The Villains(60)

4.4K 234 38
                                    

wassuup guisss, welcome back, eyaaa wkwkwkwkwk

jangan lupa pencet bintang brouu, komen juga boleh.. btw kalo ada yang typoo tolong dong diingetinn...

maapp up jam seginii wkwkwkwkwk, btw donat kentang enak banget bebಥ╭╮ಥ

Happy reading bjychh( ˘ ³˘)♥

Jessie terbangun dari tidurnya ketika merasa sentuhan di sekitar area wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessie terbangun dari tidurnya ketika merasa sentuhan di sekitar area wajahnya. Ia pikir itu Mark, ternyata ia salah dugaan. Jessie tersentak bangun ketika melihat siapa yang baru saja menyentuhnya. Dalam samar kegelapan, Jessie tau bahwa itu adalah Joy, orang yang ia kenal sebagai anak buah Mark.

"Apa yang sedang kau lakukan" Jessie beringsut mundur sampai punggungnya menabrak headboard tempat tidur.

Joy tak menjawab, pria itu terkekeh sumbang dalam samar-samar kegelapan. Ia mengubah posisi duduknya agar lebih dekat dengan Jessie. Tangan kekarnya kembali menyentuh bagian tubuh wanita di depannya. Namun tepisan kasar yang ia dapat, ini cukup menarik. Joy ingin bermain-main dahulu dengan calon istri Mark, Ia sudah izin kepada Laura dan wanita jalang itu tentu saja memberinya izin.

"Apa malam ini kau tak merasakan dingin yang teramat?" suara rendah Joy terdengar begitu jelas, membuat degup jantung Jessie berdebar.

Joy tersenyum miring, wanita di depannya ini terlihat begitu menarik, pantas saja Mark lebih memilihnya daripada Laura. Aura yang terpancar dari tubuh Jessie membuat banyak pria yang tertarik padanya, Joy rasa seperti itu.

"Bagaimana jika kita saling menghangatkan diri?" cetus Joy seraya menatap intens wanita yang terus beringsut itu.

Deru nafas Jessie semakin tak beraturan. "Kau tau apa akibatnya jika menyentuh milik Mark?" dengan keberanian yang ada, Jessie berucap, baru kali ini ia mengakui dirinya adalah milik Mark.

"Oh yaa?" ledek Joy, pria itu semakin mendekatkan dirinya ke arah wanita tersebut.

"MINGGIR"hardik Jessie, tangan telunjuknya menuding murka. Tapi Joy tak mempermasalahkan itu, ia malah mencekal kasar lengan Jessie.

"Sstt...asal kau tau, Mark tak akan pernah datang sampai di akhir hayatmu" kikik Joy.

"Setidaknya sebelum kau mati, mari hangatkan tubuh cantikmu itu denganku" lanjut Joy, tangannya meraih rahang wanita di depannya.

Tubuh Jessie lemas ketika mendengar ucapan pria di depannya, lantas siapa mereka? apa maksud Mark tak akan datang? apa ini rencana Mark? arghh, kepala Jessie terasa penuh ingin meledak. Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, apa dirinya di jebak? tangan Jessie mengepal kuat, dengan keberanian yang masih ia miliki kini tangannya melayang menampar pipi pria di depannya.

Plak

Joy tertegun, ada wanita yang berani menamparnya kali ini. Tangannya menyentuh pipinya yang terasa kebas, kekuatan wanita di depannya ini lumayan juga.

The VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang