SA #27

47 4 0
                                    

Halo, apa kabar kalian?

Btw, part ini panjang, banget mungkin?

Tapi, yakin nih gk mau baca? Beneran? 🤡

Biar seru, putar lagu sesuai mau kalian buat scene yg cocok sama lagu itu.

Dah yok tancap gas, selamat membaca Pari!!!!

Bugh!

Bugh!

"Bangsat lo anjing!" umpat Raka tatkala motornya ditendang kuat oleh dua pesaing balap.

Kekuatannya yang besar membuat Raka ambruk ke sisi kanan, tepat jatuh di atas rerumputan tipis dekat batas jalan. Gara-gara liciknya mereka, kaki Raka pun turut menjadi korban. Lelaki berusia 18 tahun ini meringis kesakitan sebab salah satu kakinya tertindih badan motor ninja. Namun, demi menuntaskan harapannya, Raka memaksakan diri untuk bangkit upaya melanjutkan pertandingan.

"Nyari mati ya sama gue?" seringai Raka dengan mata menyorot dingin.

Meski dia tertinggal jauh, menjadi urutan paling akhir, Raka bersikeras mengejar juara satu. Garis finish semakin dekat, satu putaran lagi semuanya akan usai. Raka meningkatkan kecepatan motornya begitu tinggi. Hal ini merupakan pertama kalinya Raka melaju dengan kecepatan setinggi ini, hingga berbunyi suara peringatan dari speedometer motornya.

Bila di jalanan umum, Raka termasuk orang yang melanggar peraturan. Juga melanggar batas kecepatan normal.

Keberadaan Raka tepat ada di tengah-tengah dua orang pembuat masalah tadi sukses mengejutkan mereka, karena tak disangka bila Raka bisa menyusul secepat kilat.

"Gue kira lo udah mati," olok lelaki di sebelah kanan Raka. Terdengar dari nadanya yang sangat meremehkan kemampuan Raka.

"Kucing kali dia, jadinya bangkit dari kubur!" hina lelaki di sebelah kiri Raka, menyahuti perkataan temannya.

Raka pura-pura cuek dibarengi mengedikkan bahunya. Seolah tidak memperdulikan masalah tadi. Sampai ketika Raka sudah berada di situasi yang tepat, tanpa diduga lelaki ini menendang penuh tenaga tepat di tangki bensin motor mereka. Sehingga kaki Raka terangkat keduanya.

"SIALAN LO KAMBING!" sungut mereka berdua secara kompak.

Raka tersenyum lebar setelah kaca helmnya ia buka. "Gue masih punya hati, nggak kayak kalian yang hampir bikin gue mati!" tohok Raka, tersenyum penuh kemenangan disebalik helm hitamnya.

Raka berhasil melesat jauh setelah membuat oleng para biang masalah, menyusul peserta yang lain untuk kembali kepada posisi terdepan. Dua orang pembuat onar tadi sudah terjatuh malu di atas aspal. Sudah tidak ada lagi yang melintasi mereka, secara resmi mereka keluar dari pertandingan karena waktu putaran ketiga sudah habis.

SEPUCUK ASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang