SA #36

14 1 1
                                    

Selamat Membaca, Rivy 😍 

Follow tiktok aku : Regasia Kim

Dah siap baca? Mayan part ini agak ringan, siap² part selanjutnya yaaa😘

.
.
.

Perdebatan panas keluarga Regasia dengan keluarga Joshua mengenai perjodohan anak-anak mereka membuat keadaan saham perusahaan keduanya sedikit terguncang. Pihak Joshua sempat melakukan perlawanan berupa tipuan strategi marketing yang mengakibatkan penurunan drastis pada saham Regasia Corp. Inilah yang menjadi alasan mengapa Eka ditugaskan keluar kota sampai memakan waktu empat bulan.

Sudah sepuluh menit Anta berdiam diri sambil memandangi jalanan kota yang cukup lenggang. Meskipun Anta memiliki rumah di sekitaran Bandung, akan tetapi rumah aslinya yang berada di Kota Bogor lebih meninggalkan kesan harmonis. Mungkin, di lain waktu Anta akan mengajak mereka untuk menginap di Bandung.

"Kota Bogor berkembang pesat, saya nggak nyangka kalau perekonomiannya terbilang fantastis. Saya suka bagaimana Bogor menyediakan halte khusus mahasiswa dan pelajar dengan persyaratan memiliki kartu yang terdaftar dalam data Kemendikbud." Anta bermonolog, perasaannya dibuat bangga akan kemajuan kota hujan tersebut.

Kembali menggoyang pelan cangkir yang berisikan kopi susu hangat, menenggaknya hingga tandas. Ia taruh cangkir bekas itu di tepian meja kerja, tanpa berniat membalikkan badannya untuk menghadap tamu yang baru saja tiba.

Terkesan tidak sopan memang, tapi Anta perlu waktu setidaknya beberapa menit saja untuk menjernihkan pikiran sebelum melanjutkan perdebatan sengit.

"Bagaimana kabar Anda, Tuan Regas?" Sebuah sapaan manis dari mulut yang sok manis. Begitu santai menyilangkan kakinya, bersandar pada sofa mahal nan empuk yang dikhususkan untuk para tamu.

"Senang rasanya melihat Anda berhasil mendapatkan kembali apa yang sebelumnya sempat hilang. Jujur, saya sedikit malas memenuhi panggilan Anda jika bukan karena ikatan bisnis," sambung pria yang usianya empat tahun lebih tua daripada Anta. Dialah kawan yang menjadi lawan Anta, dengan nama lengkap Antonio Zean Joshua.

"Saya sudah membatalkan bisnis kita, jadi Anda punya tambahan waktu untuk bersantai dengan keluarga. Ya... Hitung-hitung melupakan permasalahan kita. Saya juga setuju dalam membatalkan perjodohan mereka." cetusan singkat dari Anta tidak diindahkan sedikitpun oleh Anton.

Brak!

Begitu keras gebrakan meja hasil kemarahan Anton, mengundang perhatian Anta lewat lirikannya agar tidak mudah terbawa emosi bila berhadapan dengan karakter seperti Anton. Sudah dalam posisi berdiri, Anton mengambil berkas yang ia bawa lalu diarahkan kepada Anta.

"Kau lupa siapa yang menginginkan kerja sama ini, hah?! Jangan bertindak bodoh!" hardik Anton, menunjuk marah kepada Anta yang setia memunggunginya.

"Kenapa kau memutuskan secara sepihak? Tidak sopan bertindak semena-mena seperti itu, Regas!" Anton merasa kecewa, juga berusaha membuat Anta berbalik menatap dirinya.

"Coba tebak, sekarang siapa yang sedang bertindak bodoh? Kau atau aku?" Anta menyindir, menyeringai puas diakhir.

Lantas, ia pun berbalik badan, menatap dan tersenyum ramah dengan alasan menyambut kedatangan tamu spesial yang sebelumnya ia abaikan.

"Dasar menyebalkan!" gumam Anton, kesal.

"Apa yang kau sindir dariku, sampai kau mengatakan bahwa aku tergolong manusia bodoh?!"

"Aku hanya bertanya, siapa yang bodoh diantara kita. Bukan mengatakan kalau salah satu dari kita itu bodoh." Anta membalas dengan gaya tengilnya.

"Apa Anda melupakan beberapa hal? Beberapa hari sebelum pembatalan bisnis, kami sudah mengirim pesan kepada kalian. Aku sendiri sudah mengajukan pembatalan secara pribadi, tapi kau tidak juga membacanya sampai detik ini. Kami sampai mengirim berkas untuk meeting bersama denganmu, tapi tidak ada balasan apapun dari kalian. Sekarang aku tanya lagi, siapa yang bodoh di sini?" rincian Anta membuat Anton mati kutu.

SEPUCUK ASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang