SA #8

81 4 0
                                    

Halo kita ketemu lagi. Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kamu ya. Mohon maaf bila ada typo dan boleh kalian tandai ^^

Ayok semangat bacanya 🔥

Selamat Membaca River

Rahang Jordi mengeras ketika tatapannya bertemu dengan kedua mata Alpha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahang Jordi mengeras ketika tatapannya bertemu dengan kedua mata Alpha. Menurut hati dan otak Jordi sendiri, anak itu benar-benar harus diberi pelajaran!

Sementara Dion menyikut lengan Alpha ketika mereka sama-sama mengamati seseorang di pintu kantin.

"Daritadi dia ngeliatin Lo terus. Dia temen, Lo? Tampangnya ngajakin ribut, njay," tanya Dion, heran.

Kening Alpha mengerut. Ia menggeleng pelan sambil menjawab, "Kayaknya sih gue kenal. Tapi gue gatau dia ada masalah apa sama gue. Perasaan gue nggak rebut pacar dia deh?" Alpha berpikir.

Dion menoleh cepat. Dengan ekspresi kaget dan kedua alisnya yang bertautan.

"Oh jadi dia orangnya?! Dih, baru tau gue pacar Amara tuh dia!" timpal Dion, heboh.

"Emang geh. Tapi gue rasa, dia bukan pacarnya sih—eh njir, dia ke sini dong!" Alpha dan Dion kelimpungan.

"Lo mah outfit doang yang serem. Kagak ada galak-galak nya!" cibir Alpha. Dion langsung menyambar, "Gue takut Lo mental ke selokan, Al. Nanti gue yang kena imbasnya,"

"Apaan dah, gajelas!" semprot Alpha.

Jordi melangkah tegas ke meja Alpha dan Dion. Makin dekat dan semakin dekat. Sadar jarak antara mereka kian dekat, maka Jordi merendahkan emosi dan ekspresi garangnya untuk mengurangi rasa curiga mereka berdua.

Sesampainya di hadapan Alpha dan Dion, Jordi menunjuk bingung ke arah mereka berdua. Dia bergerak linglung.

"Lo Alpha, kan?" tunjuk Jordi. Tapi bukan ke Alpha, melainkan ke arah Dion.

Kontan Dion menggeleng diiringi gerakan tangannya yang berkata bukan.

"Bukan. Bukan gue, nih orangnya," jawab Dion, menunjuk ke kanan lewat ibu jarinya.

Alpha mengangguk sembari menunjuk dirinya sendiri. Jordi menyengir sebentar guna menyingkirkan rasa tegang diantara mereka. Masa bodoh juga sih bila tidak berhasil.

"Ada suatu hal yang mau gue omongin sama, Lo. Sekarang Lo ada waktu luang nggak?" tanya Jordi antusias.

Alpha menjawab, "Ada. Tapi soal apa ya?"

SEPUCUK ASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang