The Villains (55)

5.7K 337 29
                                    

nihh up 2x

jan lupa vote, awas ya

selamat membaca😍




Jessie baru selesai mandi, ia mengeringkan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessie baru selesai mandi, ia mengeringkan rambutnya. Mark menatapnya dengan diam. Memperhatikan setiap kegiatannya. Membuat ia sedikit tak nyaman.

"Kau marah padaku?" tanya Mark membuka suara. Jessie menatapnya dari cermin. Kegiatannya berhenti. Lalu ia menoleh.

"Bicara apa kau"Jessie tak marah, sama sekali.

Mark bangkit dari duduknya, menghampiri dimana Jessie berada. Tangannya terangkat meraih hair dryer yang ada di tangan Jessie, lalu mulai melakukan kegiatan yang sama seperti dilakukan Jessie sebelumnya.

"Sungguh?"tanya Mark lagi untuk meyakinkan hatinya.

Jessie menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Ia masih menatap Mark di cermin. Tangannya lihai dalam memegang pengering rambut. Mark selalu cepat tanggap. Apa Mark juga pernah seperti ini pada Laura? Ahh kenapa Jessie jadi memikirkan hal tak penting seperti itu!

"Kau sangat berpengalaman ya" kekeh Jessie, ia tak henti-hentinya menatap Mark yang sedang mengeringkan rambutnya.

Mark berhenti dari kegiatannya, ia menatap Jessie dari cermin juga. Lalu tersenyum. "Aku lihai dalam hal apapun, nyaris sempurna bukan?"

Jessie tersenyum miring, ya memang benar Mark nyaris sempurna. Hanya saja Tuhan belum memberi hati nurani Mark secara utuh. Sehingga iblis merasuki separuh jiwa Mark.

Selesai mengeringkan rambut Jessie. Mark memutar kursi yang diduduki oleh Jessie, agar menghadap ke arahnya.

"Hari ini kau ingin apa?" tanya Mark.

Jessie diam, ia masih berfikir. Apa yang ingin ia lakukan hari ini. "Menonton film?" cicit Jessie, ia menatap sedikit mendongak ke arah Mark.

"Ok, aku bersiap-siap dahulu"

"Ummmm maksutku menonton film di sini" tunjuk Jessie ke arah tempat tidur. Mark mengikuti arah tangan Jessie lalu ia tersenyum.

Mark membungkukkan badannya, mensejajarkan dengan wajah Jessie. "Kau ingin menonton film apa?"

"Bagaimana dengan film horor?"

Mark menegakkan tubuhnya, lalu ia mengangguk setuju. "Sebelumnya, beri aku satu ciuman dulu"

Jessie menatap malas Mark, namun ia menuruti permintaannya pria gila di depannya.

Cup

"Morning kiss?" tanya Jessie ,karena ia teringat ucapan Laura tadi. Mark terkekeh, tak perduli dengan ucapan itu, ia malah mencium bibir Jessi lama, melumatnya lembut sebentar.

The VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang