Pria paruh baya berbalik badan, kami bertiga mendelik melihat wajahnya yang terlihat tegas, disiplin dan galak. Aura di dalam ruangan tiba-tiba menjadi menegang bahkan tubuh kami bertiga ikutan menegang. Dalam hatiku terus membaca doa serta berharap tidak ada wawancara interview atau apapun itu. Karena suasana mencekam, tidak enak harus menghadap kepala sekolah yang galak.
Kepala sekolahnya beda dengan kepala sekolahku, kami bertiga benar-benar terjebak di dunia cermin kehidupan, batinku berkeluh.
"Selamat datang di SMK Dirga Jaya! Sudah kuduga, bakal ada tiga murid baru yang akan menjadi penyihir hebat." ucapnya duduk di kursi menghadap ke kami bertiga dengan senyuman tipis.
Wajah pria itu penuh kerutan terutama di bagian mata dan dahi walau begitu. Beliau tetap terlihat muda dari umurnya yang mungkin sudah menginjak kepala lima, pria tua. Kami bertiga tersenyum menanggapi ucapan kepala sekolah lalu diam. Suasana menjadi hening.
Dahi kepala sekolah berkerut melihat kami bertiga yang saling terdiam. "Eh kenapa kalian bertiga diam saja? Perkenalan atau apa gitu? Jangan diam aja." Salsa hanya membalas senyuman saja Dan mengangguk pelan. Ekor matanya melirik ke arahku yang kebetulan diriku ini berdiri di tengah-tengah mereka berdua.
Nasib berdiri tengah—batinku.
"Perkenalkan namaku Sheira Fatmawati, umur 19 tahun. Dan yang kanan kiriku adalah kedua sahabatku, sekian terima kasih." ucapku memperkenalkan diri dan memberitahu kepala sekolah kalau Salsa dan Ika adalah sahabatku. Aku mendudukkan kepala ke bawah, ekspresi ku tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata dan dalam hati ini sedang mengutuk penjelasan-ku tentang mereka berdua sahabat.
Bodoh! Sheira!
"Perkenalkan nama saya Asmawati Nur Ika, umur 19 tahun. Kami bertiga adalah trio best friend forever yang tersesat di sekolah SMK Dirga Jaya." ucap Ika memperkenalkan diri tersenyum sumringah lalu giliran Salsa.
"Perkenalkan namaku Salsabila Alya Zulfi, di panggil Salsa dan umurku paling muda dari dua sahabatku, Sheira dan Ika." ucap Salsa memperkenalkan diri, tersenyum kikuk.
Kepala sekolah bangkit berdiri dan memperkenalkan diri. "Nama saya James Newton. panggil saja, James. Kepala sekolah baru kalian bertiga untuk menuntun ilmu sihir." ucap Pak James berjalan memutari meja.
Beliau menjelaskan panjang lebar tentang sihir-sihir untuk menjadi penyihir hebat seluruh dunia. Dan Pak James menjawab pertanyaan Ika yang kami bertiga terjebak di dunia fantasi sihir secara mendadak atau ini kejutan, atau malah rahasia dibalik SMK Dirga Jaya yang telah menyimpan sekolah sihir di balik pintu rak perpustakaan. Beliau sempat tertawa mendengar ucapan Ika di selah perkenalan.
"Hahaha, kalian bertiga tidak tersesat masuk ke sekolah sihir ini." katanya singkat.
Dahiku berkerut samar mendengarnya. "Apa maksud? Mr. James kami tidak tersesat masuk ke sekolah sihir?" tanyaku bertanya-tanya.
"Kalian bertiga akan bersekolah di sekolah sihir dan saat ada panggilan dari sekolah sihir. Kalian bergegaslah masuk sekolah dan menerima pembelajaran." kata Pak James, beliau tiba-tiba menghilang membuat kami bertiga kebingungan mencari pria tua itu.
Lalu ada orang yang menepuk bahuku dari belakang sontak saja aku kaget. "Ah!" kejutku menoleh ke kepala sekolah yang tersenyum sumringah dan berpindah cepat kembali ke hadapan kami bertiga.
"Kalian bertiga boleh keluar dan kalau ada panggilan segera pergi ke perpustakaan. Aku akan mengirimkan burung merpati ke kalian bertiga." ucapnya duduk santai di kursi sembari melipat kedua tangan di belakang leher lalu mengangkat kedua kaki di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Sihir [S1-End]
FantasiaDi Update: 11-08-2021] The End: [06-02-2022] {Season 1: Sekolah Sihir Season 2: - } Aku tidak sengaja menemukan ruangan misterius yang berada di dalam ruangan perpustakaan. Salsa tidak percaya kalau ada ruangan misterius di dalam perpustakaan. Ka...