"Maafkan aku bahkan hingga aku menutup mata, aku tak pernah bisa menghapus dia dan menggantikanmu sebagai impianku"
Y/N POV
Aku dapat merasakan ia masih memelukku dengan erat, Jean. Badannya bergetar, aku juga bisa merasakan ia menahan tangis. Sekejap kemudian dari arah kananku terlintas mobil hitam yang aku kenal.
"Levi..."Aku mengucapkan nama tersebut secara tidak sadar, membuat Jean melepaskan pelukannya. Matanya kini meneteskan air mata namun dengan cepat ia menghapusnya kasar.
"Y/N, apa aku bagimu?" Tanyanya kemudianPertanyaan yang selama ini aku tidak bisa menjawabnya. Ia selalu menanyakan status dan perasaanku padanya, yang sudah pasti ia tau jawabannya.
"Jean, aku tau apa maksudmu... Tapi aku tidak bisa menjawabnya sekarang, aku harus menemui Levi" Ucapku kemudian sambil berusaha beranjak pergi dari hadapannya.Namun tangannya kembali memegang tangan kananku mencegahku untuk dapat pergi. Wajahnya nampak serius. Ia kemudian secara tiba-tiba memasangkan cincin di jari manisku.
"Apa maksud ini?" Tanyaku.
"Kau boleh menemuinya tapi bersama dengan aku dan cincin ini"Aku sudah lama berteman dan menjalin hubungan dengannya namun aku merasa ini sangat konyol. Aku benar-benar harus jujur dengannya, aku tidak ingin ini menjadi lebih rumit.
Ku lepaskan cincin yang kini melingkar di jari manisku dan mulai mengembalikan cincin tersebut kepadanya.
"Y/N? A-apa kau tidak suka model cincinnya? Kita bisa membelinya lagi! Aku pikir kau suka dengan model itu, tapi jika kau tidak suka kita bisa mencari model yang kau suka!" Ucapnya lagi.
"Jean... Bukan cincinnya, tapi aku tidak siap dengan semua ini... Maaf seharusnya aku mengatakan lebih jujur dulu... Ak-"
"Y/N! Aku bisa mengerti kau masih mencintai Levi, tapi bagaimana dengan hubungan kita? Kau bahagia kan jika bersama denganku? Aku bisa membuatmu lebih bahagia! Beri aku kesempatan... Untuk lebih membuatmu bahagia"Ku genggam tangannya, mendengar ia memohon seperti ini membuat aku kembali merasa bersalah. Seharusnya aku tidak membuatnya lebih berharap di dalam hubungan sepihak ini, aku terlalu egois dan tidak memikirkan perasaannya.
"Jean... Aku harap kau bisa menemukan seseorang yang akan mencintaimu seperti dirimu mencintaiku, aku sudah tidak bisa lagi menahan dan berpura-pura ini semua baik-baik saja... Ini terlalu kejam untukmu, maafkan aku tapi aku harus mengakhiri ini semua"
"Tidak! Aku mohon beri aku kesempatan, aku bisa membuatmu melupakan Levi, aku bisa membuatmu tertawa, aku bahkan bisa memberikanmu apapun yang kau inginkan... Y/N beri aku kesempatan lagi, kita bisa memulai ini dari awal"
"Jean... Aku tidak ingin melupakannya! Aku tidak ingin dan tidak akan pernah mau melupakannya! Aku tau kau adalah seseorang yang terbaik untukku, kau adalah sahabat sekaligus seperti keluarga bagiku, tapi... Aku tidak ingin membohongimu lagi, aku harap kau bisa mengerti dan memahamiku""Memahamimu? Beribu-ribu kali aku terus mencoba untuk memahamimu agar membuatmu tetap terus bersamaku, namun ini semua sia-sia"
AUTHOR POV
Levi kembali menancapkan gas mobilnya, ia terus berjalan tanpa memikirkan apapun di depan. Suara klakson mobil disampingnya bahkan tidak ia pedulikan lagi. Berbagai notifikasi di handphone nya tidak ia indahkan sama sekali. Rasa sakit setelah ia melihat Y/N berciuman dengan Jean dan mendengar pernyataan Jean di acara pernikahan tersebut membuat pikiran Levi kembali kalut.
Ia kini memahami perasaan Y/N saat melihatnya bersama dengan Petra. Mungkin ini semua adalah karma yang telah ia lakukan sebelumnya, walaupun itu semua juga termasuk sandiwara semata untuk membuat Y/N menjauhi Levi namun itu juga tetap saja melukai hati Y/N.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The Only One [LEVI X READER]
FanfictionJika itu adalah takdir mungkin inilah cara bagaimana aku kehilanganmu. Namun dengan kata "kehilangan" itu tidak berarti aku melupakan. Jika kita bisa bertemu di dunia yang berbeda atau di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu seperti a...