36

599 64 1
                                    

LEVI POV

Ku raih dan ku angkat badannya dengan perlahan, ia masih menatapku dengan senyum cantiknya.
"Kenapa melihatku seperti itu?" Tanyaku.

Ia hanya tersenyum sambil mengalungkan tangan di leherku. Badannya yang ku angkat perlahan kini mulai kuletakan di kursi roda.
"Kau yakin mau jalan-jalan?" Tanyaku.

Y/N adalah perempuan yang mudah bosan. Ia selalu merengek memintaku menemaninya jalan-jalan walaupun hanya di sekitar rumah sakit.
"Ayolah Levi... Lagi pula hanya sebentar saja" Ucapnya.

Ku mulai mendorong kursi roda tersebut dengan perlahan, walaupun dokter sudah memberitahu agar Y/N harus tetap beristirahat, tapi mau bagaimana lagi? Y/N cukup keras kepala.
Aku bisa melihat senyum yang tertoreh di sudut pipinya, matanya terus melihat kedepan sambil terus tersenyum senang.
"Oi brat~ Apa yang membuatmu tersenyum?" Tanyaku.
"Hmm... Karena aku bisa jalan-jalan"
"Hanya itu?"
"Dan kau sendiri yang mengantarkanku" Ucapnya.

Sial dia membuat wajahku memanas.
"Hey! Fokuskan matamu kedepan dan jangan melihat kebelakang seperti itu! Bagaimana jika tulang punggungmu sakit lagi?"
"Hahahaha wah wah Levi ternyata bisa malu-malu seperti ini"

Ia tertawa cukup keras, sudah lama aku tidak mendengarnya tertawa seperti ini. Sungguh sangat manis.
Sesampainya ditaman rumah sakit, aku bisa melihat beberapa anak kecil yang sedang berlari dan tertawa bersama.
"Levi? Kau masih ingat saat beberapa tahun yang lalu? Saat aku menolong seseorang bernama Lily?" Tanya Y/N tiba-tiba.

Ku duduk di kursi taman tersebut tepat di sebelah Y/N, ku kemudian mengambil dompet di saku celanaku.
"Masih... Gadis bodoh yang ceroboh"

Flashback

AUTHOR POV

Nampak seorang gadis berambut kuning kini sedang terpojok di tepian gang kecil. Badannya sudah penuh dengan darah, rambutnya berantakan, suara rintihan bahkan telah keluar dari mulutnya namun tidak ada yang menolong.
"Hentikan! Apa yang kalian lakukan!!!" Teriak Y/N kemudian.

Y/N yang memakai topi berwarna hitam kemudian berlari mendekati segerombolan pria yang masih asyik memukuli gadis berambut kuning tersebut.
"Aaa! Tolong~ Maafkan aku! Sakit!" Rintih gadis tersebut.
"Lepaskan dia!!!" Teriak Y/N.

Sebuah tendangan kaki kemudian Y/N lancarkan di perut 3 pria tersebut. Ketiga pria tersebut terjatuh dengan memegangi perutnya yang masih terasa sakit.
"Hey!!! Beraninya kau!!!" Teriak salah satu diantara mereka.

Beberapa serangan kemudian mulai Y/N terima. Pukulan demi pukulan telah berusaha Y/N tahan, hingga salah seorang pria tersebut membawa sebuah kayu dan mulai menghantam tangan Y/N. Bunyi patahan tulang bahkan terdengar cukup keras.
"Aahh" Teriak Y/N.

Y/N kemudian berlutut sambil memeluk gadis berambut kuning tersebut. Ia meringkuk untuk melindungi gadis itu dengan badan yang ia jadikan pelindung. Hingga terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekati mereka.
"Oi, apa yang kalian lakukan?" Tanya seorang pria berunder-cut.
"Kenapa banyak sekali orang yang suka ikut campur? Pergilah, pak tua" Ucap salah satu gadis tersebut.

Hingga kemudian pria tersebut berjalan mendekati mereka yang terus menendangi ke 2 gadis yang sedang meringkuk. Satu pukulan berhasil ia lancarkan ke salah satu wajah pria tersebut dan serangan kedua berupa tendangan yang mengenai dagu. Menyisakan 1 pria yang terduduk ketakutan setelah melihat teman mereka berdarah.
"Aah~ Hey kau serius? Kami hanya anak SMA saja! Kenapa kau memukuli kami?" Tanya salah satu pria tersebut.
"Simpan omong kosongmu dan pergi dari hadapanku sebelum aku mematahkan rahangmu" Ucap pria ber under-cut tersebut.

I'm Not The Only One [LEVI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang