Bonus Extra Part 2

56 8 5
                                    

"Apa yang kamu lakukan sama Sheira?!" Teriak Ika ke George yang sudah menyerang Sheira dengan kekuatan besar.

Mana bisa Sheira menyerang balik dengan kekuatan besar juga, ia sama sekali belum bisa menggunakan sihir sebab mana sihirnya saja belum sepenuhnya bangkit dan George seenaknya saja menyerang Sheira. Pemuda itu tersenyum menakutkan, senyuman yang sama sekali jarang pemuda itu perlihatkan membuat semua mata lainnya mendelik.

Leo, Sean, Arya dan Alan memasang kuda-kuda bertarung mengeluarkan tongkat sihir masing-masing. Mereka berempat merasakan ada aura asing dalam diri George yang bisa merasakan aura asing paling kuat adalah Leo dan juga Alan.

"Siapa kau sebenarnya? Jangan-jangan kamu bukan George yang asli!" kata Arya mulai mencurigai George.

"Hahaha, aku George yang kalian kenal. Aku hanya ingin mengecek kekuatan Sheira saja." katanya tersenyum membuat mereka tidak percaya dan paling tidak percaya adalah Ika.

Ika sangatlah marah, gadis itu sama sekali tidak pernah marah seperti ini ia mengeluarkan kekuatan sihirnya mengarah ke George. Alan membelalakkan mata, berteriak kencang ke Ika,"Mbak Ika! Jangan!"

Sayangnya sudah terlambat Ika sudah mengeluarkan kekuatan besarnya mengarah ke George. Pemuda itu mendelik melihat kekuatan besar tersebut keluar dari anak baru tersebut. Kedua teman George segera menciptakan sihir pelindung.

Dum!

Ledakkan yang dahsyat terdengar begitu besar membuat orang-orang di pasar sihir dan hiburan mendongak ke atas melihat ledakkan berada di hutan. Bahkan Yudistira, Dylan, Tony, Aqila dan Citra yang kebetulan di roftrop bangkit berdiri melihat asal ledakkan yang memekikkan tersebut.

"Apa yang terjadi di sana?" tanya Aqila merasa khawatir.

"Jangan-jangan! Takdir itu terjadi?" sahut Tony melirik ke arah mereka bergantian.

Di belakang mereka ada yang sedari tadi berdiri di daun pintu tanpa sepengetahuan mereka, Danu. Ia berjalan dan menyahut ucapan mereka. "Bukan, di sana ada pertarungan antara George dan Sheira." ucap Danu membuat mereka berlima menoleh ke belakang melihat Danu.

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Dylan melipat kedua tangan.

"Aku tidak tahu soal dirimu banyak hal Danu tapi kamu terlihat licik juga." komentar Aqila melihat Danu lamat-lamat selama ini ia tidak pernah angkat bicara dan baru kali ini ia angkat bicara. Sehingga Aqila mengklaim kalau Danu itu bisu.

"Jangan bilang sembarangan tentang aku! Aku memang tidak sama dengan Alan." kata Danu membuang muka ke arah lain. Ia menatap mereka berlima bergantian berkata,"aku tahu, karena aku mengeluarkan sihir penerawangan."

"Kata Pak James sebentar lagi begitu banyak hal yang terjadi salah satunya kejadian barusan. Lihatlah asapnya yang sudah mengepul ke udara!" Kata Danu mengkode mata ke sana membuat semua orang menuju kembali ke asap tersebut.

"Siapa saja yang berada di sana?" tanya Tony.

"Sean sama merpati hitamnya, Alan, Sheira, Ika, Salsa, Leo dan Arya." Jawab Aqila ke Tony dan ia langsung terdiam setelah mendengar nama itu salah satu rivalnya. Sampai kapanpun ia akan terus menerus melawan Leo dan bersaing.

Dylan menghela nafas kasar, berkata,"Pak James selalu aja begitu. Menebak-nebak yang belum pasti kebenarannya. Herannya, apa yang ia ucapkan benar semua."

Di balas tawa sama Yudistira, berkata,"kan Pak James kepala sekolah memiliki kekuatan khusus seperti kekuatan bisa melihat masa depan. Dan jujur saja, kalau aku memiliki kekuatan itu. Mengerikan."

"Tapi kata Pak James. Kita bisa belajar sihir mengenai itu melihat masa depan tetapi juga gitu kekuatan sihirnya harus kuat." Kata Danu melihat ledakkan itu berasal.

Sekolah Sihir [S1-End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang