-Flashback-
AUTHOR POV
"Levi, apakah kau akan menikahiku?" Tanya seorang gadis berambut hitam yang kini tertidur persis di sebelah Levi.
Levi yang masih melihat layar laptop pun segera menutupnya dan mengalihkan pandangan ke gadis cantik tersebut. Pertanyaan itu sudah beribu-ribu kali dilayangkan, namun masih saja sukses membuat Levi tersenyum.
"Jika kita ini jodoh, maka cepat atau lambat... aku pasti akan menikahimu"Gadis itu terlihat tidak puas dengan jawaban yang Levi berikan, ia kemudian mengeser tubuhnya ke kiri menjauh dari Levi. Levi yang menyadarinya pun segera menarik hidung gadis tersebut.
"Haha hey Y/N kenapa kau tiba-tiba menjadi bebek?" Canda Levi.
"Akwu buwan bewbew~! Aaww sawkit!" Teriak Y/N yang hidungnya masih ditarik Levi.Levi kembali tersenyum. Hanya bersama dengan Y/N ia bisa benar-benar mengekspresikan perasaannya. Walaupun hubungan mereka masih dinilai sangat muda yaitu 1 bulan berpacaran, namun Levi merasakan bahwa Y/N adalah wanita yang Tuhan berikan padanya.
"Hahahaha kau jadi semakin seperti bebek, aku tidak mengerti kau bicara apa bebek" Ejek Levi.
"Lewiiiiiiiiii lewas! Towlong" Pinta Y/N.
"Ok aku akan melepasmu, dengan syarat kau harus membersihkan kamar tidurku dan membuatkanku teh"Pikiran jahat Levi sebenarnya ingin meminta hal lain, namun ia sadar Y/N masih terlalu muda untuk melakukannya. Ditambah Y/N merupakan gadis yang polos sangat sakral baginya untuk melakukan hal diluar hubungan perpacaran. Levi ingin sekali menjaga Y/N jadi sangat tidak mungkin ia akan merusak ataupun menyakitinya.
"Oweyyy"Levi melepaskan jarinya yang mencubit hidung Y/N. Y/N yang melihat Levi sudah melepaskannya kini ia duduk dan memasang wajah mengejek.
"Hahaha kau pikir aku akan membersihkan kamarmu? TI-DAK AK-AN weekk! Om tua jahat!" Ejek Y/N sambil mencoba berlari dan menjauhi Levi dari kasur.Levi yang melihat gadis nakalnya mengejek dan membohonginya segera menarik tangan kanan Y/N dengan cepat. Tentu saja, mau secepat apapun Y/N bergerak dan menghindar, Levi lebih cepat darinya. Tarikan Levi sungguh kuat hingga akhirnya Y/N terjatuh di dada bidang milik Levi. Wajah dari Y/N terlihat memerah begitu pula dengan Levi. Walaupun sudah berpacaran sangat jarang bagi Y/N dan Levi untuk berkontak fisik, sehingga saat ini mereka sungguh-sungguh merasa gugup.
"Le..vi~ Ak-aku akan mem...bersihkannya kalau begitu"
"Benarkah? Apalagi yang akan kau lakukan?" Goda Levi.
"Eehhh? Bu-bukannya kau bi..lang hanya kamar kan yang dibersihkan?"
"Apalagi?"
"Ka-kamar mandi! Ya~ aku akan membersihkannya juga!"Y/N terlihat salah tingkah ia benar-benar gugup setengah mati. Posisi tidur Y/N di dada Levi juga membuat pikiran Y/N tidak bisa berfokus dengan apa yang akan ia ucapkan. Detak jantung Levi yang seirama dengan Y/N juga menjadi salah satu faktor Y/N gugup. Sedangkan Levi yang menyadarinya segera memanfaatkan situasi ini, Y/N benar-benar sangat mengemaskan.
"Apalagi?" Goda Levi.
"Eeehhh? Lagi? Hmm dapur?"Y/N yang terlihat binggung kemudian melirik ke wajah Levi. Levi kemudian tersenyum simpul sambil matanya terus menatap Y/N. Bahkan sekarang Levi berhasil membuat gadis itu berpikir aneh.
"Aku be...lum siap Le-vi, kau ha...rus menikahiku dulu dan ber...temu dengan kakak Eren dan bibi..."
"Hahahahaha kau benar-benar lucu, apa yang kau pikirkan sekarang Y/N?"
"Having sex?"
"Kau hahaha, kau tidak ingat apa yang aku katakan sebelumnya? Hm bebek?"Y/N yang terlihat salah paham pun segera menutup wajahnya yang mungkin sudah benar-benar merah seperti tomat. Levi selalu saja menggodanya hingga ujungnya membuat Y/N selalu malu.
"Y/N, teh... Aku ingin teh sayang" Ucap Levi masih menahan tawa.
"Levi om tua nyebelin!" Teriak Y/N pergi berlari ke dapur.Levi masih tertawa puas, ia benar-benar memiliki hobi yang baru yaitu menggoda Y/N.
"Jika aku bisa menghentikan waktu, maka aku akan menghentikan waktu pada saat itu juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The Only One [LEVI X READER]
FanfictionJika itu adalah takdir mungkin inilah cara bagaimana aku kehilanganmu. Namun dengan kata "kehilangan" itu tidak berarti aku melupakan. Jika kita bisa bertemu di dunia yang berbeda atau di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu seperti a...