The Villains (21)

10.7K 427 18
                                    

HARI INI PENGEN POST SIANG HARI, MUMPUNG HARI LIBUR GUIS..

JAN LUPA PENCET TOMBOL BINTANG DI BAWAH...

HAPPY READING<3






Pagi hari merupakan waktu yang istimewa dan tepat guna menjalani hari dengan semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari merupakan waktu yang istimewa dan tepat guna menjalani hari dengan semangat. Pada pagi hari, sebagian besar orang memulai untuk beraktivitas, mulai dari berdagang, bekerja, sekolah, hingga bepergian. Dengan memaksimalkan waktu dan memulai aktivitas lebih pagi, harapannya bisa menyelesaikan beragam tujuan dengan lebih cepat.

Namun berbeda dengan Jessie, sekarang ia hanya telentang menatap langit-langit di kamarnya. Masih kaget dengan kejadian semalam yang membuat tidurnya terganggu. Kayra temannya bilang jika ia baru mengenal Mark ketika ia akan menuju toilet. Jessie juga tidak habis pikir, mengapa temannya itu mau melakukan kegiatan tersebut padahal mereka baru saling kenal. Jessie mengusap wajah kasar, ia bangkit dari tidurnya. Kini pandangannya beralih pada ponselnya yang menyala, di sana tertera nama Alfred membuat senyum di bibir Jessie mengembang seketika.

"Hallo, al?"

"Halo, bagaimana keadaan mu cantik?" tanya Alfred di sebrang sana. Membuat Jessie bersemu.

"Ummmm aku baik-baik saja di sini, bagaimana denganmu?" jawab Jessie sedikit ragu, ia tidak yakin hidupnya akan baik-baik saja.

"Ahh aku juga baik disni. Oh ya.... apa Mark masih menganggu mu?" tanya Alfred dengan suara khawatirnya yang terdengar jelas oleh Jessie. Ia menggigit bibir bawahnya, jika ia bilang pada Alfred bahwa Mark mengikutinya kesini tentu saja itu akan membuat Alfred khawatir. Bisa saja Alfred langsung datang ke sini dan itu bukan hal yang Jessie mau. Sudah cukup untuk melibatkan Alfred dalam masalahnya.

Jessie menghela nafas panjang. "Tidak. Mark tidak menganggu ku! Rasanya seperti hidup kembali berada di sini tanpa gangguan Mark."

"Apa aku harus mempercayai mu?" tanya Alfred diikuti kekehannya.

"Ten-"

Tok tok tok

Ucapan Jessie tertahan ketika mendengar ketukan pintu dari arah luar. Jessie menjauhkan ponselnya dari telinga. Ia mengerutkan dahi bingung, siapa yang pagi-pagi seperti ini berkunjung.

"Ah Al, sebentar ya.. nanti aku akan menghubungimu lagi"

Tanpa menunggu jawaban dari Alfred, ia segera mematikan sambungan secara sepihak. Kedua kakinya melangkah maju menuju pintu kamar. Kemudian tangannya terulur untuk membuka pintu tersebut. Ia kembali berjalan menuruni anak tangga, ketukan di pintunya masih terdengar. Karena tergesa- gesa hampir saja membuat Jessie terjatuh namun ia masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.

Clik

Pintu terbuka menampilkan sosok pria bertubuh tinggi tegap dengan tatapan tajam sepert elang yang membuat siapapun di tatap merasa tak nyaman. Tak terkecuali Jessie, ia membelalakkan matanya. Ia berfikir bahwa kesehatan jantungnya buruk, karena sedari kemarin ia selalu shock.

The VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang