The Villains( 17)

11.2K 498 10
                                    

SEMOGA KALIAN SEMUA BERBAHAGIA
JANGAN LUPA PENCET BINTANG DI BAWAH..
BANTU KOREKSI JUGA GUIS KALO ADA TYPO ATAU KALIMAT YANG GA NYAMBUNG(ANEH)




BANTU KOREKSI JUGA GUIS KALO ADA TYPO ATAU KALIMAT YANG GA NYAMBUNG(ANEH)•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BIAR LANCAR NGEHALUNYA WKWKWK

••••

"Ladies and Gentlemen, in a few moments we will be screening about safety video of our flight. Our flight attendants are going to show you the safety demonstration. We are pleased your full attention for the next few minutes."

Jessie menyandarkan tubuhnya pada tempat duduk, matanya menatap ke arah luar jendela pesawat, ia tersenyum kecut. Keberangkatannya hari ini hanya diketahui oleh kedua orang tuanya saja. Ia juga sudah berhati-hati terhadap orang-orang suruhan Mark.

Ia menghembuskan nafas kasar, kemarin adalah hari terakhir bisa bertemu dengan Alfred. Kini gadis itu menggelengkan kepalanya, ia bisa kapan saja menghubungi Alfred nanti, jadi dirinya tak perlu khawatir tentang itu.

Kini gadis itu menutup matanya, menunggu Lepas landas atau lebih dikenal dengan Take off , tahap penerbangan di mana suatu pesawat terbang pada suatu transisi dari berjalan di landasan taksi untuk terbang di udara, pada umumnya diatas suatu landasan pacu.

•••

Mark menendang semua yang ada di depan matanya, ia menggeram marah. Bagaimana bisa ia kecolongan oleh gadis pemberani itu? ketika ia datang untuk masuk ke dalam kamarnya, disana sepi tidak menandakan keberadaan gadis tersebut. Dirinya juga kesal, mengapa orang suruhannya tidak becus untuk memata-matai gadis itu?

"ARGHHHH"

"Sayang?"

Suara tersebut membuat Mark menoleh, ia berdehem untuk menormalkan emosinya. Ia menarik nafas panjang lalu berjalan melangkah ke arah suara tersebut.

"Ada apa?" tanyanya dengan suara berat.

'Laura' pacar Mark, ia mengalungkan tangannya di leher laki-laki yang terlihat sedang dalam mood jelek. Ia tidak tahu ada masalah apa pacarnya. Dan kini dirinya akan berusaha untuk mengembalikan mood pacarnya itu.

"I want my hands on your P" bisik Laura pelan, bibirnya mencium leher Mark menggoda.

Tangan Mark terangkat mendorong pelan tubuh Laura. Dirinya tau bahwa pacarnya sedang berusaha untuk mengembalikan moodnya. Namun ia takut jika sedang dalam keadaan seperti ini. Mengajak dirinya bersetubuh malah akan membuat Laura babak belur karena kebrutalannya.

"Sayang, hari ini aku benar-benar lelah. Mungkin lain kali kita lakukan" tangan Mark mengelus bibir Laura pelan.

Laura memajukan bibirnya sebentar lalu ia tersenyum lebar. "Lalu, kenapa seharian kau marah-marah? ada yang membuat mu kesal?"

"Itu bukan hal penting sayang" ucap Mark seraya melepas kancing kemejanya. Laura yang melihat pemandangan seperti itu rasanya langsung ingin menerkam laki-laki di depannya ini. Terlihat begitu seksi membuat dadanya berdetak kencang. Seolah-olah tangannya ingin menyentuh perut seksi itu.

Kini mata Laura kembali menatap wajah Mark. Ia tersenyum lagi. "Ya, itu terserah mu.. cepat istirahat! agar nanti malam kita bisa melakukannya"

Setelah mengucapkan itu Laura hilang di balik pintu. Mark menghembuskan nafas kasar, kenapa pacarnya ingin sekali melakukan itu hari ini? padahal jelas-jelas akan membawanya ke penyesalan pada akhirnya.

•••

Jessie mengedarkan pandangannya, kini ia sudah sampai di Benua Hijau atau bisa disebut juga Australia. Ia tersenyum merekah, bau-bau kehidupan barunya akan di mulai lagi disini. Tanpa ada penganggu sama sekalipun. Hari yang melelahkan namun membuahkan hasil menyenangkan. Ia juga berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak melakukan kesalahan lagi yang akan membuat hidupnya berubah 360°.

"AKHIRNYAA, huhuu bebas juga dari pria gila itu tuhan... lindungi selalu diriku ini" gumam Jessie kesenangan.

Tak ada yang lebih menyenangkan terhindar dari kutukan, sepanjang perjalanan gadis itu tersenyum merekah. Tanda bahwa dirinya siap untuk memulai hidup baru. Matanya menatap antusias gedung- gedung yang menjulang tinggi.

"Kenapa bisa sebahagia ini?" ucap Jessie, ia memegangi dadanya yang berdebar, kebahagiaan tersebut membuat sensasi berbeda. Rasanya ia seperti baru keluar dari panas api neraka.

"AAAA SENANGNYA"

Perilaku Jessie membuat sopir mengernyitkan dahi. Bingung dengan gadis di belakangnya. Apa yang membuat gadis itu sangat bahagia? sampai-sampai terlihat seperti orang gila baru.

••••

HUHU PART INI SEDIKIT BANGET YA??
HARI INI EMANG SENGAJA AKU BUAT SEDIKIT, KARENA LAGI NGGA ADA IDE... MAAF NIH YA GUISS
TAPI MUMPUNG AKU LAGI BERBAIK HATI JADI AKU MAKSAIN BUAT NULIS PART INI...
MAAF NIH SEMISAL JELEK ATAU GA ENAK DI BACA....
JANGAN LUPA VOTE NYA JUGAAA , DOAIN BIAR ADA IDE... NANTI BISA LANGSUNG DI LANJUT GAS NGGEENGGG.....

DAH GUISS, HAPPY READING 😘♥️

The VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang