"Kau sangat cantik..." Ucap Levi tiba-tiba.
Flashback
LEVI POV
"Kau sangat cantik Y/N" Ucapku sambil mengamatinya berdandan merapikan dress putih yang ia pakai.
Ia tersenyum dengan sangat manis, rambut hitamnya yang terurai bebas membuatku semakin jatuh cinta dengannya. Ku dekatkan diriku sambil memeluk pinggangnya, ia melihat cermin sambil sedikit cemberut di raut wajahnya.
"Kenapa Y/N?" Tanyaku.
"Apakah aku gendut? Perutku terlalu besar?"
"Tidak... Kau sangat sangat sangat cantik"Y/N adalah gadis cantik yang kurang rasa percaya diri, ia selalu mengkhawatirkan beberapa hal yang kecil. Cara ia berpakaian, cara ia berdandan, cara ia menyisir rambut... Semua hal dapat ia pikirkan terus menerus.
"Jika aku jelek apakah kau masih mencintaiku, Levi?" Tanyanya lagi.
"Hahaha ya tentu saja"
"Walaupun aku berubah menjadi cacing?"
"Eih? Kenapa kau berubah jadi cacing? Terlalu sulit untukku mencintai cacing... Y/N"
"Bagaimana jika menikahiku? Apa kau mau menikahiku?"
"Haha jika kau adalah jodohku maka kita akan menikah, tapi jika kau cacing... Kau akan ku jadikan makanan ternak"
"LEVI!" Teriak Y/N.Ia tersenyum menahan tawa karena pertanyaan aneh miliknya sendiri. Tawa itu benar-benar membuatnya 1000x lebih cantik dari sebelumnya. Inilah yang membuatku jatuh cinta dengan Y/N, senyumnya mengingatkanku kepada ibuku.
Bertemu dan menjalin hubungan dengan Y/N merupakan takdir yang indah bagiku. Keinginan untuk terus bersama dengannya semakin lama semakin besar, hingga ternyata ku sadari ia benar-benar pantas bahagia tanpa bersamaku.
Pekerjaan yang ku hadapi membuat aku memiliki banyak musuh diluar sana, inilah kenapa aku melakukan banyak drama agar Y/N membenciku. Namun itu malah membuat diriku seperti kehilangan separuh dari jiwaku. Hanya Y/N yang bisa membuatku melupakan semua masalah yang aku hadapi, melupakan tentang dendam yang harus aku balas, dan melupakan apa itu kehilangan.
"Levi... Terimakasih" Ucapnya sambil membelai pipiku.Tangan mungil lembutnya menyentuh pipiku dengan begitu lembut, kemudian ia mencium pipi kiriku. Bagaimana bisa aku membuat perempuan selembut ini membenciku? Bagaimana bisa membuatnya meninggalkanku?
"Tidak, jangan ucapkan terimakasih... Seharusnya aku yang berterimakasih"Senyum, canda, dan tawanya selalu aku ingat... begitu pula dengan air matanya.
Flashback off
AUTHOR POV
Y/N masih dengan setia memegangi badan Levi yang bersimbah darah, ia terus menangis meratapi nasib dari Levi.
"Ayo bertahanlah Levi... Sebentar lagi kita bisa pulang" Ucap Y/N memberi semangat.
"Maafkan aku... Ini semua karena aku"
"Apa maksudmu?"
"Aku... Tidak bisa menepati janjiku, semua janji yang aku berikan tidak bisa ku tepati... ma-maafkan aku" Ucap Levi perlahan.Y/N hanya bisa menghapus darah yang berada di wajah Levi dengan tangannya. Gadis cantik itu tersenyum penuh arti, berharap bahwa Levi mengerti jika Y/N akan selalu berada di sampingnya.
"Kau akan menikahiku kan Levi?" Tanya Y/N.Pertanyaan itu membuat Levi tersenyum sambil menahan tangis. Bahkan disaat seperti ini, gadis cantik itu selalu memberikan pertanyaan yang sama.
"Haha jika kau jod.."Belum sempat Levi menyelesaikan kalimatnya, Y/N pun memotong sambil meletakan telunjuk di bibir tipis Levi.
"Aku tidak mau dengar jawaban itu, cukup kau bilang iya... Itu lebih baik, karena kalaupun kau bukan jodohku... Aku akan membuatmu menjadi jodohku" Ucap Y/N memeluk Levi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The Only One [LEVI X READER]
FanfictionJika itu adalah takdir mungkin inilah cara bagaimana aku kehilanganmu. Namun dengan kata "kehilangan" itu tidak berarti aku melupakan. Jika kita bisa bertemu di dunia yang berbeda atau di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu seperti a...