5. Senandung Rasa

4.3K 568 14
                                    

* play musiknya ya...enggak tau kenapa, aku dapet ide pas dengerin lagu ini. :) Happy reading 😊

🌚🌚🌚

"Ketika lelah menghampiri, tetaplah kuasai diri. Ketika letih menerpa, teguhkan doa pada pemilik semesta.
Syukuri apa yang ada pada dirimu sekarang, karena kita tidak akan tau bagaimana masa mendatang.
Yang pasti, lelah boleh tapi menyerah jangan"

~Arlo Cashel Desmon

🌚🌚🌚🌚🌚🌚

Pagi ini suasana kota masih dirundung mendung. Pukul 09.00 namun matahari masih bersembunyi dibalik awan.
Rasa yang sama seperti tadi malam masih dirasakan oleh Aarav. Sebagai kakak tertua sekaligus dokter dia merasa seperti bertanggung jawab atas kesehatan adik-adiknya.


Flashback

Ditengah hujan deras yang mengguyur kota. Sebuah mobil jenis Toyota Alphard berhenti di garasi mewah pemiliknya. Yang tak lain adalah milik keluarga Desmon.
Setelah mendengar kabar dari Aarav jika Bian sakit mereka langsung memutuskan untuk kembali ke rumah. Rasa khawatir telah menjadi jejak selama perjalanan pulang, terutama Bunda. Tak henti-hentinya Bunda memanjatkan doa supaya anaknya tersebut baik-baik saja.

Laura yang baru saja sampai rumah segera naik ke lantai dua untuk menemui anaknya. Ia sangat khawatir apalagi saat Aarav mengatakan jika Bian terus memanggil-manggil namanya.

" Bian sayang...Ini bunda nak..kamu kenapa bisa kaya gini sayang? " Tanya bunda namun tak ada balasan.

Bian masih terlelap dalam mimpinya sekaligus untuk menghalau rasa nyeri di dada. Bunda hanya membelai Surai hitam sang putra dengan lembut sambil sesekali mengecupnya penuh kasih sayang. Rasa bersalah terus menghantuinya kala memandang wajah damai yang kini masih terpejam.

" Bian sayang..sehat terus ya nak..Bian tau kan kalo bunda sayang Bian??." Hatinya yang mulai sesak tak bisa membendung tangis yang sedari tadi ia tahan.

Disaat yang bersamaan Rama yang sedari tadi hanya melihat dari luar pun ikut menitihkan air matanya. Ayah mana yang tega menyaksikan anaknya terbaring sakit???
Kata dokter Bian hanya perlu istirahat untuk sementara waktu dan mengurangi beberapa aktivitas yang melelahkan.

Ya...Aarav menghubungi dokter Keluarga. Tapi kenapa bukan Aarav? Dia kan dokter?. Ya karena kalo menyangkut adiknya dia mau yang terbaik. Aarav hanya mendiagnosa kemudian di lanjutkan oleh dokter yang sudah berpengalaman. Walaupun sebenarnya dia sudah tau apa penyakitnya.

Flashback end

Pagi ini tak ada rutinitas yang spesial. Mereka tidak jadi ikut acara di rumah oma. Sekarang yang terlihat hanya Bunda yang tengah memasak, Arlo dan Ailen yang masih asik bermain tinju, serta Ayah dan Ian yang berada di kamar Bian. Lalu kemana Aarav? Hari ini kakak sulung itu ada kerjaan di rumah sakit makanya dia pergi pagi-pagi sekali.

" Bang makan dulu yuk. Nih udah dimasakin Bunda. Mau gue suapin apa ayah yang suapin?" Tanya Ian

Keadaan Bian kian membaik, suhu tubuhnya juga sudah kembali normal. Malam itu, Setelah bunda datang Bian seperti kembali mendapatkan semangat hidupnya.

Abian yang tengah duduk bersandar di kasurnya hanya menampakkan senyum tipis dari bibir pucatnya.

"Yaudah biar ayah aja ya bang yang nyuapin Lo. Gue mau bantu bunda dulu, kasian bunda sendiri mbak Mina cuti hari ini" ucap Ian kemudian berlalu meninggalkan sang ayah dengan kakaknya.

Untuk Senja ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang