47. Curahan Aqila

30 6 5
                                    

  Aroma ciri khas toko peralatan sihir masuk ke dalam lubang hidungku, aromanya ini seperti aroma ramuan penyihir dan di belakang rak-rak terdapat asap putih yang mengepul. Melirik ke teman-teman, mereka sama sekali tidak menaruh kewaspadaan dan bertanya-tanya di belakang itu ada seseorang yang membuat ramuan.

   Aku segera mencari barang yang aku ingin beli dan mencoba mengabaikan kepulan asap putih di belakang rak-rak itu. Di sini begitu banyak benda antik dan beberapa senjata sihir di pajang di rak-rak tertentu. Lalu terdengar suara seperti lonceng di setiap langkah kaki seseorang menoleh ke belakang.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" ucap seorang gadis cantik jelita dengan rambut panjang berwarna hijau serta terdapat bunga putih di atas kepalanya.

Sean yang berada di belakang segera maju ke depan dan tersenyum tidak jelas menatap ada gadis bening sedikit, ia sudah maju duluan. Tidak menyangka kalau Sean ini, playboy. Sean menjelaskan kalau kami semua membutuhkan peralatan sihir.

"Mbak bisa bantu ketiga temanku buat memilih tongkat sihir yang cocok dengan mereka." pinta Sean tersenyum sumringah sambil menunjuk ke arah kami bertiga.

"Tentu saja, apa SMK Dirga Jaya kedatangan murid baru? Aku sama sekali belum melihat wajah mereka bertiga." katanya melihat kami bertiga bergantian.

Aku tersenyum sumringah, berkata,"iya, kami bertiga ini memang anak baru. Apa mbak mengenal salah satu dari kami?" tanyaku pada gadis yang menjadi pelayan toko peralatan sihir.

  Gadis itu tertawa kecil dan berkata,"aku pegawai baru di sini dan sering mendengar cerita dari Paman Vin," menatapku, Salsa dan Ika,"mari aku tunjukkan alat sihir untuk kalian bertiga." lanjutnya berjalan melalui Sean yang sepertinya pemuda itu terabaikan.

"Sean! Ngapain kamu di situ! Sini! Ini ada barang bagus, jangan menatap gadis cantik langsung gas aja!" panggil Alan setengah meledek Sean. Pemuda itu sedikit cemberut dengan langkah malas ia menghampiri Alan.

Aku yang sesekali melirik Sean terkekeh kecil melihatnya. Baru pertama kalinya aku melihat sifat asli dari Sean. Awal pertama kali aku bertemu Sean dan Dylan, ia tidak seperti ini, sungguh perbedaan yang sangat jauh yah.

"Ini ada beraneka ragam tongkat sihir dan accecories." kata gadis cantik tersebut dan aku baru menyadari bahwa ada tag name di bajunya, Gita.

"Wah! Aku tidak menyangka kalau tongkat sihir juga ada permata. Maksudku tidak polos yang hanya memiliki panjang 30 cm berwarna hitam dan di kedua ujungnya berwarna putih. Tongkat sulap atau sihir?" kata Ika membayangkan kalau tongkat sihir sama seperti tongkat yang sering digunakan oleh pesulap.

Saat mereka menaiki panggung dan memulai atraksi sulap menganggukkan ke arah penonton. Salsa hanya tersenyum melihat Ika mulai berkomentar tentang tongkat sihir. Gadis itu menunjuk salah satu tongkat yang memiliki permata hitam dan hijau, bentuk tongkat tersebut lingkaran.

"Apa kau yakin? Memilih itu?" ucap Gita memastikan menatap Salsa penuh keraguan.

Aku mengerutkan kening dan bertanya ke Gita,"memangnya kenapa kalau temanku memilih tongkat sihir itu?" tanyaku padanya.

"Tongkat ini memiliki dua element sihir. Lihatlah permata-nya terdapat dua warna, hitam dan hijau. Tongkat ini memiliki sihir tinggi. Jika tidak keberatan tidak apa-apa." kata Gita menjelaskan tongkat sihir yang ditunjuk oleh Salsa barusan.

  Tidak menyangka kalau tongkat sihir juga ada sangkut pautnya dengan mana sihir. Jika begini aku tidak memiliki harapan besar untuk membeli tongkat sihir kalau begini. Dan sia-sia juga dong, aku pergi ke sini, batinku datar.

"Masa sih? Aku coba aja tongkat sihir itu?" kata Ika tidak percaya membuatku menganga ia langsung memutuskan sendiri tanpa berpikir panjang.

Gita mengambil tongkat sihir yang bentuknya bagus banget berbentuk bulan melengkung dan di tengahnya terdapat dua permata, hitam dan hijau. Ika menggenggam tongkat tersebut dan bilang ke Gita, tempat mana yang harus buat uji coba tongkat ini. Gita tersenyum sumringah dan mengatakan hal tidak terduga yaitu bebas.

Sekolah Sihir [S1-End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang