15

734 83 0
                                    

"Aku sudah putuskan, aku akan mencoba melupakannya"

Y/N POV

"Apa! Jadi dia benar-benar menyukaimu!" Teriak Hange.

Sekarang aku berada di rumah Hange, kemarin Erwin bilang dia pingsan. Jadi aku sedikit khawatir.
"Bagaimana dengan kepalamu? Apa masih sakit Hange?" Tanyaku.
"Yosh! Sudah kuduga! Lalu bagaimana kau menerimanya?"

Ku tuangkan susu di mangkuk cereal Hange. Rambutnya coklatnya yang berantakan ia urai tidak karuan. Aku tersenyum, mungkin sudah lama Hange tidak mencuci rambutnya.
"Kau sudah berapa lama tidak mencuci rambutmu?"
"Hey ayolah... Aku bertanya apa dan kau menjawab apa? Kau menerimanya tidak?" Tanyanya lagi.
"Hahaha belum Hange... Entahlah mungkin aku akan menerimanya, Kau tau sendiri aku harus belajar melupakan Ackerman itu"

Hange kemudian berdiri dari tempatnya duduk dan memegang pundak serta keningku.
"Kau sehat? Hari ini ada makan makanan apa?" Ejeknya.

Ku tepis tangannya dan menariknya duduk disebelahku.
"Hangeee... Bukannya kau juga menyuruhku untuk move on? Dan mencari kekasih baru?"
"Oi Y/N, aku menyuruhmu untuk move on dan mencintai dirimu sendiri... Haha aku tidak ada bilang kau harus mencari pacar baru"
"Bagaimana bisa aku melupakan Levi jika tidak mencoba hubungan baru dengan oranglain?"

Memang ini terlihat lebih egois, mencintai Jean demi melupakan Levi. Tapi sikap egois ini mungkin bisa berhasil sehingga sepenuhnya aku bisa melupakan Levi. Terlebih kak Eren juga menjelaskan bahwa Levi tidak baik untukku. Mengenai kejadian penculikan beberapa hari yang lalu juga masih membuatku takut untuk berhubungan dengan Levi. Walaupun aku masih tidak mengerti sepenuhnya hubungan Levi dan Zeke yang sebenarnya.

Flashback

"Y/N, akan ku beritahu sedikit rahasia untukmu... Kau pasti sudah mengetahui mengenai Levi yang tidak lagi memiliki ibu, kan? Haha apa kau pernah bertanya mengapa ibunya sudah tiada?"

"Tatto ini sama seperti milik Kuchel Ackerman hahaha dan jika kau masih berhubungan dengan Levi, nasib mu mungkin akan sama seperti Kuchel... Oh atau mungkin Levi yang akan menyusul ibunya"

Flashback off

Semenjak kejadian penculikan itu, kak Eren tidak pernah membiarkan aku sendirian. Sehingga cukup banyak waktu yang aku luangkan dengan Jean, Hange, Kak Eren, Mikasa, dan bahkan Armin. Dan semenjak aku mengusir Levi, aku sudah tidak pernah lagi melihat wajahnya.
"Levi, apa kabar?" Tanyaku tanpa kusadari.
"Eih? Levi? Hmm kemarin dia minum cukup banyak bersamaku dan Erwin... Dia banyak sekali membicarakan tentangmu"

Mataku melebar, mendengar informasi ini juga sukses membuat jantungku berdegup kencang. Dia membicarakanku, apakah itu berarti dia masih ingin bersamaku?
"Be-benarkah?" Tanya ku memastikan.
"Ya... Setiap 1 gelas yang ia minum ia memanggil namamu"

"Y/N... Apakah aku pantas untuk Y/N? Oi! Erwin! Bagaimana bisa aku mendapatkan Y/N sekali lagi? Katakan!"

Susu yang kuminum hampir saja keluar lewat hidungku. Entahlah Hange yang terlalu membuat cerita ini menjadi lebih dramatis atau memang itu yang terjadi. Astaga apakah mukaku sudah merah hanya karena mendengar kabar Levi dari Hange?
"Jangan mengada-ada! Ah kau membuat nafsu makanku hilang" Ucapku sambil membereskan mangkuk dan gelas di meja.
"Hahaha aku berkata jujur, ingat? Pagi ini aku bahkan masih sedikit mabuk... Orang bilang jika seseorang mabuk maka ia akan berkata jujur, dan malam itu Levi mabuk seperti orang gila... Itulah mengapa ia menginap di Erwin, bahkan ia sudah tidak mampu menyetir mobilnya hahaha"

I'm Not The Only One [LEVI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang