19

590 77 4
                                    

"Seharusnya aku yang di posisi itu... Seharusnya aku yang pergi meninggalkanmu, bukan sebaliknya"

Flashback

Y/N POV

"Y/N! KAU BERPACARAN DENGAN LEVI?"

Semua orang pasti akan berteriak saat aku mengumumkan itu, mereka tidak percaya bahwa aku, seorang gadis periang akan jatuh cinta dengan pria yang seperti gunung ice.
"Levi~ Apakah kau mau bertemu denganku lagi dikehidupan selanjutnya?"

Pria yang memiliki tempramen yang cukup buruk, dingin, tidak romantis, dan terlalu rasional. Bercanda dengannya hanya akan membuatku menjadi ingin memukulnya.
"Haha kau ini seperti anak kecil saja, kenapa harus memikirkan kehidupan selanjutnya? Bahkan di kehidupan ini pun belum selesai" Balasnya.

Pikiran rasionalnya membuatku ingin mengigitnya setiap kali jawaban yang aku mau tidak ia katakan. Ia kemudian menyodorkan gelas tehnya padaku yang sudah kosong, sebagai kode bahwa ia mau lagi. Aku hanya mendengus pelan sambil membuatkannya teh lagi, mencoba memaklumi bahwa Levi adalah orang yang membosankan.

Levi yang menyadari mood-ku yang berubah kemudian ia menarik tanganku dan mendudukanku dipangkuannya. Meja kerjanya yang berantakan karena kertas menjadi saksi bisu dimana Levi kemudian memelukku erat. Matanya tertutup, senyumnya kemudian terbentuk.
"Aku terlalu bersyukur bisa mendapatkan perempuan sepertimu di dunia gila ini... Bagaimana bisa aku memikirkan kehidupan selanjutnya?" Ucapnya kemudian.

Dia pandai berkata-kata.
"Tsh, bilang saja kamu tidak mau lagi bertemu denganku di kehidupan selanjutnya" Elakku.
"Kau tau Y/N? Apa kau masih ingat disaat pertama kali bertemu denganku? Pada saat kaki kananku tertembak peluru?" Tanyanya tiba-tiba.

Aku masih ingat dengan kejadian itu, dimana aku menolong Levi saat ia terluka di bawah jembatan. Aku mendengar suara handphone miliknya yang terus berdering sehingga aku bisa melihat dan segera menolongnya.
"Ingat... Kenapa?" Tanyaku heran.
"Apakah kamu menyesal telah menolongku?" Tanyanya lagi.

Aku sedikit ada rasa kecewa pada saat ia bertanya seperti itu. Bagaimana bisa aku menyesal? Sedangkan bersama dengannya benar-benar membuatku bahagia.
"Tentu saja tidak! Kenapa bertanya seperti itu?"

Ia tersenyum. Aku menyentuh kedua pipinya dan menatapnya lekat-lekat.
"Y/N, aku benar-benar sangat beruntung karena kau yang menolongku... Kau adalah alasan aku hingga kini masih bisa bernafas, jadi di kehidupan yang sekarang saja sudah menjadi hadiah yang terbesar untukku bisa bertemu dengan kamu"

"Sangat egois jika di kehidupan selanjutnya aku menuntut lagi agar bisa bertemu denganmu lagi, sepertinya Tuhan tidak akan sebaik itu kepadaku... Jadi di kehidupan sekarang aku akan terus bersyukur karena kamu masih berada di sampingku"

"Bohong"

Flashback off

AUTHOR POV

Suara peluru yang tertembak memekakkan kedua insan yang telah berpelukan. Levi memeluk dan dengan cepat memutar posisinya dengan Y/N.

Dorr...

Levi kembali merasakan peluru tersebut mengenai punggungnya. Dengan bersusah payah kemudian ia membalikan badan lagi dan menembakkan 1 peluru yang tersisa di pistolnya.

I'm Not The Only One [LEVI X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang