39. Alan menemui Sheira

28 5 11
                                    

"Aku tidak mengerti, kenapa Sheira begitu sensi dengan beberapa orang disini? Alan sama George?" tanya Ika kebingungan dengan sikap Sheira yang sering berubah-ubah sesuai moodboaster-nya.

Ika tahu, kalau salah satu temannya itu adalah gadis bar-bar dan juga ingin sekali mencapai apa yang ia inginkan. Ini baru pertama kalinya melihat Sheira begitu marah ke George dibandingkan marah ke Alan karena masalah sepele. Aura saat Sheira menoleh ke arahnya dan Salsa—Ika melihat sorotan mata Sheira tidak bercanda dengan omongannya sendiri.

"Mungkin awal pertemuan waktu itu. Sheira sangat marah ke George terutama sikap angkuhnya. Nggak salah sih, Sheira sampai marah kek gitu," kata Salsa berjalan menelusuri koridor sekolah yang penuh murid-murid sihir berlalu lalang,"sialnya! Aku tidak menyadari kalau George menghina Sheira ketika menunjukkan PBB sihir tadi dan kau malah mengaguminya." lanjut Salsa melirik ke Ika yang terkekeh kecil.

"Maaf lah, aku tidak bisa menyembunyikan rasa senang bisa melihat hal luar biasa kayak tadi." jawab Ika tertawa kecil.

Ketika mereka berdua sedang berbincang-bincang bagaimana solusi untuk menghibur Sheira agar tidak marah. Mereka takut, kalau Sheira mencoba membangkitkan mana sihir dari tubuhnya sendirian setelah membaca buku di perpustakaan. Berarti Sheira dalam bahaya. Ika bilang kalau mana sihir, bisa saja tidak terkontrol sama halnya awal menunjukkan sihir pada lainnya.

Salsa menelan saliva susah payah dan tidak tahu harus melakukan apa buat menghentikan Sheira mencoba membangkitkan mana sihir sendirian. Ia membayangkan kalau hal itu terjadi maka gadis itu akan terluka parah di sekujur tubuhnya.

"Kata Andra tadi. Aku terlalu kebanyakan mengeluarkan mana sihir apalagi kan Element Unknown adalah sihir kuat. Aku tidak boleh takut maupun ragu buat mengeluarkan mana serta sihir dalam tubuh. Yang kita tidak ketahui adalah kekuatan sihir di tubuh Sheira." Kata Ika yang ada benarnya membuat Salsa menatap ke gadis lugu dan polos.

"Kau benar, Ika. Kita tidak tahu jenis sihir yang dimiliki Sheira, takutnya kalau sihir milik Sheira adalah sihir kelas Elements Unknown. Bisa-bisa bahaya." Balas Salsa tercengang dan menutup mulut. Pikirannya kembali memunculkan gambaran yang tidak-tidak ke Sheira.

"Mbak Salsa dan Mbak Ika!" Panggil Alan berlari kecil menuju ke mereka berdua.

Salsa berkacak pinggang ke Alan, berkata,"ada apa kau buru-buru seperti itu, Lan?" tanya Salsa dan gadis disebelahnya menyembunyikan pipi merah. Jantung Ika tidak baik-baik saja setiap ada Alan.

"Aku datang kesini suruhan Pak James. Kepala sekolah ingin memberitahu kalian penting dan," kata Alan memberitahu mereka berdua kalau ada panggilan kepala sekolah, ekor mata Alan bergerak ke kanan kiri dan merasa ada yang kurang,"mana Mbak Sheira?" Lanjutnya memegang dagu.

Salsa melirik ke Ika yang membuang muka ke arah lain. 'Pasti Ika malu ketemu Alan'—batin Salsa. Seulas senyum terukir di sudut bibir Salsa, berkata,"Sheira sedang berada di perpustakaan mencari sesuatu di sana."

Dahi Alan berkerut heran mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Salsa. Ia menghela nafas sejenak, berkata,"tumben banget, Mbak Sheira ke perpustakaan sendirian tidak mengajak kalian berdua."

"Dia butuh waktu untuk sendirian." Kata Salsa membuat seulas senyum terukir jelas penuh arti. Salsa yang melihat senyuman tersebut mulai ada rasa sesuatu yang buruk dan peperangan akan terjadi di perpustakaan nanti.

"Kita samperin aja." kata Alan berjalan melewati Salsa yang melotot mendengar kalimat dari Alan. Ia sama sekali tidak bosan-bosannya mencari masalah ke Sheira.

"Tunggu!" Kata Sheira mencegah Alan buat pergi ke perpustakaan karena gadis itu memang membutuhkan waktu untuk sendirian.

Alan menoleh ke arah Salsa menunggu gadis itu angkat bicara. Raut wajahnya menekuk dan khawatir kalau peperangan akan terjadi. Bagi Alan perdebatan antara dia dan Sheira, sudah biasa. Bukan masalah hal untuk di cegah sama halnya film kartun favorit anak-anak. Toh, nanti juga bakal rukun lagi.

Sekolah Sihir [S1-End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang