Seluruh murid SMK Dirga Jaya sudah baris berbaris di lapangan sekolah. Sinar matahari hari ini begitu terik dan terasa panas membuat keringat di pelipis mereka semua terlihat. Namun, seulas senyum menerka di sudut bibir masing-masing penyihir tidak akan hilang. Karena sudah waktunya hari libur tiba, hari dimana semua murid menanti-nanti hari ini, bisa dikatakan kalau ini liburan musim panas.
Dimana tidak ada pembelajaran sihir sekaligus praktik sihir jadi mereka bebas untuk mengelilingi kota sihir yang begitu banyak benda dan juga hiburan tanpa ada ikatan waktu pelajaran. Aku berada di barisan depan sendiri bersama para penyihir pilihan Pak James, tidak menyangka saja kalau aku berada di depan sendiri padahal aku ingin berada di belakang.
Setiap upacara tiba, aku selalu berada di belakang untuk menghindari panas matahari dan juga mengobrol santai. Kebiasaan buruk yang tidak bisa dihilangkan, batinku datar. Mendongak melihat Pak James berbicara panjang lebar tentang ucapara liburan sekolah dan mengumumkan pembelajaran yang akan datang, jauh lebih berat dari pembelajaran umum.
"Setelah liburan ini. Kalian semua, seluruh para penyihir SMK Dirga Jaya akan diberi pembelajaran yang jauh menantang dan berat. Dimana teknik sihir yang sulit di pelajari akan muncul." ucap Pak James begitu tegas dan serius.
Aku yang mendengar penjelasan Pak James terdiam sejenak dan berpikir bahwa pembelajaran akan jauh lebih sulit, tidak bisa ku bayangkan. Kenapa selalu saja setiap aku masuk selalu aja ada rintangan sulit yang bakal aku lewati. Contohnya saja, aku harus mengeluarkan mana sihir terlebih dahulu tanpa mana sihir, mantra sihir ku tidak berguna sama sekali.
Semua murid di sini bukannya bertambah berkeluh melainkan mereka semua berseru bahkan Salsa dan Ika juga ikut berseru.
"Wah pasti menyenangkan! Pembelajaran sihir semakin sulit. Beh, apakah ini yang dinamakan belajar menyenangkan!" seru Salsa bersemangat membara dan untuk pertama kalinya aku melihat Salsa bersemangat seperti ini selain berhasil membuat beberapa makanan dan dijualnya makanan tersebut menjadi uang.
Anak marketing, batinku.
Sedangkan Ika, ia terlihat diam di samping kiri ku, ia sama sekali tidak berseru atau hal lainnya seperti Salsa barusan. Tidak lama kemudian kepala Ika melihat ke depan dan berkata begitu lantang,"aku akan belajar sihir yang lebih serius dan juga agar kekuatan ini tidak hilang kendali! Aku tidak mau merepotkan Alan!"
Anak multimedia yang jatuh cinta, batinku.
Aku tersenyum kecut dan tidak ada sama sekali buat berseru senang. Apakah aku tidak menyukainya atau sudah lelah dengan soal-soal yang membuatku bingung, bahasa matematika atau bisa dibilang aku anak akuntansi yang payah sekali. Salsa yang jurusannya bisa dibilang sahabat, tidak jauh beda dari marketing. Ia bisa bersemangat seperti itu lain halnya aku.
Ku genggam tanganku erat-erat dan aku tidak ingin menyerah begitu saja. Mungkin aku gagal dengan pilihan kejuruan sekolah masuk akuntansi. Namun, di sekolah mirror SMK Dirga Jaya yaitu sekolah sihir, aku ingin menaklukkannya. Memang aku ini gadis bar-bar tetapi aku sangat payah dalam pembelajaran terutama matematika dan juga akuntansi.
Terlalu menyerah memang tidak baik buat kesehatan, batinku lemas.
"Mulai sekarang! Aku akan berjuang dan mencoba membangkitkan mana sihir! Aku tidak boleh menyerah meskipun beberapa jebakan berada di hadapanku!" Seruku bersemangat.
Anak yang payah akuntansi, nggak boleh menyerah untuk membangkitkan mana sihir!—batinku juga ikutan berseru.
Beberapa anggota OSIS melintas di udara menggunakan sapu terbang. George yang memimpin anggota OSIS-nya dan memberikan titah pada mereka sebuah atraksi PBB sihir. Yang pernah ia tunjukkan padaku dan juga menghinaku. Pertunjukkan di atas langit yang sangatlah indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Sihir [S1-End]
FantasiDi Update: 11-08-2021] The End: [06-02-2022] {Season 1: Sekolah Sihir Season 2: - } Aku tidak sengaja menemukan ruangan misterius yang berada di dalam ruangan perpustakaan. Salsa tidak percaya kalau ada ruangan misterius di dalam perpustakaan. Ka...