The Villains(56)

4.3K 269 11
                                    

Temen temen, halo gimana kabarnya(╥﹏╥) takut di geprek sama kalian karena baru muncul....

Pada nungguin nih pasti kelanjutannya, HAHAHAHAHAHA MAAFFFT GESSSS MAAFFF

sengaja banget ya aploud pas mau puasa(╥﹏╥) habis magrib aja bacanyaಥ╭╮ಥ

langsung aja cus, cus cus cus

happy reading, jan lupa vote dan komen... share juga boleh brouuu

Jessie mengangga tak percaya, menatap dirinya dalam pantulan kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessie mengangga tak percaya, menatap dirinya dalam pantulan kaca. Ia terlihat begitu cantik dan seksi menggunakan baju yang baru saja dibeli oleh Mark. Ia menoleh menatap Mark di belakangnya yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Bagaimana?" tanya Jessie, sekarang ia sudah membalikkan badannya. Menunjukkan pada Mark.

Kepala Mark terangkat, menatap Jessie yang berdiri tak jauh di depannya. Ia tersenyum lalu menyimpan ponselnya pada saku celana. Mark bangkit dari posisi duduknya lalu berjalan menghampiri Jessie, tangan kekar beruratnya merengkuh lembut pinggang kecil Jessie.

"Cantik sekali"

Jessie menyunggingkan senyum ketika mendengar penuturan Mark,  tangannya bergerak membenahi dasi Mark yang terlihat longgar.

"Ayo pergi makan malam di luar" ajak Jessie, sekarang sudah menunjukkan pukul 8 malam, perutnya terasa lapar, bukan hanya itu, ia juga ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa dirinya hari ini terlihat sangat cantik.

Mark mengerutkan dahinya, matanya melirik satu box pizza yang sama sekali belum di sentuh Jessie. "Kau tak ingin makan itu?" tanya Mark, tangannya menujuk ke arah tempat di mana box pizza berada.

Mata Jessie mengikuti arah telunjuk Mark, kemudian ia menggeleng. Jessie bisa memakan pizzanya nanti sembari menonton film atau membaca novel.

Mark mengangguk mengiyakan, ia menuruti permintaan Jessie untuk makan malam di luar. Tak ada salahnya, ia juga butuh udara segar malam hari untuk menenangkan rasa penatnya.

"Pakai" sebelum berangkat Mark menyodorkan jas kerjanya, membuat Jessie kebingungan.

"Untuk?" tanya Jessie polos.

Tanpa basa-basi Mark langsung memakaikan jasnya, di luar pasti berhembus udara yang begitu dingin. Ia tak mau jika Jessie merasa kedinginan lalu jatuh sakit. Bukan hanya itu, tubuh indah Jessie tercetak jelas karena baju yang ia beli, Mark tak mau ada orang lain yang melihat tubuh indah Jessie miliknya. Padahal ia membeli baju tersebut untuk kesenangannya sendiri, tapi Jessie sepertinya tak peka, ada sedikit rasa dongkol di hati Mark.

Jessie menampilkan wajah cemberut, kenapa sekarang ia malah menggunakan jas Mark? baju yang ia pakai sama sekali tak terekspos. Tangan Jessie ingin melepas kaitan kancing jas Mark, namun si empu langsung menepis tangannya kasar.

The VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang