28

486 81 7
                                    

LEVI POV

Ini hari pertama aku pergi ke kantor setelah sekian lama aku menjauhi kesibukan ini. Mungkin juga akan lebih baik jika aku memiliki aktifitas lain sehingga aku tidak perlu memikirkan kejadian tadi malam. Eren mengusirku dia bahkan tidak mendengarkan penjelasan apapun yang ingin aku katakan padanya. Sedangkan Jean, si brengsek itu terus saja berusaha mendekati Y/N.
"Mr. Levi mobil anda sudah siap" Ucap Oluo kemudian.
"Lupakan, aku akan pergi ke kantor sendiri... Kalian bisa sarapan terlebih dahulu, lagi pula ini masih jam 7 pagi" Ucapku.
"Baik Mr. Levi"

Ku ambil handphone yang kini berada di atas meja kerjaku, seharusnya hari ini akan ada jumpa client lagi. Beberapa hari lalu Petra memberikan jadwal perusahaan yang terbaru mengingat posisi pemimpin kini kembali ke tanganku.
Ada beberapa pesan disana, salah satunya Y/N. Gadis itu sudah bangun dipagi seperti ini?

"Pagi Captain! Selamat bekerja!"
"Pagi brat"

Dengan membaca kalimat yang ia kirim sudah dapat membuatku tersenyum di pagi hari. Ku melihat jam tanganku yang kini sudah mengarahkan sekitar jam 7.20 AM. Mungkin walaupun ini terlalu pagi untuk ke kantor setidaknya aku bisa mengecheck kondisi kantor tersebut.

Sesampainya diruangan kantorku, aku bisa melihat beberapa barang-barang yang masih rapi tertata diatas meja. Sangat berbeda jauh dari yang aku bayangkan selama ini, mungkin Erwin juga sudah menatanya ketika tau aku akan pergi ke kantor. Tidak ada orang di kantor ini, aku juga tidak sempat untuk sarapan tadi. Sehingga aku kemudian segera pergi ke dapur untuk mencari snack penganjal perut.
Suara ketukan pintu kemudian menyadarkanku, oh mungkin itu Erwin mengingat aku sudah memberitau jika aku akan datang pagi. Namun dugaanku salah seorang gadis yang mengenakan kemeja berwarna putih dan rok hitam kini berdiri tegap sambil membawa tas di tangan kanannya, rambut pendeknya terurai dengan dihiasi pita kecil di samping telinganya. Ia tersenyum kearahku.
"Mr. Levi! Kau- kau kembali!" Teriaknya.
"Petra?"

Matanya berair ia bahkan hampir menangis karena melihatku. Ada apa dengan gadis ini?
"Petra kau sudah datang? Tolong berikan semua laporan 3 bulan terakhir" Ucapku sambil kembali menuju kursi kantor.
"Aku merindukanmu Levi!" Ucapnya sambil memeluk punggungku tiba-tiba.

Ku lepaskan pelukannya dengan sedikit menepis kedua tangannya.
"Bersikaplah professional Petra, aku tidak ingin ada gosip di kantor ini mengenai hubungan kita!" Ucapku.

AUTHOR POV

Mata Petra membulat, air matanya menetes. Ia tidak menyangka Levi akan membentaknya dan berkata seperti itu di depannya. Setelah sekian lama ia menunggu kehadiran Levi di kantor namun buah penantiannya hancur setelah Levi mengungkit kata profesional.
Suara pintu lift yang terbuka kemudian dapat ia dengar dengan jelas. Tas yang gadis itu pegang ditangan sedari tadi kemudian ia letakan di sofa kantor Levi. Ia kemudian melihat Levi yang kini sedang membaca beberapa dokumen di atas meja kerjanya dan dengan tangan yang bergetar Petra berlari dan mencium Levi tepat di bibirnya. Ia melumat bibir tipis Levi dalam-dalam, mencoba merasakan apakah ada rindu yang pria itu rasakan saat melihatnya.
"Le-vi!" Teriak Hange yang ternyata sudah berada di depan pintu ruangan Levi.

Teriakan Hange kemudian menyadarkan Levi. Pria tersebut segera mendorong Petra hingga hampir terjatuh kebelakang. Raut wajah pria tersebut terlihat marah, mata dingin yang sudah lama tidak ia tunjukkan ke orang kini dapat terlihat dengan jelas.
"KAU! KELUAR DARI RUANGANKU!" Teriak Levi kemudian.
"KENAPA? KENAPA KAU MENYURUHKU UNTUK BERSIKAP PROFESIONAL? BUKANNYA KAU JUGA MENYUKAIKU! AKU MENUNGGUMU SELAMA INI! DAN INI BALASANNYA!" Teriak Petra tidak terima.

Gadis itu menangis sambil berteriak hingga akhirnya Hange yang melihat situasi buruk seperti itu kemudian keluar secara perlahan. Beberapa dokumen yang berada diatas meja kemudian ia banting kebawah. Ia melihat Petra dengan raut wajah kesalnya, gadis itu masih berharap dengan pria yang salah.
"Apa kau gila! Ini kantor dan..."
"Dan aku juga kekasihmu! Aku kekasih yang menunggumu selama ini! Menurutmu untuk apa aku masih bekerja disini jika aku tidak menyukaimu? Aku menunggumu! Bukan hanya gadis murahan itu!" Potong Petra.

Levi yang mendengar nama Y/N yang di sebut dengan tidak senonoh pun kemudian memukul meja dengan begitu keras. Ia kemudian mendekati Petra yang kaget dengan sikap kasar Levi yang tidak pernah ditunjukan sebelumnya.
"Kau boleh berkata apapun tapi jika kau menyinggung Y/N dengan kata-kata kotormu itu, aku tidak akan segan-segan untuk membuatmu menyesal" Ucap Levi kemudian.
"Ohhh kau tidak tau? Selama kau pergi dia menjalin hubungan dengan Jean... Hahaha entah berapa pria yang telah ia tiduri selama ini, ia hanya berkedok perempuan suci saja tapi dibalik namanya semua orang akan tau jika dia adalah gadis bayaran!"

Mata Levi mengelap, sebuah tamparan kemudian ia layangkan ke pipi kanan Petra. Hatinya sakit saat mendengar Petra menghina gadis yang ia cintai. Ia juga tau betul Y/N bukanlah perempuan seperti itu.
"Dengar, selama ini aku menghargaimu karena kinerjamu cukup baik disini... Satu-satunya orang yang berpikir bahwa hubungan kita adalah sepasang kekasih adalah kau sendiri, aku tidak pernah bilang sedikit pun bahwa aku mencintaimu! Dan dengan kau berbicara seperti itu mengenai Y/N sekarang aku mengerti kualitasmu seperti apa... Jadi singkirkan barang-barangmu dari sini dan pergilah, kau tidak perlu kembali bekerja disini" Tegas Levi sambil berlalu pergi membawa kunci mobil.

Baru beberapa menit ia di kantor namun drama pun terjadi. Levi pun menghembuskan nafas kasar sesaat ia telah sampai di mobil.
"Sial mata empat sempat melihatku bersama Petra sial itu" Runtuk Levi.

Ia kemudian merogoh saku celananya untuk mencari handphone, namun ia tidak menemukannya. Emosi yang Levi rasakan kini meluap, ia memukul stir mobil dengan begitu keras.
"Sial!!!" Teriaknya lagi.

Pasti akan ada drama setelah ini.

Y/N POV

"Selamat pagi~" Sapaku saat melihat Kak Mikasa dan Kak Eren yang duduk sambil menghabiskan sarapannya.
"Woah kau sudah bangun? Sejak kapan kau bangun sepagi ini?" Tanya Kakak Eren kemudian.

Ku tuangkan susu kedalam gelas sambil mencicipi potongan pancake dimeja. Sangat disayangkan kedua pasutri baru ini tidak bisa berduaan karena diriku.
"Sejak tadi malam kalian berisik?" Godaku.

Semburat merah dapat terlihat dengan jelas di wajah Eren dan Mikasa. Mereka sungguh sangat mengemaskan hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kamar, setidaknya biarkan mereka untuk menghabiskan waktu sarapan berdua.
"Ap-pa yang kau dengar!" Teriak Kak Eren.
"Hahaha Eren and Mikasa sitting in a tree K I S S I N G!" Ucapku sambil berlalu pergi dengan sebotol susu ditangan.
"Y/N!"

Aku bisa melihat sekilas raut wajah Kak Mikasa yang menahan tawa. Sedangkan Kak Eren berdiri dengan gugupnya sambil berteriak memanggil namaku.
"Hahaha mereka lucu sekali" Ucapku sendiri.

Ku ambil handphone yang tergelatak diatas kasur, aku melihat balasan Levi yang mengucapkan selamat pagi kepadaku. Pesan yang ku tunggu-tunggu darinya. Namun belum sempat ku membalas pesan tersebut, aku melihat Hange meneleponku.
"Hallo? Hange-san?" Sapaku di telepon.
"Y/N, Levi dan Petra ***"
"..."

Handphone yang ku genggam kemudian terjatuh bersamaan dengan lututku yang terasa lemas tiba-tiba. Suara Hange masih memanggilku di telepon namun aku masih tidak merespon. Pikiranku kosong, tidak tau harus berkata apa. Tidak ada lagi air mata yang menetes hanya entah kenapa aku merasa terbohongi. Aku merasa aku sedang dipermainkan dan jatuh di permainan yang sama.

"Kau tidak bisa dipercaya sama sekali"

To be continued

I'm Not The Only One [LEVI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang