas dengan sentilan lembut di dahiku."Kau tidak akan berbicara hal aneh ke Mikasa kan setelah ini, awas saja! Aku tidak mau acara besar ini dibatalkan" Ancam Eren yang langsung dibalas dengan tawa bibi dan yang lain.
Melihat suasana seperti ini, membuatku merasa dirumah namun masih ada 1 orang lagi yang kurang, Levi. Jika saja ia berada disini pasti kebahagiaan ku akan jauh lebih lengkap.
"Oi bagaimana jika kita potong kuenya? Air liur Sasha bisa membanjiri tempat ini" Ucap Connie tiba-tiba.
"Hahaha okey" Jawabku.Ku potong kue tersebut dan memberikan potongan kue pertama untuk Jean. Aku hanya merasa bersalah disaat ia berulangtahun, aku hanya memberikan kue yang aku beli dari toko bukannya membuatnya, sedangkan Jean selalu mengupayakan segala cara untuk membuatku merasa senang.
"Potongan pertama untuk Jean" Ucapku sambil memberikan 2 buah strawberry merah untuknya.
"Terimakasih sayang" Ucapnya kemudian.Jean terkadang selalu memanggilku dengan sebutan sayang, baby, darling dan sebagainya... panggilan yang sangat manis untukku. Berbeda dengan Levi, ia hanya memanggilku dengan nama saja.
Aku bahkan masih ingat dengan pesta ulangtahun pertamaku bersama dengannya.Flashback
Sweater abu-abu dan celana hitam... Ia mengenakan itu. Kita membeli kue ulangtahun yang hanya tinggal tersisa 1 di toko pada saat itu. Ia mengendarai mobil hitamnya sambil tangan kirinya mengenggam erat tanganku. Aku terus tersenyum dan bernyanyi sesuai dengan musik yang ia setel di handphone-nya. Levi mengendarai mobil dengan cukup kencang pada saat itu karena jalanan lumayan sepi, hanya ada beberapa mobil saja. .
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The Only One [LEVI X READER]
FanfictionJika itu adalah takdir mungkin inilah cara bagaimana aku kehilanganmu. Namun dengan kata "kehilangan" itu tidak berarti aku melupakan. Jika kita bisa bertemu di dunia yang berbeda atau di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu seperti a...