SA #5

173 6 0
                                    

Happy Reading River!

Rissa putar balik arah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rissa putar balik arah. Dia menunda keinginannya untuk tidur di perpustakaan. Gara-gara makhluk bernama Raka itu Rissa jadi harus makan hati lagi.

Rissa menggeleng-gelengkan kepalanya, membuang jauh-jauh semua hal yang bersangkutan dengan kakak kelasnya. Sampai menyentil keningnya supaya Rissa cepat diberi kesadaran.

Lebih baik Rissa pergi ke kantin saja. Soal kena catat guru BK itu urusan belakangan. Yang jelas, Rissa sangat butuh minuman dingin untuk menyejukkan hatinya yang panas.

Dia mencak-mencak ketika masuk ke kantin. Sewaktu memesan es teh manis pun nada bicara Rissa masih emosi. Bikin penjualnya merasa takut.

Rissa duduk di sudut kantin. Meneguk cepat-cepat es teh lezat ini. Sampai matanya terpejam saking dilanda emosi.

Saat matanya terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah Dafi. Ya. Laki-laki itu tengah terlelap dengan kepala yang di tumpu di atas meja kantin.

Rissa memiliki niat penuh untuk mendekati Dafi. Dia mengendap-endap agar cowok itu tidak terganggu.

Pelan-pelan Rissa duduk di samping Dafi. Dia ikut menaruh sisi kanan kepalanya ke atas meja kantin.

"Ternyata Lo ganteng juga ya. Baik pula hatinya," puji Rissa yang tentunya didengar oleh Dafi.

Dafi tersenyum. Tanpa membuka matanya dia merespon pujian Rissa, "Gue emang ganteng."

Rissa melotot dan dia tak sengaja menyiram wajah Dafi dengan es teh miliknya.

"HEH! KOK DIA BISA NGOMONG?!" pekik Rissa hingga Dafi gelagapan efek dari dinginnya air es teh.

Rissa membuang gelas itu dan kembali mendekati Dafi. Dia langsung mengeluarkan tissue di kantung seragamnya dan bergegas membersihkan wajah Dafi yang jadi basah.

"Aduh, Daf, sorry gue nggak sengaja. Lo sih pake acara sadar segala!" Rissa mengaku, tapi ujung-ujungnya mengomel juga.

Dafi ikut membersihkan wajahnya. "Orang gue pura-pura tidur. Lo juga, ngapain teriak kalo gue bisa ngomong? Kan gue emang bisa ngomong, Ross," tanggap Dafi.

"Gue kaget, makanya gue teriak."

"Gue juga kaget tau, Riss,"

"Dih? Kaget kenapa? Kaget kalo gue nyiram es teh ke muka ganteng Lo?" Dafi menggeleng.

"Terus apa?"

Dafi menyengir. "Gue kaget karena ternyata lo ini cantik banget, Riss. Meskipun sikap Lo kayak kucing garong di depan rumah gue."

Bugh!

"Aduh gila! Sakit, Riss. Nyampe bunyi bugh!" ringis Dafi.

"Seenaknya sih ngatain gue kayak kucing garong!" omel Rissa.

SEPUCUK ASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang