29

527 75 7
                                    

"Sepertinya mereka kembali bersama, aku melihat Levi dan Petra berciuman mesra di kantor"

"Kau bisa mendapatkan pria yang lebih baik dibandingkan dia"

"Bagaimana jika dia bahagiaku?"

"Y/N aku bisa membuatmu melupakan Levi"

"Y/N aku mencintaimu"

AUTHOR POV

Seorang gadis nampak sedang terduduk dilesu di pinggiran jendela kamarnya, hatinya sakit namun ia tidak lagi menangis. Rasa kesalnya kemudian yang membuatnya menbanting semua barang-barang di kamarnya. Beberapa kaca yang pecah juga mengenai tangan kecilnya hingga berdarah namun tidak ia rasakan. Pandangannya kembali kosong.
"Apa aku di bohongi?"

Y/N terus mengucapkan kata tersebut berulang kali kepada dirinya sendiri. Siluet wajah cantiknya yang terpantul dari kaca jendela terlihat pucat. Untung saja Eren dan Mikasa telah kembali dari bekerja sehingga mereka tidak tau kekacauan yang terjadi dikamar Y/N. Perkataan Hange terus membuatnya terngiang, ia juga sudah mencoba menghubungi Levi namun pria tersebut tidak mengangkat teleponnya. Pikirannnya melayang memikirkan hal yang tidak seharusnya ia pikirkan.

Hingga tiba-tiba emosinya pun memuncak, ia segera bergegas untuk pergi menemui sumber masalah. Ya, hanya duduk dan diam saja tidak akan menyelesaikan apapun, kali ini ia akan menemui Petra.
Dengan kecepatan tinggi mobil pun melaju, ia akan pergi ke kantor untuk mencari perempuan itu. Y/N percaya jika berbicara dengan Levi hanya akan membuatnya semakin sedih dan bahkan mungkin kejadian seperti dulu bisa terulang kembali, sehingga satu-satunya cara adalah membuat semua keadaan kembali terkendali yaitu dengan menanyai perempuan itu sendiri.

Langkah kaki Y/N kemudian berhenti tepat di area basement disaat Petra sedang memasukan barang-barangnya di mobil. Y/N kemudian melangkah maju mendekati Petra dari belakang.
"Petra-san, ada yang ingin aku tanyakan padamu" Ucap Y/N.

Mata Petra membulat, ia cukup terkejut saat mendapati Y/N yang sudah berada dibelakangnya sedang menatapnya dingin
"Ohh kau... Ingin bicara apa? Aku sibuk"
"Apa hubunganmu dengan Levi? Jawab dengan jujur"
"Bukan urusanmu sama sekali, kenapa kau tidak tanya kepada Levi sendiri" Ucap Petra yang kini berjalan maju mendekati Y/N.
"Ja-jawab saja!"
"Ohhh kau ingin tau rahasia? Rahasia diantara aku dan Levi"

Tangan Y/N mengepal berbicara dengan Petra membuatnya semakin sakit. Perempuan itu bahkan masih belum menjelaskan apapun. Tangan Petra kemudian membelai surai hitam Y/N, ia tersenyum penuh kemenangan saat melihat ekspresi Y/N yang terpojok.
"Levi tidak pernah mencintaimu... Dia hanya mencintaiku, ahh~ bahkan dia dalam waktu dekat ini mungkin akan melamarku" Ucap Petra berbisik.

Mata Y/N memanas, air mata sudah di pelupuk matanya.
"Ap-apa? Bohong!" Teriak Y/N.
"Bohong? Kau tidak mengenal Levi, hanya aku yang mengenalnya... Dia hanya memanfaatkan kepolosanmu yang bodoh itu, lagi pula bagaimana bisa kau berpikir terlalu tinggi? Seorang Levi Ackerman tidak pantas dan bahkan dia tidak sudi untuk mencintai perempuan hina sepertimu, jadi! Singkirkan wajahmu dari hadapanku maupun dia" Ucap Petra sambil memasuki mobil.

Air mata yang sedari tadi Y/N tahan kini terjatuh. Ia melihat mobil Petra melaju meninggalkan Y/N yang masih terpaku melihat kedepan. Kakinya kembali lemas lagi, ia terduduk tepat bersandarkan dinding basement. Hingga tanpa ia sadari seorang telah melihatnya selama ini.
Pria tersebut kemudian mendekat, ia berjalan perlahan mendekati Y/N yang meringkuk menangis.
"Y/N..." Panggil pria tersebut menyadarkan Y/N.

Y/N segera menghapus semua air matanya dan berdiri tegap saat merasa namanya dipanggil.
"Erwin-san?"
"Y/N? Kau baik-baik saja? Aku tadi sempat melihat kau dan Petra-"
"Ahh tidak apa-apa... Kita hanya berbicara saja, tidak perlu pedulikan aku... Kau harus segera masuk ke kantor kan? Kalau begitu aku akan pergi dulu, sa-sampaikan salamku untuk Hange"  Potong Y/N yang langsung bergegas pergi menuju mobilnya.

Erwin yang melihat tingkah laku Y/N aneh segera bergegas untuk mencari Levi. Ia sudah paham bahwa hubungan Levi dan Y/N pasti sedang renggang. Mungkin dengan membantunya kali ini, mereka bisa kembali bersama.

LEVI POV

Ku buka pintu ruangan kantorku untuk mencari handphone yang tadi sempat tertinggal, aku juga sengaja untuk sarapan sebelum kembali lagi kesini. Ini juga aku lakukan untuk tidak bertemu dengan Petra lagi, gadis itu terlalu drama.
Beberapa saat kemudian terlihat Hange dengan ekspresi marahnya datang dengan bersunggut-sunggut menemuiku. Ia bahkan membuka dan menutup pintu dengan cukup kasar.
"Kau benar-benar brengsek Levi!" Teriaknya.
"APA MAKSUDMU!" Teriakku.

Kenapa banyak sekali perempuan di sekitarku yang penuh dengan drama? Ku ambil berkas di map hitam dan meletakannya dimeja.
"Jangan buat masalah, ambil berkas ini dan berikan ke Oluo aku membutuhkan sekretaris baru" Ucapku.

Mata Hange kini membulat, masih ada kemarahan disana. Dengan cepat Hange kemudian mengambil berkas tersebut dan membantingnya sembarangan di lantai.
"HANGE!" Teriakku.
"Kau! Benar-benar brengsek! Setelah berselingkuh untuk kedua kalinya dengan Petra! Dan... Dan sekarang kau ingin mencari selingkuhan baru lagi!!! Y/N BENAR-BENAR TIDAK PANTAS UNTUKMU!" Teriak Hange.

Perkataan Hange membuatku terkejut, ia berbicara mengenai perselingkuhan yang aku lakukan.
"APA MAKSUDMU!"
"Kau pikir aku tidak melihatnya! Kau dan Petra berciuman mesra di kantor dan mungkin jika tidak ada aku kalian sudah bisa berbuat hubungan mesum di kantor!"

Ku tutup mataku sambil ku tekan pelipis kepalaku yang kini tiba-tiba terasa sakit. Hange dengan mulut besarnya selalu membuat masalah dan bahkan kini ia menuduhku.
"Jaga bicaramu mata empat"
"Jaga bicaraku? Hahaha tenang saja! Aku hanya memberitau ke Y/N agar sahabatku itu tau semua kelakuan busukmu dibelakangnya!"

Jantungku seakan berhenti berdetak, ucapan Hange kemudian membuatku melihat layar handphone. Aku bisa melihat lebih dari 20 pesan Y/N kirimkan kepadaku, ia bahkan juga mencoba untuk meneleponku namun aku sama sekali tidak mengangkatnya.
"KAU BISAKAH BERPIKIR SEBELUM KAU BERBICARA! KELUAR DARI RUANGANKU!" Usirku.
"Brengsek, Y/N sudah tau semuanya... Mungkin benar kata Eren bahwa Jean adalah orang yang terbaik baginya" Ucap Hange sambil berlalu meninggalkan ruangan.

Aku mencoba menelepon Y/N, aku tidak ingin adanya kesalahpahaman konyol di antara hubungan kita. Aku juga tidak ingin kesalahan lama yang telah aku perbuat dahulu kembali terbuka.
"Sial angkat!"

Namun Y/N masih tidak mengangkat telepon tersebut. Hingga aku sadari ia telah menghapus kontakku dan mengeblock nya. Ku bergegas untuk menemui Y/N, gadis itu jika sedang dalam keadaan marah ia bisa melakukan banyak hal ceroboh. Aku takut ia memenui Jean untuk menenangkan diri.

Ku berlari menuju basement mobil hingga aku bertemu dengan Erwin yang sedang menunggu lift.
"Levi... Tadi aku bertemu Y/N, kalian ada masalah?"
"DIMANA KAU MENEMUKANNYA!"
"Di... di-basement dia tadi sedang berbicara dengan Petra"
"Sial di area basement mana!"
"Kalau tidak salah sekitar area F dan G"

Aku kembali berlari untuk menyisir area parkir agar dapat menemukan Y/N. Apakah aku akan terlambat?

"Tolong percayalah padaku, kau adalah satu-satunya hal yang normal di hidupku yang berantakan"

To be continued

I'm Not The Only One [LEVI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang