AUTHOR POV
"Setidaknya dia pergi dengan Hange bukan pria lain, jadi aku tidak perlu khawatir" Ucap Levi sambil berusaha menghindari lalu lintas.
Levi menancap gas dengan gusar, pikirannya penuh dengan Y/N. Ia bahkan sedikit merasa bersalah karena belum bisa memberikan penjelasan apapun mengenai perasaannya. Levi hanya ingin dimengerti dan tidak mau mengerti, bahkan mengenai perasaannya sendiri ia masih tidak mengerti.
Memiliki sedikit kenangan tentang cinta juga menjadi faktor dimana Levi tidak terlalu bisa mengekspresikan cintanya pada oranglain. Selama ini hanya pamannya saja yang menjadi satu-satunya keluarga yang ia miliki, namun naas karena adanya masalah pekerjaan, pamannya harus tewas tepat di depan Levi.
Luka kenangan atas kejadian tersebut masih Levi pendam, tidak ada orang yang mengetahuinya. Ia masih tertutup dan belum bisa membagi luka itu dengan siapapun. Selama 4 tahun menjalin hubungan dengan Y/N, Levi sungguh-sungguh merasa bahagia, namun hal tersebut berubah setelah Levi menemukan 1 surat ancaman setelah dendam Levi terbalaskan.
"Oi Hange! Dimana Y/N!" Teriak Levi kini di telepon.
"Ohh Y/N diaa... di rumahku sekarang, kau tak perlu khawatir. Besok kau harus menjelas....""S-iap-a it-u~? Le-vi~?"
"Y/N itu milikku! Jangan diminum!" Teriak Hange.Levi bisa mendengar suara Y/N yang sudah mabuk dan terdengar lirih. Di tambah lagi dengan penjelasan Hange yang kurang jelas. Sudah dipastikan mereka sudah mabuk. Alis tipis Levi kini saling bertautan. Ternyata mempercayakan Y/N pada Hange juga bukan suatu hal yang bisa membuatnya tenang.
"Aku akan menjemputnya, jaga baik-baik dan jangan biarkan Y/N meminum setetes alkohol pun" Kata Levi sambil menutup telepon.
Levi kembali menancapkan gas mobilnya. Beberapa mobil di kiri dan kanannya tidak ia pedulikan. Levi hanya ingin dengan cepat bertemu Y/N dan membawanya pulang. Walaupun ia sudah tidak memiliki hubungan dengan Y/N lagi, namun Y/N juga merupakan salah satu perempuan yang special di hatinya. Salah satu orang yang bisa membawakan senyum di hidup Levi.
LEVI POV
Kuketuk pintu Hange dan segera setelah Hange membukanya, aku pun langsung masuk. Sebenarnya aku tidak akan sudi untuk menginjakkan kaki di apartemen kotor milik Hange. Namun, karena Y/N disini, aku pasti akan menjemputnya dan membawanya pulang.
Aku melihat Y/N kini tertidur sambil duduk dan bersandarkan meja kecil milik Hange. Mataku kembali membulat setelah mendapati 5 botol minuman keras berserakan di dekat meja.
"Kau memberikannya minum sebanyak ini?!" Tanyaku pada Hange.
"Ohhh tidak, ahh hmm aku juga minum jadi... bukan hanya Y/N"
"Berapa botol? Dia minum?"
"Hmm jika 1 titan bisa mabuk dengan 100 botol, jika aku bisa mabuk dengan 10 botol oh tunggu.... 1,2,3,6?"Benar-benar suatu kesalahan jika bertanya dengan orang mabuk, apalagi jika itu Hange.
Ku gendong Y/N dan segera membawanya pergi keluar ruangan pengap ini. Hange hanya bisa melihat dan duduk di pinggir pintu sambil melihat kearahku."Oi Levi! Kau... seharusnya jujur dengan hatimu sendiri, kau tau? Kau beruntung karena sudah menemukan seseorang yang masih mempedulikanmu walaupun sudah berkali-kali kau buang"
Aku terdiam dan mematung mendengarkan Hange. Apa maksud perkataannya? Memangnya apa yang ia tau, mengenai perasaanku.
"Kau mabuk, cucilah mukamu dan pergilah tidur" Ucapku berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The Only One [LEVI X READER]
FanficJika itu adalah takdir mungkin inilah cara bagaimana aku kehilanganmu. Namun dengan kata "kehilangan" itu tidak berarti aku melupakan. Jika kita bisa bertemu di dunia yang berbeda atau di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu seperti a...