Ku baringkan tubuhnya di kasur ku, sial bahkan aku lupa password apartemen dia. Sehingga aku tidak bisa mengantarkannya pulang. Hmm mungkin ini lebih ke arah "alasan" untuk ku agar bisa membawa Y/N pulang.
"Oi bangunlah" Ucapku yang kini melihat tubuhnya sedikit bergerak.
"Jean? Aku ingin muntah..." Katanya tiba-tiba.Mataku terbuka lebar dan langsung sigap untuk membawanya ke toilet, jangan sampai dia muntah di kasur, itu akan merepotkan. Ku gendong dia agar dia cepat menuju toilet.
"Cepat muntahlah"
"Jean... bisa uwekk~"
"Heyyy!!!"Dia muntah di lantai kamar mandi, bukan di dalam kloset. Sial aku harus membersihkannya. Kenapa hal se-simple muntah saja, dia masih membuatku repot? Ku tarik lengannya agar sedikit menjauhi ranjau yang ia buat sendiri.
"Kenapa langit-langit berputar-putar? Seperti uweekk"
Sial dia muntah lagi dan ranjau yang ia buat kini bahkan mengenai celana panjangku. Ku gendong dan ku letakan ia di bathup. Setidaknya aku bisa membersihkan ranjaunya terlebih dahulu sebelum aku mulai membersihkannya.
Setelah beberapa menit ku membersihkan kekacauan, ku mulai beralih melihatnya lagi yang masih di bathup tertidur bak putri salju. Dia sungguh cantik, apa dia melakukan perawatan wajah? Ku menatapnya sendu sambil mengelap pipi dan mulutnya.
Ku bersihkan setiap bekas-bekas alkohol di wajahnya, mengucir rambut hitamnya, mengeringkan wajahnya, mencuci semua kaki dan tangannya. Lalu kembali ku gendong dan ku taruh di kasurku.
"Hey bangun, kau harus mengganti pakaian busukmu" Ucapku berusaha membangunkannya.
"Levi? Kau Levi? Jean mana?" Ucapnya masih meracau.
"Ya aku Levi, ayo ganti pakaianmu dengan kemejaku terlebih dahulu, aku akan keluar" Jelasku memberinya kemeja putih.
"Kauu pria brengsek! Kenapa aku ada disini? Kau benar-benar brengsek! Kau tidur dengannya padahal aku pacarmu! Aku akan tidur dengan yang lain juga kalau seperti ini!"Ucapannya membuat hatiku sakit, tidur dengan yang lain? Tidak akan pernah aku biarkan. Ku buka baju yang ia kenakan untuk membantunya mengganti pakaian. Hingga beberapa saat aku mulai tersadar, dia memiliki badan yang sangat indah. Bra yang ia gunakan berwarna hitam melingkar dengan sempurna menutupi dadanya.
"Sial, kenapa dia semakin cantik seperti ini"
Ku singkirkan pikiran jorokku dan mulai berfokus untuk mengganti bajunya. Setelah itu ku beralih ke celana panjang yang ia kenakan. Ku buka perlahan hingga ku melihat celana dalam dengan model sama seperti bra yang ia kenakan.
Jika aku tidak menggantikan bajunya dan membawanya pulang, akankah Jean yang akan melihatnya seperti ini?
"Hey, aku tidak akan membiarkanmu bersama dengan lelaki lain mulai sekarang"
Ku tarik tubuhnya dan meletakkannya tepat di sebelah kiri tempat tidurku dan membungkusnya dengan bedcover agar ia tidak kedinginan. Melihatnya tertidur di sampingku benar-benar membuatku ingin bermain bersamanya walau hanya diluar saja. Sial pikiranku benar-benar sudah kacau.
Ku belai rambut yang sedikit menutupi telinganya. Pipinya yang merona merah kini benar-benar membuatku ingin menciumnya. Y/N, kau sangat cantik, tapi kenapa baru sekarang aku menyadarinya?
"Jean..." Dia tiba-tiba memanggil nama sial itu disaat aku hampir menciumnya.
Dia memiliki hubungan apa dengan si sial itu? Tidak! Kau hanya boleh memanggil namaku mulai sekarang. Ku cium bibirnya dengan kasar sambil menekan leher putihnya untuk memperdalam lumatanku. Aku merindukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The Only One [LEVI X READER]
FanfictionJika itu adalah takdir mungkin inilah cara bagaimana aku kehilanganmu. Namun dengan kata "kehilangan" itu tidak berarti aku melupakan. Jika kita bisa bertemu di dunia yang berbeda atau di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu seperti a...