38

551 65 1
                                    

"Aku menyerah..."
"Aku menyerah saat aku melihatmu tersenyum seperti itu"

JEAN POV

"Levi! Jangan terlalu cepat! Berhenti!!!" Teriak Y/N.

Mereka masih berjalan-jalan di koridor rumah sakit, Levi mendorong kursi roda dengan begitu cepat. Mereka berdua tertawa bersama-sama, sangat jelas bahwa mereka bahagia.
Ku kembali mengenggam erat bunga yang lagi-lagi aku beli untuknya. Untuk apa aku disini?
Ku langkahkan kakiku menuju mereka yang masih tertawa. Aku mencoba untuk tersenyum walaupun itu semua membuatku sakit.
"Selamat pagi, Princess" Ucapku menyapanya.

Ia kembali tersenyum manis seperti biasanya.
"Oh Jean, selamat pagi... Kau datang? Kakak Eren bersamamu?" Tanyanya.

Ku berlutut dan mencoba untuk melihat kearahnya. Dia sungguh gadis termanis yang pernah aku kenal. Senyumnya terus saja membuatku terjatuh lebih dalam.
"Tidak... Ini bunga untukmu"
"Terimakasih Jean, Bagaimana jika kita kembali ke kamar? Mungkin akan lebih nyaman jika kita mengobrol disana" Ucap Y/N.

Tangan mungilnya meraih bunga dengan lembut. Ia kembali tersenyum sambil menatapku. Kenapa dia seakan-akan masih memberiku harap?
"Tidak perlu, aku harus pergi ke restoran secepatnya... Ada hal yang harus aku urus" Ucapku.
"Baiklah... Tapi bukankah terlalu cepat jika kau pergi?"
"Lebih cepat lebih baik... Pergilah, Y/N sudah aku urus disini" Ucap Levi.

Masih seperti yang lalu perkataannya tajam. Entah darimana Y/N bisa menyukai pria sampah sepertinya. Ku belai kepala Y/N dengan lembut, aku masih belajar sedikit mengikhlaskannya.
"Levi! Jangan seperti itu... Maafkan aku Jean, Pak tua cebol ini memang sangat sangat menyebalkan, aku harap kau tidak tersinggung"

Ia kembali tersenyum. Apakah karena ada Levi? Atau karena ada aku disini? Mengapa setiap kali ia berbicara, dia selalu tersenyum.
"Ya~ Baiklah aku pergi ya, jaga dirimu baik-baik"
"Terimakasih bunganya, bye!"

Ia melambaikan tangan kirinya. Aku bisa melihat Levi segera mendorong kursi roda Y/N untuk berbalik arah dan pergi.
"Levi!!! Jangan mendorongku tiba-tiba!" Teriak Y/N.
"Kau bilang apa tadi? Kau memanggilku pria tua cebol? Sepertinya kau ingin naik roller coster hari ini"
"Aaaa! Levi!!!!"

Mereka tertawa bersama-sama, Levi mendorong kursi roda tersebut dengan kencang. Andai saja aku diposisinya, aku mungkin juga bisa membuatnya tertawa seriang itu. Ini semua membuatku menyerah.

Y/N POV

Sudah hampir 1 minggu aku berada di rumah sakit ini. Cukup menyenangkan disini walaupun aku masih belum terlalu bisa berjalan dengan lancar. Tapi setidaknya aku mengalami kemajuan, yang tadinya kakiku terasa kaku kini bisa kembali bergerak pelan walaupun masih belum terlalu lancar.
"Kakimu sudah membaik, aku turut senang dengan usahamu Nona Y/N" Ucap dokter Marco.

Aku baru saja selesai latihan pijakan. Ku telusuri ruangan untuk mencari Levi, biasanya ia akan duduk sambil memainkan hp nya di sofa tunggu, namun ia tidak ada.
"Kau mencari temanmu? Tadi ia sedang menerima telepon jadi dia keluar" Ucap dokter Marco kemudian.

Aku kemudian mengangguk, ia tersenyum sambil kemudian memberikanku sebungkus permen coklat.
"Makanlah, ini hadiah karena kau sudah bisa berjalan dan berdiri" Ucapnya.
"Haha tapi hanya 3 langkah dan hanya beberapa detik saja aku mampu berdiri" Ucapku.
"Jangan pesimis seperti itu, suatu hari nanti pasti kau bisa kembali pulih"
"Haha terimakasih dokter"

I'm Not The Only One [LEVI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang