32

527 66 2
                                    

LEVI POV

"Beberapa bulan lagi Kakak Eren dan Kakak Mikasa akan mengatur pernikahanku dengan Jean... Lupakan ini semua Levi, kali ini aku yang melepasmu"

Kepalaku terasa sakit mendengar perkataannya tersebut. Ku kembali meraih tangannya dan membuatnya menatap kedua mataku lagi, namun ia kembali membuang mukanya.
"Aku dan Petra benar-benar tidak ada hubungan lagi! Percayalah!!! Bagaimana bisa kau menikah dengan oranglain kecuali aku!"
"..."

Ia masih diam, wajahnya bahkan sama sekali tidak sudi melihat kearahku. Apakah dia sungguh-sungguh melepaskanku? Dan pernikahan apa yang ia maksud? Ini pasti hanya omong kosong saja.
"Aku tau kau masih mencintaiku, tolong coba kau dengarkan penjelasanku dulu... Aku benar-benar-"
"Aku takut Jean akan salah paham jika kau terlalu lama disini, terlebih Kakak Eren pasti juga akan datang... Jadi aku mohon pergilah Levi, aku tidak mau ada keributan lagi"

Ku ambil sebuah cincin yang selalu aku simpan di dalam dompet hitamku.
"Kau masih ingat? Janji kita? Beberapa tahun yang lalu?"
"..."
"Kau selalu bertanya kapan aku akan menikahimu dan kapan kau bisa menggunakan nama belakangku sebagai panggilanmu?"

Ia terdiam lagi dan lagi. Seperti tidak mendengar semua perkataanku. Apakah aku sudah benar-benar melakukan kesalahan sebesar itu? Sehingga untuk melihatku saja ia merasa jijik.
"Aku sudah menyimpan cincin ini sejak lama, kau ingat? Disaat aku mengajakmu untuk pergi ke pesta pertemuan? Disitu aku sudah menyiapkan cincin ini... Tapi karena beberapa hal dan masalah, Aku harus mengurungkan niatku"
"Lalu untuk apa kau memberitahu ini semua sekarang? Bukankah rencanamu dan Petra sudah berhasil?"

Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ia bicarakan sekarang. Rencana apa yang telah berhasil dan yang direncanakan sebelumnya.
"Apa maksudmu?" Tanyaku.
"Simpan pertanyaanmu itu untuk Petra, tolong Levi... Aku ingin istirahat, pergilah sebelum Kakak Eren tau kau disini" Ucapnya lagi.

Ku letakan cincin tersebut di telapak tangannya. Ia kemudian melihat kearahku dengan tatapan dinginnya. Ku belai surai hitamnya dengan tangan kananku, aku hanya pura-pura tidak mendengar perkataan terakhirnya dalam mengusirku tadi.
"Pergilah Levi, kau membuatku semakin sakit hati jika kau disini dan bawa cincinmu ini" Ucapnya lagi.
"Simpanlah cincin itu atau kau bisa membuangnya jika kau mau"

Ku langkahkan kakiku pergi meninggalkannya yang masih terdiam menunduk menatap cincin itu. Seharusnya aku memberikan cincin itu dari awal, seharusnya bukan dengan seperti ini aku memberikannya, dan seharusnya aku tidak memulai hubungan perselingkuhan itu.

Y/N POV

Apa gunanya lagi? Aku juga sudah cacat. Jangankan berjalan, merasakan kedua kakiku pun aku tidak bisa. Ia memberikan cincin di telapak tanganku, ia memberikan barang yang aku inginkan cukup lama darinya, namun ini semua terasa seperti sudah terlambat.
Kenapa aku harus menderita seperti ini agar membuatnya terus kembali kepadaku? Aku harus merasakan sakit terlebih dahulu baru setelah itu ia bisa datang dan mengobatiku? Aku benar-benar lelah dengan semua ini.

"Mencintainya sungguh melelahkan bagiku"

Ku mendengar ketukan pintu yang ternyata itu adalah Jean. Ia memasuki ruangan dengan membawa bunga ditangannya. Ia tersenyum manis seakan-akan tidak ada beban sama sekali dihatinya.
"Y/N, kau sudah siuman? Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya dengan senyum.
"Mungkin kau sudah mendengarnya dari Kakak Eren... Aku lumpuh, Jean" Ucapku sambil menahan kembali air mata.

I'm Not The Only One [LEVI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang